Menuju Piala Dunia 2022: Timnas Prancis Ingin Mengekor Brasil dan Italia, Hati-Hati PHP Lho

Timnas Prancis mengejar mimpi di panggung Piala Dunai 2022. Sanggup atau justru membuat PHP para warganya?

oleh Choki Sihotang diperbarui 07 Jul 2022, 00:36 WIB
Prancis. Timnas Prancis mampu mencapai partai final Piala Dunia sebanyak 3 kali dalam 15 kali keikutsertaan mereka. Dari tiga kali masuk final, Prancis mampu 2 kali menjadi juara di edisi 1998 dan edisi terakhir 2018. Mereka gagal di partai final edisi 2006, kalah dari Italia. (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta - Berstatus juara bertahan, Timnas Prancis memikul beban berat di panggung Piala Dunia 2022 Qatar. Soalnya, Prancis mendapat tantangan untuk bisa mengikuti jejak Brasil dan Italia.

Dua nama negara terakhir memiliki catatan istimewa. Yup, mereka mampu mempertahankan gelar pada edisi Piala Dunia yang berikutnya.

Advertisement

 

2 dari 7 halaman

Koleksi Gelar

Sampai sekarang, Brasil sudah mengemas lima gelar, dengan tampil sebagai kampiun pertama kali pada 1958 usai mengalahkan Swedia di partai puncak. Empat tahun berselang di Cile, A Seleção sanggup mempertahankan gelar setelah menaklukkan Cekoslowakia.

Sebelumnya, Italia menjadi negara pertama yang mampu melakukannya. Gli Azzurri tampil hebat dalam dua gelaran beruntun Piala Dunia, 1934 dan 1938. Di final, mereka mengalahkan Cekoslowakia dan Hongaria.

 

3 dari 7 halaman

Layak Diunggulkan

Kylian Mbappe meraih penghargaan Golden Boy pada tahun 2017 saat mencuat bersama Monaco. Bakatnya terus berkembang usai dirinya bergabung bersama PSG. Mbappe juga sukses mengantarkan Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 sekaligus mencetak gol di partai final. (AFP/Franck Fife)

Prancis masuk ke zona tim unggulan yang dianggap bisa berjaya di Piala Dunia 2022. Les Bleus sejajar dengan Spanyol, Inggris, Argentina, Jerman, dan Brasil.

Bermaterikan sederet pemain bintang, armada Didier Dechamps itu diyakini bisa mengulang pencapaian gemilang laiknya Piala Dunia 2018. "Piala Dunia adalah mimpi serta sebuah target besar. Kami akan pergi ke Qatar dan akan kembali menjadi juara di sana," kata Kylian Mbappe, dilansir Express.

 

4 dari 7 halaman

Pilih Merendah

Penyerang Timnas Prancis, Olivier Giroud (dua dari kiri), berduel dengan bek Argentina Gabriel Mercado (kiri), pada laga 16 Besar Piala Dunia 2018, di Kazan Arena, Sabtu (30/6/2018) malam WIB. (AFP/Roman Kruchinin)

Dechamps sendiri memilih merendah. Legenda Les Bleus itu kini fokus mempersiapkan armadanya.

"Saya mempersiapkan tim sebaik mungkin. Kami memang juara bertahan, namun kami tak ingin gegabah. Biar bagaimana pun, kami harus tetap waspada," kata juru taktik bertangan dingin berusia 53 tahun itu.

 

5 dari 7 halaman

Situasi Prancis

Prancis berada di Grup D bersama tim yang patut diwaspadai yakni Australia, Denmark, dan Tunisia. Meski berada di atas angin, Kylian Mbappe dkk harus waspada jika tak ingin terpeleset dan mengalami nasib yang sama dengan Jerman di Piala Dunia 2018.

Empat tahun silam, Jerman terjungkal meski sudah dijagokan lantaran statusnya sebagai juara bertahan. Kala itu, Tim Panser malah tersingkir secara tragis.

Seperti diketahui, Timnas Prancis menjadi jawara pada perhelatan Piala Dunai 2018. Bertarung di negeri Beruang Merah, Kylian Mbappe dkk tampil superior, dan menggilas Kroasia pada partai puncak.

 

6 dari 7 halaman

Setara dengan Raksasa

Gelandang Timnas Argentina, Cristian Pavon (tengah) mendapat tekanan dari duo Prancis, Blaise Matuidi (kanan) dan N'Golo Kante, pada laga 16 Besar Piala Dunia 2018, di Kazan Arena, Sabtu (30/6/2018) malam WIB. (AFP/Roman Kruchinin)

Koleksi dua gelar Prancis, membuat mereka setara dengan Argentina dan Uruguay. Mereka masih kalah dari Brasil (5), Jerman (4) dan Italia (4). Tak hanya itu, performa mengagumkan di Rusia membuat mereka mengulangi catatan dua dekade sebelumnya ketika berjaya di rumah sendiri.

Pengulangan raihan gelar dalam rentang 20 tahun menyamai catatan Jerman dan Uruguay. Sedangkan Didier Deschamps menjadi pelatih ketiga yang menang Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Ia mengikuti jejak Mario Zagallo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (Jerman).

 

7 dari 7 halaman

Rekor Lain

Selain itu, Timnas Prancis menjadi tim pertama yang sanggup memenangi Piala Dunia tanpa melakoni laga tambahan waktu pada fase knock-put sejak Brasil pada 2002. Prancis sanggup mencetak 11 gol pada fase knock-out, termasuk empat gol pada dua laga.

Total, mereka mencetak 14 gol di Rusia, yang berarti rata-rata dua gol per pertandingan. Performa tersebut menjadi satu di antara yang terbaik dalam sejarah sepak bola modern di panggung Piala Dunia.

Berita Terkait