Bola.com, Jakarta - Fulham, Bournemouth, dan Nottingham Forest promosi ke Premier League 2022/2023. Ketiganya menggantikan posisi Burnley, Watford, dan Norwich City yang terdegradasi musim lalu.
Fulham, Bournemouth, dan Forest tentu tak ingin sekadar tim penggembira atau numpang lewat. Biar bagaimana pun, ketiganya siap bersaing dengan tim-tim papan atas seperti Liverpool, Chelsea, Arsenal, Manchester United, serta sang juara bertahan Manchester City.
Tak Terbantahkan
Tak ada yang memungkiri, Premier League merupakan kompetisi tersengit di seluruh dunia. Alhasil, bukan tak mungkin tim-tim yang kurang diunggulkan atawa tak difavoritkan sama sekali justru berpotensi membuat kejutan.
Soalnya, dalam beberapa musim terakhir, tim-tim itu tampil spartan hingga akhir musim. Mau tahu tim-tim apa saja?
Bolton 2004/2005
Pelatih Sam Allardyce membentuk tim Galacticos yang sudah tua untuk Bolton pada pertengahan 2000-an. Dia membawa sejumlah pemain bintang seperti Youri Djorkaeff, Jay-Jay Okocha, dan Ivan Campo. Hasilnya cukup memuaskan. Mereka finis di posisi keenam dan mengamankan satu tiket ke Piala UEFA.
Starting XI: Jussi Jaaskelainen, Tal Ben Haim, Fernando Hierro, Ivan Campo, Kevin Nolan, Gary Speed, Stelios Giannakopoulos, Jay-Jay Okocha, Ricardo Gardner, Kevin Davies, Henrik Pedersen.
Fulham 2009/2010
Pada 2007, mereka menunjuk Roy Hodgson sebagai juru taktik. Itu merupakan langkah berani, mengingat sejak 1998 Hodgson tak pernah lagi melatih klub Inggris usai melatih Blackburn. Dia berkarier di Italia, Swiss, dan Denmark.
Di bawah arahan Hodgson, The Cottagers akhirnya finis di posisi ketujuh dan lolos ke Liga Europa 2009/2010 dalam prosesnya. Mereka melangkah sampai final, namun tumbang di kaki Atletico Madrid.
Itu menjadi satu di antara musim yang paling tak terlupakan dalam sejarah klub.
Starting XI: Mark Schwarzer, Chris Baird, Brede Hangeland, Aaron Hughes, Paul Konchesky, Zoltan Gera, Danny Murphy, Clint Dempsey, Dickson Etuhu, Simon Davies, Bobby Zamora.
Southampton 2014/2015
Pada musim ini, Southampton finis di posisi ketujuh. Mereka semakin kuat setelah menambahkan Virgil van Dijk ke dalam starting XI. Setahun berselang, The Saints menempati posisi keenam.
Starting XI: Fraser Forster, Nathaniel Clyne, Jose Fonte, Toby Alderweireld, Ryan Bertrand, Victor Wanyama, Morgan Schneiderlin, Dusan Tadic, Sadio Mane, Jay Rodriguez, Graziano Pelle.
Tottenham Hotspur 2010/2011
Spurs sangat menyenangkan untuk ditonton di bawah arahan Harry Redknapp selama awal 2010-an. Luka Modric menjadi andalan di lini tengah. Gareth Bale menjadi pemain sayap kelas dunia.
Van der Vaart mengantongi banyak gol di belakang Jermaine Defoe dan Peter Crouch. Fans yang memiliki tiket musiman di White Hart Lane tahun itu pastinya tak kecewa dengan uang yang sudah mereka keluarkan.
Starting XI: Heurelho Gomes, Alan Hutton, Younes Kaboul, William Gallas, Benoit Assou-Ekotto, Luka Modric, Sandro, Rafael van der Vaart, Gareth Bale, Jermaine Defoe, Peter Crouch.
West Ham 2002/2003
Masih sulit mengetahui bagaimana mereka bisa terdegradasi dari Liga Inggris. West Ham menempati urutan ke-18 dalam tabel musim ini di bawah Glenn Roeder dan kemudian Trevor Brooking. Padahal mereka memiliki pemain seperti Michael Carrick, Paulo Di Canio, dan Jermaine Defoe.
Tapi mereka masih menghasilkan beberapa momen brilian musim itu, termasuk menyingkirkan Manchester United dari Piala FA di Old Trafford. Itu pasti tak akan pernah mereka melupakan.
