Liga 1: Thomas Doll Bahas Peluang Kiper Jago Timnas Indonesia U-19 Bersaing dengan Andritany Ardhiyasa di Persija

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 08 Jul 2022, 12:15 WIB
Kiper Timnas Indonesia U-19, Cahya Supriadi berusaha menghalau bola saat matchday ketiga Grup A Piala AFF U-19 2022 antara Timnas Indonesia U-19 melawan Timnas Thailand U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (06/07/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Depok - Cahya Supriadi bermain heroik dengan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022. Penjaga gawang Persija Jakarta itu berhasil membukukan clean sheet dari tiga partai.

Lantas, mungkinkah Cahya Supriadi dapat menjadi kiper utama Persija Jakarta di Liga 1 2022/2023 bersaing dengan Andritany Ardhiyasa?

Advertisement

Andritany tidak pernah tergeser dari bawah mistar gawang tim berjulukan Macan Kemayoran itu sejak 2013. Penjaga gawang berusia 30 tahun itu juga berstatus kapten tim.

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll mengisyaratkan Cahya Supriadi masih belum bisa menjadi penjaga gawang nomor satu, karena minim berlatih dengan timnya.

2 dari 6 halaman

Penjelasan Thomas Doll

Kiper Timnas Indonesia U-19, Cahya Supriadi berusaha menghalau bola saat matchday ketiga Grup A Piala AFF U-19 2022 antara Timnas Indonesia U-19 melawan Timnas Thailand U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (06/07/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Selain Cahya Supriadi, Persija Jakarta juga mengirimkan lima pemain mudanya ke Timnas Indonesia U-19 untuk Piala AFF U-19 2022.

Kelimanya yaitu Radzky Syahwal Ginting, Alfriyanto Nico, Muhammad Ferarri, Raka Cahyana, dan Razzaa Fachrezi Aziza.

"Yang jadi masalah di Indonesia, para pemain muda tidak punya kesempatan untuk berlatih dengan tim utama di klub," imbuh Thomas Doll.

"Saya tak pernah melihat mereka berlatih dengan tim, tak ada satu pun. Ini seharusnya tidak terjadi," jelas Thomas Doll.

3 dari 6 halaman

Sekadar Say Hello

Kiper Timnas Indonesia U-19, Cahya Supardi berusaha menangkap bola saat matchday ketiga Grup A Piala AFF U-19 2022 antara Timnas Indonesia U-19 melawan Timnas Thailand U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (06/07/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada musim lalu, Cahya Supriadi menjadi kiper keempat Persija setelah Andritany Ardhiyasa, Adixi Lenzivio, dan Yoewanto Setya Beny.

Selama pramusim Liga 1, Cahya Supriadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama Timnas Indonesia U-19 ketimbang Persija.

"Saat persiapan, mereka terbang dari satu negara ke negara lain untuk bertanding, tapi mereka tak pernah ada di tim utama. Mereka tak punya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan di klub," imbuh Thomas Doll.

"Saya sudah enam minggu di sini. Saya sebenarnya sudah bertemu pemain-pemain muda ini sekali di sini, tapi bukan di lapangan latihan, cuma menyapa halo saja," jelasnya.

4 dari 6 halaman

Kans Cukup Berat

Thomas Doll belum banyak tahu tentang kualitas para pemain muda Persija di Timnas Indonesia U-19, termasuk Cahya Supriadi. Selain itu, Andritany Ardhiyasa juga masih layak menjadi kiper nomor satu di Tim Macan Kemayoran.

"Jadi, bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan, jika mereka tak pernah ada bersama tim utama di klub?" tutur pelatih asal Jerman itu.

"Saya pikir ini tak bagus untuk pemain muda klub karena semua ingin memastikan tempat di tim utama," imbuh Thomas Doll.

5 dari 6 halaman

Komentar Lanjutan Thomas Doll

"Saya melihat Cahya Supriadi beberapa pekan lalu. Dia punya sesuatu yang spesial. Dia bisa suatu haru jadi kiper yang sangat bagus. Setiap pemain punya kesempatan untuk itu. Sekarang kami tak mau memberikan tekanan kepada nomor satu kami," ujar Thomas Doll.

"Nomor satu kami saat ini dalam kondisi bagus dan kebugaran yang bagus. Dia selalu berlatih dan dia kapten kami. Di masa depan nanti, setiap pemain akan mendapatkan kesempatan. Namun, saya tidak mengerti mengapa pemain U-20 kami tidak bisa bermain bersama tim."

"Jadi, mereka harus mengubah sesuatu karena persiapan terpenting untuk musim adalah persiapan musim panas. Ini mereka tak sehari pun pernah di lapangan. Jadi seseorang harus menjelaskan kepada saya kenapa? Kenapa mereka harus melakoni banyak pertandingan dan kenapa ini terjadi. Mungkin ini turnamen yang sangat penting? Jika di sini timnas level U-19 lebih penting daripada tim pertama kompetisi, di Eropa berbeda. Saya tak tahu, ini bukan wewenang saya. Ada pihak yang mesti memutuskan," terang Thomas Doll.

6 dari 6 halaman

Simak Posisi Akhir Liga 1 Musim Lalu