Bola.com, Jakarta - Melepas seorang pemain, harus sama cerdiknya ketika membeli. Seperti yang dilakukan Manchester United (MU) 10 tahun lalu saat menjual Park Ji-sung ke Queens Park Rangers.
Park telah memainkan lebih dari 200 pertandingan untuk MU selama tujuh musim. Namun, beberapa saat setelah kepergiannya, menjadi jelas bahwa puncak kariernya di Liga Inggris telah berakhir.
Pemain asal Korea Selatan itu mencatatkan 20 penampilan liga untuk tim asuhan Mark Hughes.
MU hanya mendatangkan biaya tujuh digit untuk sang gelandang, tapi dia adalah contoh klub yang tahu kapan harus melepas pemain dan menolak membiarkan emosi menghalanginya.
Selain Park Ji Sung, siapa lagi?
Bastian Schweinsteiger
Schweinsteiger mengakhiri kariernya di Bayern Munchen dengan 500 penampilan. Ia lalu bergabung dengan MU pada 2015.
Tapi, sedera membatasi kariernya. Dia hanya bermain 35 pertandingan untuk MU, empat di antaranya setelah kedatangan Jose Mourinho sebagai manajer pada 2016.
Pemain asal Jerman itu berhasil bermain lebih banyak setelah bergabung dengan Chicago Fire.
Philippe Coutinho
Coutinho dikaitkan dengan Barcelona jauh sebelum kepindahannya pada Januari 2018, tetapi kepindahannya senilai 142 juta poundsterling akan dianggap sebagai satu di antara investasi terburuk dalam sepak bola.
Beberapa bulan pertama Coutinho di Camp Nou jauh dari buruk. Tapi, segalanya segera berubah. Dia akhirnya dijual ke Aston Villa dengan kerugian besar.
Liverpool, sementara itu, tidak merindukannya sedikit pun. Musim penuh pertama tanpa Coutinho, mereka memenangkan Liga Champions, lalu gelar Liga Inggris menyusul satu tahun kemudian.
Freddie Ljungberg
Ljungberg akan selalu dikenang oleh para penggemar Arsenal. Namun, pendukung West Ham mungkin tidak demikian.
Pemain asal Swedia itu memainkan perannya dalam dua kampanye perebutan gelar untuk The Gunners, termasuk musim Invincibles.
Ia dilepas ke West Ham pada 2007 dan ampas banget. Dia cuma tampil dalam 25 laga, mencetak dua gol. Ia lalu dilepas semusim kemudian, dari kontrak empat tahun.
Theo Walcott
Arsenal mendapat 20 juta poundsterling dari penjualan Walcott pada Januari 2018.
Meskipun Walcott tidak selalu tampil bagus, dia memberikan banyak momen yang tak terlupakan bagi para pendukungnya dan mencetak 19 gol dalam musim penuh terakhirnya di London Utara. Itu tampaknya cukup bagi manajer Everton, Sam Allardyce untuk mengabaikan fakta bahwa dia hampir tidak bermain di paruh pertama musim 2017/2018.
Walcott tidak menyamai penghitungan 19 gol itu untuk Everton. Dalam empat setengah tahun sejak meninggalkan Arsenal, dia hampir tidak mencapai setengah dari total itu meskipun bermain lebih dari 100 pertandingan untuk Everton dan Southampton.
Fernando Torres
Fernando Torres melewatkan akhir musim 2009/2010 setelah menjalani operasi. Liverpool melepas Fernando Torres ke Chelsea pada 2011.
Dia tidak kembali ke performa terbaik pada musim berikutnya. Namun dia melakukannya, yang terpenting, mencetak kedua gol dalam kemenangan atas Chelsea pada musim itu.
Chelsea membobol tabungan untuk Torres, senilai 50 juta poundsterling. Penggantinya di Liverpool lebih ampas, Andy Carroll.
Eden Hazard
Chelsea melepas Eden Hazard ke Real Madrid setelah membawa The Blues meraih kejayaan di Liga Europa.
Investasi yang buruk bagi Real Madrid, dengan biaya awal 85 juta poundsterling.
Sekali lagi, cedera menjadi faktor, dengan pemain Belgia itu hanya bermain 48 kali dalam tiga musim di Liga Spanyol. Dia bukan satu-satunya yang berjuang setelah kepindahan besar-besaran ke Madrid, Luka Jovic juga bernasib sama.
Sumber: Mirror