Terobosan Spektakuler FIFA untuk Piala Dunia 2022 Qatar Terapkan Teknologi Offside: Ada Apa Tuh di Bola Resmi?

oleh Choki Sihotang diperbarui 07 Jul 2022, 17:01 WIB
Stadion Al Bayt adalah veneu terbesar kedua yang akan digunakan pada Piala Dunia 2022. Al Bayt memiliki sistem atap yang bisa ditarik dan membuat Al Bayt menjadi satu-satunya stadion indoor di Piala Dunia 2022 yang dilengkapi dengan sistem pendingin internal. (AFP/Giuseppe Cacace)

Bola.com, Jakarta - FIFA terus melakukan beragam inovasi yang membuat pertandingan semakin presisi. Nah, khusus perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar, ada beberapa poin menarik dari lembaga tertinggi sepak bola sejagad raya ini.

Ada anyar di Piala Dunia 2022 Qatar. Setelah menerapkan teknologi VAR di Piala Dunia 2018 Rusia, kini FIFA akan memakai teknologi offside semi-otomatis di pesta balbalan terakbar yang rencananya akan dimulai pada 21 November mendatang.

Advertisement

FIFA sudah melakukan riset selama bertahun-tahun sebelum akhirnya mengumumkan penemuan barunya. Guna meluluskan idenya tersebut, FIFA sudah berdiskusi dan bekerja sama dengan para mitranya.

 

Video Qatar 2022

2 dari 7 halaman

Puluhan Kamera

Teknologi baru ini menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan hingga 29 titik data dari masing-masing pemain, 50 kali per detik, menghitung posisi pasti mereka di lapangan. Dua puluh sembilan titik data yang dikumpulkan mencakup semua anggota badan dan ekstremitas yang relevan untuk melakukan panggilan offside.

Selain itu, Al Rihla, bola pertandingan resmi Adidas juga akan menyediakan elemen penting lebih lanjut untuk mendeteksi insiden offside. Hal ini tergolong ketat, karena sensor unit pengukuran inersia (IMU) akan ditempatkan di dalam bola.

 

3 dari 7 halaman

Sensor Bola

Warga berkumpul menyaksikan proyeksi logo resmi Piala Dunia 2022 yang ditampilkan di sebuah gedung di pasar tradisional Souq Waqif, ibu kota Qatar di Doha, Selasa (3/9/2019). Lambang itu juga diluncurkan secara serentak di 24 kota besar lainnya di seluruh dunia. (Photo by - / AFP)

Sensor diposisikan di tengah bola, mengirimkan data ke ruang operasi video 50 kali per detik, memungkinkan deteksi titik tendangan yang sangat tepat.

Pengaplikasian data pelacakan tungkai dan bola serta menerapkan kecerdasan buatan, teknologi baru ini memberikan peringatan offside otomatis kepada ofisial pertandingan. Sebelum memberi tahu wasit di lapangan, ofisial pertandingan video memvalidasi keputusan yang diusulkan dengan memeriksa secara manual.

 

4 dari 7 halaman

Beberapa Detik

Proses ini terjadi dalam beberapa detik dan keputusan offside dapat dibuat lebih cepat dan lebih akurat. Setelah keputusan dikonfirmasi, titik data posisi yang sama persis yang digunakan untuk membuat keputusan kemudian dibuat menjadi animasi 3D yang secara sempurna merinci posisi anggota badan pemain di lapangan.

Saat bola dimainkan, animasi 3D akan selalu menampilkan perspektif terbaik untuk situasi offside dan selanjutnya ditampilkan di layar raksasa di stadion. Penonton yang jauh di rumah juga bisa melihat dengan jelas.

 

5 dari 7 halaman

Lolos Uji

Teranyar, The Blues menasbihkan diri sebagai tim terbaik di dunia usai menjuarai Piala Dunia Antarklub 2021. Pada partai final, Chelsea mengalahkan wakil Brasil, Palmeiras, dengan skor 2-1. (AFP/Giuseppe Cacace)

Sebelumnya, FIFA sudah melakukan uji coba di berbagai kesempatan seperti Arab Cup 2021 serta Piala Dunia Antarklub edisi 2021. Berkat teknologi canggih ini, ofisial pertandingan dapat membantu membuat keputusan offside yang lebih akurat.

Semua detail tentang pengaturan teknologi offside semi-otomatis dan teknologi bola yang terhubung telah dipresentasikan kepada tim yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 di Doha pada 4 dan 5 Juli.

 

6 dari 7 halaman

Penjelasan Presiden

Gianni Infantino terpilih sebagai Presiden FIFA 2016-2020 dalam Kongres Luar Biasa FIFA di Zurich, Jumat (26/2/2016). (AFP/Fabrice Coffrini)

"Pada Piala Dunia FIFA 2018, FIFA mengambil langkah berani untuk menggunakan teknologi VAR di panggung terbesar dunia dan itu terbukti sukses," kata Gianni Infantino, Presiden FIFA, dilansir situs resmi FIFA.

"Teknologi offside semi-otomatis merupakan evolusi dari sistem VAR yang telah diterapkan di seluruh dunia. Teknologi ini adalah puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain, dan penggemar yang akan menuju Qatar akhir tahun ini," imbuh Infantino.

 

7 dari 7 halaman

Komentar Collina

Mantan wasit Italia Pierluigi Colina dalam acara Global Beer Champions di Loftus Versfeld Stadium, Pretoria, Afrika Selatan, 1 Juli 2010 jelang laga perempat final PD 2010 antara Brasil vs Belanda. AFP PHOTO / STEPHANE DE SAKUTIN

Hal senada dilontarkan oleh Pierluigi Collina, ketua Komite Wasit FIFA. "VAR telah memiliki dampak yang sangat positif bagi sepak bola dan kita dapat melihat jumlah kesalahan besar telah berkurang secara dramatis," katanya.

Collina berharap pihaknya dapat melangkah lebih maju dari sebelumnya. "Kami berharap teknologi offside semi-otomatis dapat membawa kami selangkah lebih maju. Kami menyadari terkadang proses memeriksa kemungkinan offside memakan waktu terlalu lama, dan teknologi ini menjadi solusi," jelas Collina.

Berita Terkait