Bola.com, Jakarta - Sempat mengawali MotoGP 2022 dengan catatan podium ketiga pada balapan seri perdana di Sirkuit Losail, Qatar melalui Pol Espargaro, usai momen ini, prestasi Repsol Honda langsung terjun bebas.
Apalagi sejak pembalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez harus menjalani operasi keempat pada tulang humerus kanan dan kembali absen panjang.
Pada balapan terakhir sebelum libur kompetisi, tim Honda bahkan mencatat hasil sangat buruk dengan tidak menempatkan satu pembalap pun di 10 besar.
Team Manager Repsol Honda, Alberto Puig pun berbicara soal krisis timnya. Menurutnya ia mulai sadar ada yang salah dengan motor Honda RC213V mulai balapan MotoGP Mandalika bulan Maret.
Komentar Alberto Puig
"Kami salah memahami situasinya," kata Alberto Puig mengutip laman Honda Racing Corporation (HRC).
"Mulai MotoGP Mandalika, segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk, dan kami sampai pada titik di mana kami semua tahu apa yang terjadi."
“Marc Marquez harus absen karena operasi lengan kanannya, ada banyak kecelakaan dari semua pembalap kami, (serta) kami tidak berjuang untuk posisi yang baik," lanjutnya.
Lantas Apa Penyebab Keterpurukan Honda?
Puig turut mengatakan penyebab keterpurukan semua pembalap Honda baik tim pabrikan maupun satelit di MotoGP 2022.
"Semua ini mungkin adalah konsekuensi dari tidak menemukan apa yang kami rencanakan dan harapkan dari tes terakhir tahun 2021 untuk motor 2022," Puig memberikan analisis.
Honda Belum Temukan Solusi
Sebelumnya, Puig mengklaim Honda sudah menemukan solusi dari permasalahan RC213V setelah merampungkan balapan MotoGP Prancis. Akan tetapi, itu tidak semudah yang dibayangkan.
Tim sempat menduga beberapa problem yang muncul lantaran disebabkan oleh sasis. Namun kenyataannya, Honda belum juga berhasil menemukan jawaban secara lengkap hingga sejauh ini.
“Bukan berarti kami tidak mengerti masalahnya. Yang belum kami capai adalah mencari solusi dari masalah tersebut,” ucapnya.
Sumber: Motorsport