Saeed Al Owairan, Roller Coaster Maradona dari Padang Pasir Setelah Tampil Memukau di Piala Dunia 1994

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 25 Jul 2022, 12:44 WIB
Pemain Arab Saudi, Saeed Al Owairan melakukan selebrasi setelah mencetak gol pada babak pertama pertandingan Piala Dunia melawan Belgia di Stadion RFK di Washington DC 29 Juni 1994. Owairan mencetak gol di menit-menit pembukaan pertandingan. (AFP/Omar Torres)

Bola.com, Jakarta - Tampil di Piala Dunia adalah impian buat pesepakbola manapun di kolong langit. Tak ada pemain yang tak menginginkan tampil di ajang tertinggi dalam dunia sepak bola itu. Kesempatan bermain di Piala Dunia bisa menjadi sebuah pencapaian yang layak dikenang dalam karier seorang pemain. Apalagi jika tampil dengan apik dan melakukan sesuatu yang hebat ataupun kontroversial, yang bakal dikenang dalam waktu lama. 

Advertisement

Mencetak gol spektakuler menjadi salah satu contoh sesuatu yang bisa dikenang dari seorang pemain yang tampil di Piala Dunia. Pemain Timnas Arab Saudi, Saeed Al Owairan, menjadi salah satu pemain yang menjebol gawang lawan dengan cara yang spektakuler dan layak dikenang setiap ajang Piala Dunia digelar dan ada pembahasan soal gol terbaik.

Saeed mencetak gol indah tersebut di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. Ketika itu Arab Saudi, yang tampil sebagai tim debutan, menang 1-0 atas Belgia pada pêrtandíngan terakhir grup F. Kemenangan itu membawa Arab Saudi lolos ke babak 16 Besar sebagai runner up grup di bawah Belanda.

 

2 dari 4 halaman

Gol ala Maradona

Pemain Arab Saudi, Saeed Al Owairan (10) berusaha melewati pemain Belgia saat pertandingan putaran pertama Piala Dunia antara Arab Saudi dan Belgia pada 29 Juni 1994 di Washington. Owairan mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan itu saat Arab Saudi mengalahkan Belgia 1-0. (AFP/Omar Torres)

Proses gol tersebut berawal ketika gelandang Belgia, Enzo Scifo, kehilangan bola di daerah pertahanan Arab Saudi.  Owairan kemudian mendapatkan bola operan dari barisan berlakang. Lantaran hampir semua pemain Arab Saudi dalam proses bertahan, Owairan memutuskan untuk menggiring bola sendirian.

Statistik mengukur Owairan berlari sejauh 69 meter dengan kecepatan maksimal 28 km/jam. Ia merangsek ke pertahanan Belgia, melewati lima pemain Belgia dan menaklukkan kiper legendaris Michel Preud’homme untuk menjebol gawang lawan pada menit kelima.

Gol yang diciptakan Owairan ini mirip dengan aksi Diego Maradona ke gawang Inggris di babak perempatfinal Piala Duna 1986 Meksiko. Kala itu Maradona mencetak gol kedua Argentina usai melewati enam pemain Inggris, termasuk kiper Peter Shilton.

Langkah Arab Saudi terhenti setelah kalah 1-3 dari Swedia di babak 16 Besar. Namun gol yang dicetak Owairan, yang kemudian dijuluki Maradona dari Padang Pasir, dikenang hingga saat ini sebagai salah satu gol terbaik yang pernah diciptakan di ajang Piala Dunia.

3 dari 4 halaman

Karier Meredup

Pemain Arab Saudi, Saeed Al Owairan (kanan) berebut bola dengan pemain Prancis, Christophe Dugarry saat pertandingan putaran pertama grup C Piala Dunia 1998 antara Prancis dan Arab Saudi di Stade de France di Saint-Denis 18 Juni 1998. (AFP/Gabriel Bouys)

Setelah aksinya yang spektakuler bersama TImnas Arab Saudi di Piala Dunia 1994, hidup Owairan berubah drastis bak roller coaster. Sepulangnya dari AS, Owairan dan anggota Timnas Arab Saudi disambut bak pahlawan oleh Raja Arab Saudi. Owairan bahkan dihadiahi mobil mewah Rolls Royce. Ironisnya, setelah itu kariernya malah meredup.    

“Gol itu membuat saya menjadi sorotan. Dalam beberapa aspek, hal itu memang luar biasa. Namun di sisi lain, itu adalah hal yang mengerikan,” kata Owairan seperti dikutip situs FIFA pada 2017.

Popularitas kemudian membuat gaya hidup Owairan berubah. Ia meninggalkan klub Al Shabab tanpa ijin, pergi ke Maroko untuk berlibur selama dua minggu. Hal tersebut membuat Owairan didenda oleh klubnya.

4 dari 4 halaman

Tanpa Gol di Piala Dunia 1998

Pemain Arab Saudi, Saeed Al Owairan (kiri) berebut bola dengan pemain Prancis, Didier Deschamps saat pertandingan putaran pertama grup C Piala Dunia 1998 antara Prancis dan Arab Saudi di Stade de France di Saint-Denis 18 Juni 1998. (AFP/Gabriel Bouys)

Kesalahan yang lebih serius terjadi saat Owairan tertangkap basah oleh polisi syariah di Arab Saudi ketika sedang berpesta minuman alkohol dengan sejumlah teman, termasuk wanita asing di bulan Ramadan. Hal ini membuat Owairan dilarang bermain sepak bola selma satu tahun, dicoret dari Timnas Arab Saudi yang tampil di Piala Asia 1996, dan ditahan tanpa pengadilan selama enam bulan.

Owairan kembali memperkuat Timnas Arab Saudi di Piala Konfederasi 1997 dan berlanjut ke Piala Dunia 1998 Prancis. Kala itu, Arab Saudi ditangani pelatih Brasil Carlos Alberto Parreira. Hanya såja, kiprah Owairan dan Arab Saudi hanya sampai di penyisihan grup C såja.

Arab Saudi menjadi juru kunci grup C usai kalah 0-1 lawan Denmark, takluk 0-4 lawan Prancis, dan cuma imbang 2-2 lawan Afrika Selatan. Messi mengakhiri kiprah di Piala Dunia tanpa mencetak gol, Owairan bakal dikenang sebagai Maradona dari Padang Pasir, sang legenda Arab Saudi. 

Berita Terkait