Sempat Jadi Klub Terkaya, Kini Pedih Nelangsa: Ternyata Ada Cerita Seperti di Negeri Dongeng

oleh Choki Sihotang diperbarui 07 Jul 2022, 17:08 WIB
Bek Anzhi Makhachkala Roberto Carlos saat berlaga pada partai lanjutan Liga Rusia melawan Zenit St Petersburg pada 21 Maret 2011. FP PHOTO/KIRILL KUDRYAVTSEV

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola, yang sudah menjadi industri, memiliki beragam cerita menarik. Satu di antaranya adalah ada beberapa klub yang mendadak kaya raya, sanggup membeli pemain mahal, plus penampilan serba wah.

Masih ingat kisah bak dongeng Anzhi Makhachkala? Selama tiga tahun, dari 2011 hingga 2013, klub Rusia itu menghebohkan dunia. Namun, kini, tim yang bermarkas di Anzhi Arena nyaris bangkrut alias gulung tikar.

Advertisement

 

Simak Video Menarik Ini

2 dari 6 halaman

Banyak Rekrutan

Semua berawal dari keputusan manajemen yang merekrut sederet pemain top saat itu. Termasuk dalam proyek ambisius ini adalah kedatangan pelatih bertangan dingin asal Belanda, Guus Hiddink.

Demi merealisasikan target tinggi di kompetisi domestik dan zona Eropa, Anzhi Makhachkala memboyong 16 pemain beken. Di antaranya, Roberto Carlos, Willian, Samuel Eto'o, Lacina Traore, serta Lassana Diarra.

 

3 dari 6 halaman

Belanja Mewah

Namun Guus Hiddink gagal mengangkat performa Anzhi untuk meraih gelar di Rusia. (AFP/Patrik Stollarz)

Guna mendapatkan pemain-pemain hebat, Anzhi Makhachkala tentu saja merogoh kocek dalam. Pada musim 2011/2012 misalnya, mereka total menggelontorkan dana 88,2 juta euro.

Klub milik miliarder Rusia Suleyman Kerimov ini memang sempat digdaya dalam jangka pendek, sebelum akhirnya terjun bebas. Di bawah rezim Kerimov, tim berlambang tameng burung elang pernah mewakili Rusia di pentas Liga Eropa 2011/2012 usai finis di posisi kelima liga utama Rusia.

 

4 dari 6 halaman

Sempat Perform

Pada musim 2012/2013, mereka mencaplok tempat ketiga liga, runner up Piala Rusia, dan selanjutnya melaju ke babak 16 besar Liga Eropa. Bisnis kotor Kerimov yang menjadi pangkal prahara.

Pihak berwenang mengendus kalau Kerimov terlibat tindak pidana pencucian uang serta penggelapan pajak. Kerimov masuk daftar pencarian orang (DPO) sejumlah negara.

 

5 dari 6 halaman

Mulai Tersendat

Tidak sampai satu tahun di Turki, Guus Hiddink kembali pindah untuk menukangi klub Rusia, Anzhi. (AFP/Bas Czerwinski)

Kerimov tak berkutik kala Polisi Prancis mencokoknya di Bandara Nice. Sekutu Prancis, Amerika Serikat, punya peran memiskinkan Kerimov dengan cara membekukan semua aset pria kelahiran Derbent, Russia, 12 Maret 1966 itu.

Alhasil, kondisi kritis yang menyergap bos besar berdampak ke klub. Sebagai tindakan penyelamatan, manajemen mengambil keputusan sepihak dengan cara memangkas gaji pemain hingga 80 persen dan mengurangi anggaran tahunan.

 

6 dari 6 halaman

Mendadak Lenyap

Satu persatu pemain bintang dilepas dengan banderol yang dirahasiakan. Bisa ditebak, pemain lain memilih hengkang.

Pelan namun pasti, Anzhi Makhachkala tak kuasa menghadapi kenyataan pahit yang datang bertubi-tubi. Hingga akhirnya, pada musim 2020/2021, mereka terhempas ke Divisi II. Pedih!

Berita Terkait