Bola.com, Jakarta - Selalu saja ada cerita menarik tentang Pele. Siapa yang tak kenal Pele? Dia adalah legenda abadi Brasil. Pemilik nama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu sudah tiga kali memenangkan Piala Dunia bersama Brasil yakni edisi 1958, 1962, dan 1970.
Tak hanya itu, Pele juga bergelimang penghargaan individu yang membuatnya menjadi satu di antara pesepak bola terhebat sepanjang masa. Tapi tahukah kamu, kelahiran 23 Oktober 1940 itu juga sosok yang percaya takhayul?
Video Oke
Pemberi Tenaga
Suatu ketika usai pertandingan, dia secara tak sengaja memberikan jersey-nya kepada seorang suporter. Belakangan dia sadar karena merasa sudah melakukan sebuah kesalahan.
Soalnya, Pele bisa tampil impresif jika mengenakan jersey yang sama. Benar saja, tanpa jersey tersebut penampilan Pele tak karuan.
Kemudian, dia meminta seseorang mencari fan yang telah menerima jerseynya. Sepekan berselang, jersey ditemukan dan Pele kembali tampil trengginas seperti biasanya.
Nasib Birmingham
Kutukan juga pernah tak pernah lepas dari Birmingham City. Itu berawal dari Direktur Birmingham City, Harry Morris, mengusir sekelompok gipsi dari sebidang tanah terlantar yang nantinya akan menjadi Stadion St Andrews, kandang Birmingham.
Morris tak pernah bisa membayangkan konsekuensi yang akan mengikuti klub. Kutukan gipsi yang diucapkan pada 1906 mengikuti Birmingham selama 100 tahun. Para pengganti Harry Morris mencoba menyudahi kutukan namun selalu gagal.
Manajer Ron Saunders misalnya, pernah mencoba membuang kutukan pada 1980-an. Dia berharap roh-roh yang marah bisa memaafkan mereka, tetapi tak berhasil.
Ternyata Berhasil
Kemudian, Barry Fry, yang bertanggung jawab atas klub dari 1993 hingga 1996, mencoba melakukan “pendekatan kreatif”. Dia buang air kecil di empat sudut lapangan sebelum laga kandang.
Dia melakukannya setelah seorang paranormal memberikan saran. Sejak saat itu, Birmingham mulai merasakan kemenangan.
Empat tahun berselang, Birmingham memenangkan Piala Inggris setelah mengalahkan Arsenal. Itu adalah pencapaian terbesar mereka dalam sejarah klub.
Hanya dua itukah? Tidak. Di bawah ini ada tiga kutukan lagi yang tentunya sangat menarik untuk dilahap. Penasaran?
Romeo Anconetani
Mantan presiden AC Pisa, Romeo Anconetani, yang juga mantan pesepakbola dan manajer Italia, sangat senang melempar garam ke lapangan karena dia pikir itu akan membantu timnya. Semakin berat lawan yang dihadapi, semakin banyak pula garam yang ditabur.
Romeo Anconetani tidak berbeda dan berperilaku persis seperti orang Italia lainnya. Apa yang dia lakukan akan meningkatkan peluang keberuntungan.
Satu di antara contohnya, selama pertandingan penting melawan Cesena, dia berjalan ke lapangan dan mulai membumbui empat sudut Arena Garibaldi dengan hampir 26 kilo garam.
Roh Jahat Zimbabwe
Ini ritual yang aneh penolak kutukan. Pada 2008, pelatih tim sepak bola Zimbabwe mengirim pemain mereka ke sungai untuk membersihkan diri dari roh jahat dan berpikir itu adalah cara terbaik untuk memperoleh kemenangan.
Sebanyak 17 pemain menyeberang sungai Zambezi, tetapi hanya 16 yang keluar hidup-hidup. Apa yang kemudian diketahui oleh tim dan pelatih adalah sungai itu dilarang untuk umum.
Berenang di Sungai
Berenang di sungai itu berbahaya. Arusnya begitu kuat sehingga perenang profesional pun diperingatkan tidak memasuki sungai. Apalagi, 17 pemain sepak bola semi-profesional.
Lebih buruk lagi, sungai itu penuh dengan buaya dan kuda nil. Ironisnya, pemain yang hilang adalah pemain kunci yang belakangan diketahui terperangkap arus deras dan tak bisa menyelamatkan diri.
Raymond Domenech
Mantan pelatih Timnas Prancis ini kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Tatkala melatih Les Bleus dari 12 Juli 2004 hingga pertandingan terakhir Grup A Piala Dunia 2010, Domenech lebih memilih pemain berdasarkan zodiak.
Pemain yang berzodiak Scorpio dan Leo tak masuk daftar. Padahal, sederet pemain top Prancis kala itu seperti Ludovic Giuly, Robert Pires, Philippe Mexes berzodiak kedua bintang itu.
Berakibat Fatal
Gilanya lagi, Domenech mempercayakan Gregory Coupet sebagai kiper utama ketimbang Fabien Barthez. Aneh bin ajaib, tapi itulah Domenech. "Astrologi memiliki nilai dalam mencari tahu tentang karakter seseorang. Bukan dalam meramalkan masa depan atau semacamnya, tapi dalam menyusun profil orang," kata Domenech, dilansir The Guardian, beberapa waktu lalu.
Sejarah kemudian mencatat Domenech adalah pelatih gagal di Timnas Prancis. Dia memang membawa Prancis ke final Piala Dunia 2006, namun kalah dari Italia.