Bola.com, Malang - Final Piala Presiden 2022 diprediksi bakal berjalan seru. Arema FC dan Borneo FC bentrok di partai puncak dengan sama-sama memiliki grafik permainan yang bagus.
Arema FC akan lebih dulu menjadi tuan rumah atau leg pertama final Piala Presiden 2022 yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (14/7/2022).
Singo Edan cukup diuntungkan karena tidak perlu melakukan perjalanan terlebih dulu sehingga bisa recovery dengan baik setelah menjalani leg kedua semifinal juga di Kanjuruhan.
Justru Borneo FC yang akan lebih lelah dan kehilangan waktu satu hari persiapan karena harus menuju ke Malang. Namun, terlepas dari faktor tersebut, dua tim memiliki materi pemain yang berimbang untuk menyuguhkan pertandingan sengit di final Piala Presiden 2022.
Komposisi Kedua Tim
Arema FC dihuni banyak pemain lokal ternama. Sementara itu, Borneo FC memiliki pemain asing dan naturalisasi yang sarat pengalaman.
Jika melihat sepak terjang kedua tim, baik Arema FC maupun Borneo FC sempat kurang meyakinkan di fase grup. Tapi, semua hilang saat semifinal.
Arema FC menang agregat 4-1 atas PSIS Semarang, sementara Borneo FC lebih garang lagi dengan agregat kemenangan telak 6-0 atas PSS Sleman.
Berikut duel antarlini yang akan terjadi dalam leg pertama Arema FC kontra Borneo FC di leg pertama final Piala Presiden 2022:
Kiper
Bicara sektor di bawah mistar gawang, Arema FC selalu lebih baik. Mereka memiliki kiper asal Brasil, Adilson Maringa. Dari lima laga yang dijalani, dia hanya kemasukan 3 gol.
Pada laga semifinal Piala Presiden 2022, Maringa juga diberkahi keberuntungan. Ada beberapa peluang PSIS yang membentur mistar dan tiang gawang. Meski sempat kebobolan pada leg kedua, namun Maringa melakukan beberapa penyelamatan penting.
Namun, melihat performa kiper Borneo FC, Angga Saputro, jumlah kebobolannya justru lebih sedikit. Angga hanya kemasukan 2 gol dari lima laga yang dimainkannya.
Artinya, kiper berusia 28 tahun asal Sidoarjo ini bisa menyaingi kehebatan Maringa. Dia dibantu lini belakang yang tangguh, sama persis seperti Maringa di Arema FC.
Lini Pertahanan
Arema FC sempat krisis pemain belakang. Tapi, hal itu tidak menjadi kendala untuk membuat sistem pertahanan yang kukuh. Kali ini, masih ada Ahmad Alfarizi, Hasim Kipuw, dan Syaeful Anwar yang cedera.
Namun, pelatih Arema FC tetap bisa menyusun empat bek di lini belakang karena Singo Edan masih punya Rizky Dwi, Sergio Silva, Bagas Adi Nugroho, dan Andik Rendika Rama.
Dalam Piala Presiden 2022, peran Sergio terlihat sangat besar. Ia menjadi bek asing yang diandalkan dalam duel bola atas. Selain itu, bek asal Portugal ini punya tipikal sebagai pemimpin di lapangan sehingga bisa mengoordinasikan rekan-rekannya di belakang.
Sementara di kubu Borneo FC tak berbeda jauh. Mereka memiliki komposisi lini belakang yang tangguh. Peran Javlon Guseynov sangat vital. Dia bisa menjadi pemimpin di lini pertahanan.
Selain itu, Javlon didampingi perpaduan pemain tua dan muda, seperti Fajar Faturrohman di bek kanan, kemudian Wildansyah atau Diego Michiels sebagai stoper, dan Leo Guntara sebagai bek kiri.
Para pemain ini punya tipikal tidak kenal kompromi dengan penyerang lawan. Wajar jika gawang Borneo FC masih kebobolan dua gol.
Lini Tengah
Untuk sektor tengah, Borneo FC punya banyak gelandang petarung. Hendro Siswanto, Kei Hirose, hingga Wahyudi Hamisi. Bisa dibilang mereka bisa merusak serangan lawan, karena para gelandang ini memiliki tugas untuk membuat lini tengah tim lawan tidak berkembang.
Selain mereka ada satu nama yang memiliki peran penting, Jonathan Bustos. Dia menjadi gelandang serang Borneo FC. Pemain berkaki kidal ini punya skill tinggi dan visi bermain yang bagus.
Sementara di Arema FC, ada komposisi lini tengah yang bagus. Evan Dimas bisa membuat permainan Singo Edan di semifinal lebih enak dilihat, sekalipun dia selalu masuk sebagai pengganti.
Alasannya karena Almeida lebih sering bermain bertahan di babak pertama dengan menempatkan dua gelandang bertahan, Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi.
Lini Serang
Borneo FC punya lini depan yang menakutkan. Targetman mereka, Matheus Pato sekarang menjadi pemain tersubur dengan 6 gol. Selain itu, dia juga memberikan satu assist. Pato didampingi dua pemain sayap enerjik, Stefano Lilipaly dan Sihran Amarullah.
Dua pemain ini memiliki skill di atas rata-rata. Mereka bisa memanjakan Pato di lini depan dengan umpan-umpan matang.
Sementara di Arema FC, produktivitas mereka tak seperti Borneo FC. Tapi, keran gol Arema FC mulai terbuka sejak semifinal. Abel Camara, Muhammad Rafli, Irsyad Maulana, masing-masing sudah mencetak satu gol dalam laga ini.
Bisa dibilang belum ada penyerang yang haus gol. Namun, Arema FC masih berharap Abel Camara bisa tampil lebih apik dan mencetak gol tentunya.