Bola.com, Turin - Juventus sudah menghabiskan pundi-pundi uang yang fantastis selama lima tahun demi bisa merasakan lagi gelar Liga Champions. Namun, sejauh ini hasilnya masih nihil alias zonk.
Pada 2018, Juventus siap mendominasi sepak bola Eropa. Setelah menyebet gelar scudetto untuk kali ketujuh beruntun, Bianconeri belanja gila-gilaan di bursa transfer pemain pada musim panas 2018.
The Old Lady merekrut Cristiano Ronaldo dengan banderol 117 juta euro, Joao Cancelo (40,4 juta euro), Douglas Costa (40 juta euro), Leonardo Bonucci (35 juta euro), dan Emre Can didatangkan gratisan.
Juventus total menghabiskan 263,2 juta euro pada saat itu untuk memperkuat tim yang sudah memiliki Paulo Dybala, Sami Khedira, Mario Mandzukic, Juan Cuadrado, dan Miralem Pjanic.
Pada tahun berikutnya, Juventus juga belanja besar-besaran. Mereka memboyong Matthijs de Ligt (85,5 juta euro), Danilo (37 juta euro), Dejan Kulusevski (35 juta euro), Cristian Romero (31,5 juta euro), Luca Pellegrini (22 juta euro), Merih Demiral (19,5 juta euro), Aaron Ramsey (gratis), Adrien Rabiot (gratis), dan Gianluigi Buffon (gratis).
Selalu Targetkan Juara Liga Champions
Meskipun menghabiskan 230,5 juta euro dan memenangi gelar Liga Champions lagi untuk kali kesembilan pada 2020, mereka didepak Lyon di babak 16 besar Liga Champions.
"Kami pernah bilang sejak musim panas bahwa Liga Champions adalah target dan akan selalu seperti itu setiap tahun," kata Presiden Juventus saat itu, Andrea Agnelli, seperti dikutip Marca, Minggu (10/7/2022).
"Kami terus tumbuh dan berkembang. Kami punya tim yang menggaransi masa depan hebat untuk Juventus," imbuhnya.
Musim yang Sangat Sulit
Pada 2021, Juventus menghabiskan 155,31 juta euro. Saat itu, Bianconeri memboyong Arthur (76 juta euro), Nicolo Rovella (23,3 juta euro), Alvaro Morata (20 juta euro), dan Rolando Mandragora (15 juta euro).
Namun, segalanya berjalan salah pada musim itu. Juventus tersingkir di babak 16 bear Liga Champions oleh. Apesnya lagi, Juventus juga gagal juara Serie A.
Juventus tidak hanya menyerahkan tahta Liga Italia setelah menggenggamnya selama sembilan musim berturut-turut. Mereka bahkan tidak bersaing memperebutkan gelar dan berjuang untuk mengamankan posisi keempat pada matchday terakhir 2020/2021.
Itu benar-benar musim yang sulit. Andrea Pirlo dipecat, Massimiliano Allegri kembali. Perubuhan besar di skuad juga terjadi, dengan kepergian Cristiano Ronaldo ke Manchester United.
Musim yang sulit, dengan Andrea Pirlo di ruang istirahat, menyebabkan kembalinya Massimiliano Allegri ke bangku cadangan dan perubahan arah dalam skuat yang ditandai dengan kepergian Cristiano Ronaldo ke Old Trafford.
Mulai Membangun Tim untuk Kembalikan Kejayaan
Pada musim 2021/2022, untuk kali pertama Juventus tanpa gelar sejak 2010/2022. Mereka hanya finis keempat di Serie A dan didepak Villarreal pada babak 16 besar Liga Champions.
Namun, The Old Lady mulai membangun dasar proyek membangkitkan kejayaan tim. Alhasil, pada musim panas 2022, Bianconeri belanja lagi.
Setelah perekrutan resmi Dusan Vlahovic (81,6 juta euro) dan Denis Zakaria (8,6m juta euro), Juventus mendatangkan Angel Di Maria dengan gratisan. Paul Pogba juga kembali ke Turin.
"Motivisi utama saya adalah kembali ke sini dan memenanangi segalanya bersama Juventus," kata Di Maria.
Klub Paling Boros
Total, Juventus menghabiskan 815,51 (Rp12,42 triliun) untuk belanja pemain dalam lima tahun. Tak ada tim Eropa lainnya yang menghabiskan uang sebanyak itu dalam periode yang sama.
Old Lady diikuti Manchester City (653,66 juta euro) pada peringkat kedua, kemudian Real Madrid (631,25 juta euro), Barcelona (621,10 juta euro), dan Chelsea (619 juta euro).
Sumber: Marca
Baca Juga
Daftar Calon Bek Baru Juventus Pengganti Bremer dan Cabal Sejauh Ini, Siapa Hendak Dibeli pada Januari 2025?
Joshua Zirkzee Dikabarkan Siap Tinggalkan Manchester United, Napoli dan Juventus Jadi Tujuan Potensial
Dusan Vlahovic Cedera saat Serbia Ditahan Denmark di UEFA Nations League, Juventus Cemas: Siapa Jadi Ujung Tombak untuk Hadapi AC Milan?