Bola.com, Jakarta - Pada musim 2021/2022, para pemain muda seperti Vinicius Junior, Rafael Leao, dan Pedri, membawa permainan mereka ke level yang lebih tinggi. Mereka berkembang dari pemain yang punya prospek cerah menjadi satu di antara yang terbaik di dunia saat ini.
Dengan musim baru akan segera dimulai dalam beberapa pekan ke depan, para penggemar berharap bisa melihat kembali dan menjadi saksi dari berkembangnya sejumlah pemain muda yang akan mewarnai sepak bola dunia.
Dengan pemikiran seperti itu, menarik menantikan siapa lagi pemain muda yang akan memperlihatkan sinar kebintangannya pada musim 2022/2023?
Seperti dilansir dari Sportskeeda, berikut lima pemain muda yang berpotensi menjadi pemain kelas dunia pada musim depan.
5. Malo Gusto
Malo Gusto baru saja melewati musim lalu dengan sangat baik. Ia siap untuk melangkah ke level yang lebih tinggi. Bek muda asal Prancis ini terbilang sebagai pemai nyang komplet.
Bek sayap kanan ini memiliki kecepatan dan sangat atletis, artinya ia bisa berlari secara efektif seperti halnya Kyle Walker. Selain itu, Malo Gusto juga memiliki kemampuan teknik yang bagus dan merupakan pembawa bola yang berkualitas.
Performa terbaiknya terlihat dalam laga besar menghadapi Olympique Marseille pada musim lalu. Lyon menang 3-0 dan sang pemain muda tampil bagus, bahkan memberikan assist untuk Moussa Dembele untuk gol kedua dalam laga tersebut.
4. Michael Olise
Crystal Palace membuat sejumlah rekrutan yang sangat cerdas dan Michael Olise bisa dianggap sebagai yang terbaik. Pemain asal Prancis itu bisa bermain sebagai gelandang kanan, atau pemain syap kanan.
Ia dianggap sebagai pemain terbaik Crystal Palace dalam upaya mereka melangkah hingga semifinal Piala FA.
Meski hanya mencetak empat gol dan delapan assist pada musim lalu, rapornya terbilang bagus. Olise juga bagus, tipe pemain yang membuat para penggemar betah duduk lama di kursi mereka.
Dia juga memiliki tembakan yang fantastis dari situasi set-piece Begitu sudah masuk dalam alurnya, Olise dengan mudah mencetak gol. Ia bahkan mencatatkan assist hingga dua digit untuk tim lamanya.
3. Julian Alvarez
Julian Alvarez tiba di Eropa setelah benar-benar mendominasi sepak bola di Amerika Selatan. Pemain muda asal Argentina ini telah bergabung dalam skaud asuhan Pep Guardiola, Man City, pada musim panas ini.
Alvarez sering bermain sebagai seorang striker untuk River Plate. Namun, kedatangan Erling Haaland yang dikombinasikan dengan kepergian Gabriel Jesus dan Raheem Sterling memiliki arti bahwa ia juga bisa bermain melebar.
Jika Alvarez bisa segera bermain di Premier League, ia punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi pemain kelas dunia. Rekor mencetak gol yang dimilikinya sudah membuktikannya sendiri.
Tahun ini saja, ia telah mencetak 18 gol dalam 26 pertandingan.
2. Eduardo Camavinga
Eduardo Camavinga sudah sejak lama disebut-sebut menjadi satu di antara gelandang muda yang menjanjikan, terutama di sepak bola Eropa.
Musim lalu, ia menjadi pahlawan Real Madrid di Liga Champions setelah masuk lapangan pada babak kedua dan sukses membantu Los Blancos menjadi juara.
Namun, dalam hal membuktikan diri sebagai pesepak bola kelas dunia, pemain asal Prancis ini harus bisa menjadi starter bagi klub yang dibelanya.
Ini lebih mudah dikatakan ketimbang harus dilakukan, karena kehadiran Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric bersama Federico Valverde dan rekrutan baru Aurelien Tchouameni.
Ini menjadi momen tum yang paling sempurna bagi Camavinga untuk lebih berkembang. Apalagi Luka Modric tidak muda lagi. Ia telah memperlihatkannya bahwa pada leg kedua Liga Champions menghadapi Paris Saint-Germain (PSG), Man City, dan Chelsea.
1. Ansu Fati
Ansu Fati masuk ke sepak bola senior saat masih berusia 16 tahun dan langsung mengumpulkan pundi-pundi gol. Kini ia sudah berusia 19 tahun dan masih terus mencetak gol setiap kali bermain. Namun, masalahnya adalah ia tidak sering mendapatkan kesempatan bermain.
Dalam dua musim terakhir, penyerang muda Barcelona ini diterpa cedera dan harus menjalani rangkaian operasi. Namun, setiap kali orang-orang meragukan kemampuannya untuk bangkit, ia mampu melakukannya dan mencetak gol.
Pemain sayap muda, yang mendapatkan warisan nomor 10 Barcelona yang ikonik ini, memiliki bakat luar biasa untuk mencetak gol. Dengan situasi Barcelona ingin memperkuat lini depan mereka, akan ada lebih sedikit tekanan kepada Ansu Fati pada musim depan.
Ini akan memungkinkan dia untuk meluangkan waktu dan perhatian untuk menjaga kebugarannya dan mulai menembak dengan kapasitas penuh.
Pada musim lalu, ia mencetak gol penting ketika melawan Real Betis, Celta Vigo, dan Valencia, meski tidak bermain di sebagian besar perjalanan musim lalu. Dia juga mencetak gol dalam laga El Clasico setelah baru kembali dari cedera.