Bola.com, Jakarta - Ronaldo Kwateh mendapat sorotan dari netizen yang menilai penampilannya di Timnas Indonesia U-19 terlalu individu.
Netizen menyoroti aksi pemain Madura United itu pada laga pertama skuad Garuda Nusantara di fase grup Piala AFF U-19 melawan Vietnam di Stadion Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (2/7/2022).
Dalam laga itu, kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Ronaldo Kwateh berduet dengan Hokky Caraka di lini depan. Kolaborasi kedua pemain ini sepertinya belum maksimal. Ronaldo bahkan dapat kritikan di media sosial. Pemain asal Madura United ini dinilai terlalu egois.
Beberapa kali dia memilih mengeksekusi sendiri ketimbang membagi bola ke rekan yang punya posisi lebih bagus. Ini PR besar Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19.
Turunkan Ego
Ronaldo punya pengalaman lebih banyak ketimbang striker lain di Timnas Indonesia U-19. Sehingga partnernya, Hokky Caraka yang digantikan striker muda Persija, Teuku Razzaa Fachrezi. Tapi hasilnya juga tak ada gol yang tercipta.
Jika tidak melakukan rotasi kepada Ronaldo, opsinya mencari tandem yang sehati dengannya. Namun, Ronaldo juga harus menurunkan egonya agar kolaborasi di lini depan lebih terlihat. Saat lawan Brunei Darussalam, harusnya lini depan bisa berbuat banyak karena kemampuan Brunei masih di bawah Indonesia.
Benarkah Egoisnya Natural?
Bisa Diubah Kok!
Contohnya Era 2013
Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013. Itu gelar pertama yang diraih skuad Garuda junior. Pada era itu, Timnas Indonesia U-19 yang dilatih oleh Indra Sjafri mampu bermain kolektif.
Permainan mereka membuat semua orang berdecak kagum. Kerja sama antarlini, akurasi umpan satu dua, dan determinasi permainan bisa dibilang jadi yang terbaik untuk level U-19 sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia dalam ajang itu.
Saat itu, belum ada pemain yang terlihat menonjol sebelum turnamen.