Bola.com, Jakarta - PSSI tak main-main untuk mewujudkan keinginan Timnas Indonesia menembus ranking 150 besar FIFA. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengaku telah menyiapkan lawan yang tangguh demi mengerek posisi skuad Merah Putih.
Timnas Indonesia kabarnya sudah menemukan lawan untuk FIFA Matchday pada September 2022. Menurut Mochamad Iriawan, lawan yang akan dihadapi pasukan Shin Tae-yong berasal dari Amerika Selatan.
Iriawan memang tidak menyebut secara spesifik nama lawan Timnas Indonesia. Namun, sang lawan disebut merupakan tim yang berada di posisi 80-100 ranking FIFA.
"Kami akan melawan salah satu negara Amerika Latin. Kami sudah mengontak mereka," kata Mochamad Iriawan kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Main di Indonesia
Laga FIFA Matchday yang akan dimainkan Timnas Indonesia nanti rencananya akan digelar di Indonesia. PSSI secara khusus akan mengundang tim Amerika Selatan itu untuk bermain di Tanah Air.
"Pertandingan akan digelar di Indonesia. Kami sengaja mengincar tim peringkat 80-100 FIFA agar dapat mengukur kemampuan timnas," tegas Iriawan.
Timnas Indonesia saat ini berada di urutan ke-155 ranking FIFA. Posisi tersebut di bawah negara Asia Tenggara lainnya semisal Vietnam (91), Thailand (111), Filipina (134), dan Malaysia (147).
Lawan yang Berpeluang
Melihat dua petunjuk yang diberikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Bola.com mencoba mengerucutkan calon lawan buat Timnas Indonesia. Mereka adalah tim Amerika Selatan yang saat ini berada di urutan 80-100 FIFA.
Hanya Bolivia yang memiliki kriteria sesuai dengan dua petunjuk tersebut. Saat ini, Bolivia berada di urutan ke-81 FIFA.
Adapun di atas Bolivia ada Venezuela yang berada di urutan ke-56. Venezuela teramat mustahil karena tidak memenuhi satu petunjuk yang diberikan Mochamad Iriawan yakni tim di urutan 80-100 FIFA.
Pindah ke EAFF?
Rumor kepindahan Indonesia ke EAFF mengemuka dalam sepakan terakhir. Penyebabnya karena masyarakat Indonesia terlanjut kecewa dengan Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
Semua bermula dari aksi tak fairplay yang ditunjukkan Vietnam dan Thailand pada Piala AFF U-19 2022. Keduanya diduga sengaja bermain imbang untuk sama-sama lolos dan membuat Timnas Indonesia U-19 tersingkir.
PSSI langsung menyerukan suara protes kepada AFF terkait aksi kedua tim tersebut. Namun, sampai saat ini suara protes dari PSSI sama sekali tak mendapatkan respons dari AFF.
Masyarakat di sosial media kemudian menyerukan PSSI untuk mengambil sikap tegas terhadap AFF. Satu cara di antaranya dengan keluar dari Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). dan bergabung dengan Federasi Sepak bola Asia Timur (EAFF).
Disambut EAFF
Federasi Sepak bola Asia Timur (EAFF) disebut menyambut antusias rencana Indonesia untuk bergabung. Namun, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut pihaknya bakal menghitung dengan cermat untung rugi gabung EAFF.
"Kami sudah sampaikan lewat Sekjen-nya. Mereka senang saja kalau masuk, ya. Meski FIFA tidak menganggap turnamen AFF itu laga resmi, akan tetapi kita juga sering bertanding," ucap Mochamad Iriawan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
EAFF saat ini beranggotakan 10 negara. Mereka adalah Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, China, Chinese Taipei, Mongolia, Guam, Kepulauan Mariana Utara, Hong Kong dan Makau.
"Ini memang harus didiskusikan secara matang karena enggak bisa langsung diputuskan. Kami harus tahu juga untung dan ruginya,'' tegas pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.