Bola.com, Jakarta - Minus Cristiano Ronaldo, Manchester United tetap melakoni laga tur pramusim ke Thailand. Erik ten Hag dan pasukannya tiba di Bandara Udara Don Muang, Sabtu (9/7).
Selain ke Thailand, Setan Merah juga diagendakan menyambangi Australia dan Norwegia. Di Negeri Gajah Putih, MU akan melakoni satu laga bergengsi kontra rival bebuyutannya di Liga Ingris, Liverpool, Selasa (12/7) di Rajamangala Stadium, Bangkok.
Simak Ini Lho Ya
Bincang Hangat
Cristiano Ronaldo jadi perbincangan hangat, terkait masa depannya di Old Trafford. Sepertinya, mantan pemain Juventus itu kecewa melihat performa jeblok MU yang hanya bisa finis di posisi keenam Premier League 2021/2022.
Ronaldo sendiri tampil apik dengan torehan 24 gol. Megastar asal Portugal itu santer dikabarkan akan meninggalkan MU, namun tak sedikit pula yang meyakini CR7 tetap bertahan.
Erik Ten Hag juga tak mau ambil pusing lagi. Jika sebelumnya pelatih anyar itu ingin Ronaldo bertahan, tapi kini eks pembesut Ajax sudah legowo bila akhirnya pemilik lima Ballon d'Or itu memilih hengkang.
Bakal Pergi
Media-media Ingggris seperti Daily Express dan The Sun menyatakan kalau Ten Hag memberikan lampu hijau kepada Ronaldo. Di United, seperti juga klub-klub Eropa lainnya, pemain datang dan pergi merupakan sesuatu jamak.
Ada yang pergi karena kecewa semisal Ronaldo, gagal bersaing di tempat utama, atau menepi dalam waktu yang lama lantaran cedera akut. Sembari menunggu kepastian masa depan Cristiano Ronaldo, yuk kita simak kisah yang mengharukan dari lima eks pilar The Red Devils.
Alan Smith
Dia adalah satu di antara pemain yang tidak akan berhenti bermain, bahkan jika dia berlumuran darah karena cedera. Seorang pekerja keras dan berani, Smith diboyong dari Leeds United pada 2004.
Secara tradisional, Smith adalah penyerang tengah yang kariernya menukik setelah Alex Ferguson memutuskan memainkan pemain Inggris itu sebagai pengganti kapten Roy Keane.
Gagal Bersaing
Smith sempat turun karena dimainkan bukan sebagai striker. Ferguson masih lebih percaya kepada Wayne Rooney dan Van Nistelrooy. Dia menganggap posisi barunya sebagai sesuatu yang membosankan.
Berlatar kepergian Van Nistelrooy ke Real Madrid, Ferguson kembali mempercaya lini depan kepada Smith kembali ke lini depan. Tapi sudah terlambat.
Smith tak bisa memenuhi harapan Ferguson. Dia hanya bisa mencetak tujuh gol dalam 61 pertandingan untuk Setan Merah dalam tiga tahun, dari 2004 hingga 2007.
Shinji Kagawa (2012–2014)
Playmaker Jepang Shinji Kagawa adalah pemain pertama asal Asia yang mencetak hat-trick di panggung Premier League. Sejak pindah dari Borussia Dortmund ke United pada 2012, gelandang petarung itu sulit berkembang.
Dibeli dengan harga 12 juta euro, Kagawa gagal membuat dampak positif di Old Trafford. Dia dinilai sebagai pembelian yang gagal.
Gara-Gara RvP
Keputusan Ferguson merekrut pemain Belanda, Robin van Persie dianggap sebagai batu sandungan bagi karier Kagawa. Van Persie lalu mengambil posisi Kagawa.
Pada era David Moyes, Kagawa juga harus mengurut dada. Moyes lebih jatu hati ke Juan Mata. Kecewa, Kagawa memutuskan kembali ke klub lamanya Dortmund pada 2014.