Starting XI: David James, Glen Johnson, Christian Dailly, Tomas Repka, Nigel Winterburn, Joe Cole, Michael Carrick, Trevor Sinclair, Paulo Di Canio, Jermaine Defoe, Frederic Kanoute.
Leeds United 2001/2002
Ya! Semuanya berakhir dengan bencana beberapa tahun kemudian. Tetapi saat-saat indah yang luar biasa itu layak untuk dikenang.
Leeds memiliki skuad pemain yang luar biasa selama awal 2000-an dan berakhir di urutan kelima di tabel Liga Premier.
Rio Ferdinand dan Jonathan Woodgate tangguh di lini belakang, Ian Harte spesialis tendangan bebas.
Di lini tengah mereka punya Harry Kewell serta Robbi Keane. Di lini serang, duet Mark Viduka dan Robbie Fowler menjadi momok yang menakutkan bek-bek lawan.
Starting XI: Nigel Martyn, Danny Mills, Rio Ferdinand, Jonathan Woodgate, Ian Harte, Olivier Dacourt, Harry Kewell, Alan Smith, Robbie Keane, Mark Viduka, Robbie Fowler.
Newcastle United 2011/2012
Newcastle memenuhi semua syarat untuk menjadi tim yang disegani saat itu. The Magpies finis di urutan kelima di bawah asuhan Alan Pardew.
Dia kemudian diganjar sanjungan setinggi langit serta perpanjangan kontrak. Pardew mampu meracik skuadnya sehingga tampil trengginas sehingga mampu bersaing dengan tim-tim papan atas.
Staring XI: Tim Krul, Danny Simpson, Fabricio Coloccini, Steven Taylor, Ryan Taylor, Cheick Tiote, Yohan Cabaye, Jonas Gutierrez, Hatem Ben Arfa, Demba Ba, Papiss Cisse.
Portsmouth 2007/2008
Ini adalah musim dimana Portsmouth memenangkan Piala FA dan starting XI yang mereka punya saat itu sungguh hebat. Kohesi antar lini begitu mumpuni. Pencapaian mereka di liga cukup memuaskan yakni finis di posisi kedelapan.
Starting XI: David James, Glen Johnson, Hermann Hreidarsson, Sol Campbell, Sylvain Distin, Lassana Diarra, Papa Bouba Diop, Sulley Muntari, Niko Kranjcar, Jermaine Defoe, Benjani.
Leicester City 2015/2016
The Foxes mengukir sejarah! Setelah bertahun-tahun menanti, tim yang berdiri pada tahun 1884 ini akhirnya memenangkan Premier League. Sebuah pencapaian spektakuler tentu saja. Sejak saat itu, Leicester belum pernah lagi merasakan manisnya gelar juara.
Starting XI: Kasper Schmeichel, Danny Simpson, Wes Morgan, Robert Huth, Christian Fuchs, N’Golo Kante, Danny Drinkwater, Marc Albrighton, Riyad Mahrez, Jamie Vardy, Shinji Okazaki.
Swansea City 2012/2013
Semua orang terkesan dengan gaya permainan sepak bola indah di bawah asuhan Brendan Rodgers. Saat itu juga, banyak orang berpikir Swansea bakal melempem pasca ditinggal Rodgers ke Liverpool.
Namun, sang suksesor, Michael Laudrup memantapkan langkah Swansea guna melanjutkan petualangan mereka di liga. Di bawah keraguan banyak pihak, Swansea tetap berkompetisi di Premeir League karena finis di posisi kesembilan.
Starting XI: Michel Vorm, Angel Rangel, Ashley Williams, Chico Flores, Ben Davies, Leon Britton, Jonathan de Guzman, Nathan Dyer, Wayne Routledge, Pablo Hernandez, Michu.
Blackburn Rovers 2007/2008
Blackburn adalah tim Liga Inggris yang sangat solid selama pertengahan 2000-an di bawah Mark Hughes. Mereka bercokol di posisi ketujuh musim 2007/2008.
Dua pilar mereka, Santa Cruz dan Benni McCarthy bahkan mampu mengemas 34 gol. Penampilan pemain lainnya macam Morten Gamst Pedersen, Tugay, serta David Bentley tak akan pernah dilupakan oleh fans.
Starting XI: Brad Friedel, Stephen Warnock, Ryan Nelsen, Christopher Samba, Brett Emerton, Tugay, Morten Gamst Pedersen, David Bentley, David Dunn, Roque Santa Cruz, Benni McCarthy.
Sumber: givemesport
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda