Bola.com, Gianyar - Gelandang Persija Jakarta, Hanno Behrens, kecewa tak mampu memberikan kemenangan pada debutnya di BRI Liga 1 2022/2023. Behrens mengaku, kesulitan mengembangkan permainan karena dikawal ketat Rizky Pellu.
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pelatih Persija, Thomas Doll, memainkan Hanno Behrens sebagai starter. Awalnya, pemain berusia 32 tahun tersebut nyaman bermain di lini tengah Persija Jakarta.
Namun, setelah itu Behrens kesulitan lepas dari pengawalan ketat Rizky Pellu. Hanno Behrens akhirnya mati kutu yang membuat alur serangan dari lini tengah Persija terputus.
Thomas Doll kemudian mengganti Hanno Behrens pada menit ke-78 dengan Taufik Hidayat. Sayangnya, situasi tak berubah dan Persija Jakarta takluk 0-1 dari Bali United.
Bikin Kesulitan
Hanno Behrens mengaku tak mudah untuk melepaskan pengawalan dari Rizky Pellu. Namun, Behrens berharap, laga ini bisa menjadi pelajaran buat dirinya dan Persija Jakarta.
"Dia menjaga saya sepanjang waktu. Tidak mudah untuk melepaskan diri dari penjagaannya," kata Hanno Behrens.
"Pemain-pemain mereka sangat cerdas. Saya sempat membuka ruang, akan tetapi masih terjaga oleh Pellu. Jadi, kami harus lebih baik pada laga selanjutnya," tegas pemain asal Jerman itu.
Menyayangkan Kekalahan
Hanno Behrens juga menyayangkan kekalahan 0-1 dari Bali United pada laga pembuka BRI Liga 1 2022/2023, Sabtu (23/7/2022). Behrens menyebut Persija kaget dengan gol dari Bali United.
"Kami bermain bagus pada babak pertama. Menciptakan beberapa kesempatan, bermain dominan dan juga hampir mencetak gol," kata Hanno Behrens.
"Kami kemudian sedikit kaget saat kebobolan. Adapun jalannya babak kedua tak begitu bagus," ujar pemain Persija Jakarta itu.
Penyebab Kekalahan
Hanno Behrens menyebut, Persija Jakarta bermain terlalu terburu-buru saat meladeni perlawanan Bali United. Cerita dan hasil pertandingan akan berbeda bila timnya bisa bermain lebih tenang.
"Kami terkadang bermain terlalu cepat. Seharusnya lebih tenang dan memainkan permainan sendiri," ujar Hanno Behrens.
"Selain itu, terlalu banyak membuat kesalahan mudah. Tertinggal 0-1 melawan tim yang dua kali juara di kandang, tentu tak mudah," ucap pemain asal Jerman itu.