Jordi Cruyff (1996–2000)
Menjadi putra dari legenda Johan Cruyff, Jordi tahu betul dia memiliki tugas berat untuk membuktikan dirinya setara dengan ayahnya. Pada awalnya, Cruyff senior berharap anaknya itu bisa menjadi pemain kelas dunia seperti dirinya.
Ferguson mendatangkan Cruyff dalam kesepakatan 1.4 juta euro dengan Barcelona setelah Piala Eropa 1996. Saat ia tiba di Old Trafford, Class of '92 mendominasi line-up United.
Awalnya, ia bisa unjuk gigi sebagai starter reguler pada November tahun itu. Namun, cedera berulang membuatnya keluar dari tim untuk waktu yang cukup lama.
Jordi hanya mengantongi 57 penampilan dan hanya mencetak delapan gol untuk United antara tahun 1996 dan 2000.
Javier Hernandez (2010–2015)
Banyak dari Anda akan berdebat mengapa Chicharito berhasil masuk ke daftar ini. Tapi dia harus berada di sini mengingat cara MU memperlakukannya.
Chicharito membuat awal yang sangat baik untuk kariernya di MU, setelah mencetak gol kedua dalam kemenangan 3-1 United atas Chelsea di pertandingan Community Shield. Pemain Meksiko itu adalah bagian penting dari skuad MU yang berakhir sebagai runner-up di Liga Champions 2011.
Grafik Tampil
Namun, melihat grafik penampilan Chicharito, jelas dia tidak pernah diizinkan menjadi starter reguler setelah kedatangan Van Persie ke klub. Meski begitu, dia terbukti menjadi pemain pengganti yang mengubah permainan MU.
Penampilan terbaiknya adalah hat-trick melawan Aston Villa. Ketika itu, ia masuk dan mencetak tiga gol dalam thriller comeback 3-2.
Ia disebut-sebut sebagai penerus Ole Gunnar Solskjaer, yang juga terkenal sebagai super-sub di Old Trafford. Namun, label tersebut terbukti berpengaruh dalam kepergian Chicharito.
Kalah dari Rooney
Terlepas dari penampilannya yang luar biasa, dia berada di bawah bayang-bayang Wayne Rooney dan Robin van Persie dalam hal kesempatan bermain. Dia semakin sengsara karena pelatih Louis Van Gaal meminjamkannya ke Real Madrid, dan di sana dia tak membuahkan hasil.
Chicharito meninggalkan Old Trafford lalu bergabung dengan Bayer Leverkusen pada tahun 2015. Sejak 2020 dia memperkuat LA Galaxy.
Bastian Schweinsteiger (2015–2017)
Hingga saat ini, nama 'Bastian Schweinsteiger' masih disegani di setiap sudut Old Trafford. Der Kommander tiba dari Bayern Munchen pada Juli 2015 dengan mahar 6,5 juta euro. Louis Van Gaal berharap banyak.
Fans United sudah melihat Schweini bermain di Old Trafford, dan tidak diragukan lagi dia adalah pemain top di dunia sepakbola. Apalagi dia bekerja sama dengan pelatih Van Gaal. Sayang, ternyata tidak seperti yang diharapkan.
Bukan Milik Mou
Di musim pertamanya di United, Schweini melewatkan seluruh paruh kedua musim karena cedera. Pada saat Van Gaal pergi, kedatangan Jose Mourinho telah terbukti menjadi pukulan terakhir dalam kepergiannya ke MLS, Amerika Serikat.
Pada saat Marouane Fellaini tampil sangat buruk, Mourinho memilih tidak memainkan Schweinsteiger sebagai gantinya. Mourinho lebih senang melihat legenda Jerman itu bermain dengan pemain cadangan lainnya. Schweinsteiger hanya tampil 18 kali dalam dua musim di Theatre of Dreams.