Wildansyah dan Fenomena Bek Sayap yang Bergeser ke Tengah di Sepak Bola Indonesia

oleh Hery Kurniawan diperbarui 08 Jul 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi - Marckho Sandi, Yustinus Pae, Wildansyah (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Hidup adalah soal beradaptasi, hal itu juga tampaknya berlaku di dunia sepak bola. Siapa pemain yang ingin bertahan lama di level tertinggi, harus mau beradaptasi dengan situasi dan perkembangan di sepak bola.

Ada satu fenomena menarik di sepak bola nasional belakangan ini. Fenomena tersebut adalah bergesernya para bek sayap menuju bek tengah.

Advertisement

Paling tidak ada tiga nama populer di sepak bola Indonesia yang masuk ke dalam fenomena itu. Ada Wildansyah, Marckho Sandi, dan Yustinus Pae.

Wildansyah mengawali karier di posisi bek kanan. Ia pun mulai dikenal sebagai bek kanan tangguh saat memperkuat Persib Bandung.

Namun, sejak musim 2020, Wildan lebih sering bermain sebagai bek tengah di Borneo FC. Posisi itu paten ia miliki di Borneo sampai sekarang. Bahkan, ia menjadi bek tengah andalan klub tersebut.

2 dari 5 halaman

Prinsip Sama

Pemain Borneo FC, Wildansyah melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Persita Tangerang dalam laga pekan ke-6 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (10/2/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Wildansyah tampak menikmati peran barunya itu. Ia merasa prinsip sebagai pemain bertahan kurang lebih sama. Jadi, ia tidak melihat terlalu banyak perbedaan ketika berperan sebagai bek kanan atau bek tengah.

"Kita kan pemain belakang, dan itu nggak ada masalah bagi saya," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Harus Pintar

Bek Borneo FC, Wildansyah mengumpan bola saat melawan Persebaya dalam laga pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (04/09/2021). Borneo FC menang 3-1. (Foto: Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Wildansyah juga setuju dengan anggapan bahwa pesepak bola harus pintar beradaptasi jika ingin bertahan lama di level tertinggi. Sebagai pemain, ia merasa harus siap dimainkan di posisi apa saja sesuai dengan kebutuhan strategi pelatih.

"Nggak ada masalah sepak bola sama aja, dimana pun bermain tugasnya sama," tandasnya.

4 dari 5 halaman

Tetap Agresif

Pemain PSS Sleman, Marckho Sandi Merauje (depan), melanggar pemain Persis Solo, Muhammad Abduh Lestaluhu, yang berakibat hukuman penalti dalam lanjutan pertandingan babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/6/2022). (Bola.com/Arief Bagus)

Marckho Sandi beberapa kali sudah berperan sebagai bek tengah saat memperkuat Madura United. Namun, peran itu tampaknya semakin paten di PSS Sleman pada musim ini.

Ia bahkan bisa dikatakan sebagai bek tengah utama PSS saat ini. Di tengah penampilan biasa saja dari Mario Maslac dan dua bek tengah senior PSS lain yang mulai uzur.

5 dari 5 halaman

Bertukar Peran

Pemain PSS, Marckho Sandi Merauje (kanan), berduel dengan pemain Persita, Ramiro Ezequiel Fergonzi, dalam lanjutan babak penyisihan Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Kamis (16/6/2022). (Bola.com/Bola.net/Arief Bagus)

Menariknya, Marckho memiliki cara bermain yang menarik sebagai bek tengah. Ia begitu agresif untuk maju membantu serangan.

Sering kali ia aktif bertukar peran dengan bek kanan asli PSS, Bagus Nirwanto. Namun, hebatnya eks pemain Sriwijaya FC ini mampu membaca situasi dengan baik.

Ia paham betul kapan harus melakukan penetrasi untuk maju membantu serangan. Kapan juga ia harus tetap bertahan di areanya.