Bola.com, Jakarta - Hidup adalah soal beradaptasi, hal itu juga tampaknya berlaku di dunia sepak bola. Siapa pemain yang ingin bertahan lama di level tertinggi, harus mau beradaptasi dengan situasi dan perkembangan di sepak bola.
Ada satu fenomena menarik di sepak bola nasional belakangan ini. Fenomena tersebut adalah bergesernya para bek sayap menuju bek tengah.
Paling tidak ada tiga nama populer di sepak bola Indonesia yang masuk ke dalam fenomena itu. Ada Wildansyah, Marckho Sandi, dan Yustinus Pae.
Wildansyah mengawali karier di posisi bek kanan. Ia pun mulai dikenal sebagai bek kanan tangguh saat memperkuat Persib Bandung.
Namun, sejak musim 2020, Wildan lebih sering bermain sebagai bek tengah di Borneo FC. Posisi itu paten ia miliki di Borneo sampai sekarang. Bahkan, ia menjadi bek tengah andalan klub tersebut.
Prinsip Sama
Wildansyah tampak menikmati peran barunya itu. Ia merasa prinsip sebagai pemain bertahan kurang lebih sama. Jadi, ia tidak melihat terlalu banyak perbedaan ketika berperan sebagai bek kanan atau bek tengah.
"Kita kan pemain belakang, dan itu nggak ada masalah bagi saya," ujarnya.
Harus Pintar
Wildansyah juga setuju dengan anggapan bahwa pesepak bola harus pintar beradaptasi jika ingin bertahan lama di level tertinggi. Sebagai pemain, ia merasa harus siap dimainkan di posisi apa saja sesuai dengan kebutuhan strategi pelatih.
"Nggak ada masalah sepak bola sama aja, dimana pun bermain tugasnya sama," tandasnya.
Tetap Agresif
Marckho Sandi beberapa kali sudah berperan sebagai bek tengah saat memperkuat Madura United. Namun, peran itu tampaknya semakin paten di PSS Sleman pada musim ini.
Ia bahkan bisa dikatakan sebagai bek tengah utama PSS saat ini. Di tengah penampilan biasa saja dari Mario Maslac dan dua bek tengah senior PSS lain yang mulai uzur.
Bertukar Peran
Menariknya, Marckho memiliki cara bermain yang menarik sebagai bek tengah. Ia begitu agresif untuk maju membantu serangan.
Sering kali ia aktif bertukar peran dengan bek kanan asli PSS, Bagus Nirwanto. Namun, hebatnya eks pemain Sriwijaya FC ini mampu membaca situasi dengan baik.
Ia paham betul kapan harus melakukan penetrasi untuk maju membantu serangan. Kapan juga ia harus tetap bertahan di areanya.