Bola.com, Jakarta - Tanda-tanda kebangkitan Manchester United (MU) mulai terlihat. Penampilan impresif sejumlah pemainnya, termasuk Zidane Iqbal, berimbas pada meyakinkannya performa tim selama pramusim.
Selama bulan Juli ini, MU telah melaksanakan total empat laga pramusim. Tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan dan satu pertandingan lain berakhir imbang.
Selain catatan hasil yang positif, MU tampak menjanjikan dari segi agresivitas gol. Pasukan Setan Merah berhasil menyarangkan 13 gol dan kebobolan empat gol.
Setidaknya ada lima pemain yang begitu menonjol pada setiap laga pramusim yang dijalani MU. Siapa saja mereka?
Anthony Martial
Anthony Martial menunjukkan performa terbaiknya sepanjang pramusim. Pemain berusia 26 tahun itu mencetak tiga gol dari empat laga yang sudah dijalani.
Torehan gol bakal sangat berarti bagi Martial. Sebab, MU digadang-gadang akan tanpa seorang penyerang murni dan dirinya yang paling cocok mengisi posisi tersebut.
Selain itu, musim ini bisa jadi kesempatan buat Martial untuk membuktikan betapa layaknya dia jadi penggawa Setan Merah. Sejak bergabung dari AS Monaco pada tahun 2015 lalu, Martial gagal memperlihatkan penampilan yang konsisten.
Pemain timnas Prancis itu sampai harus dipinjamkan ke Sevilla. Di sana, dia mulai menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya. Permainannya itu masih bertahan sampai masa pramusim MU.
Jadon Sancho
Tahun pertama Jadon Sancho tidak baik. Torehan lima gol dan lima assist dari total 37 laga masih jauh dari kata standar dari harganya yang dibanderol 85 juta Euro.
Beruntung di masa pramusim, pemain berusia 22 tahun itu mulai mendapatkan sentuhannya. Sancho juga tampak nyaman dengan sistem permainan yang diterapkan oleh Ten Hag.
Torehan tiga gol dari empat laga jelas sesuatu yang menggembirakan. Sancho diharapkan terus mempertahankan performanya untuk musim depan.
Sebab, selama ini MU kesulitan mencari sayap kanan yang bagus. Penampilan ciamik Sancho di pramusim bisa jadi bukti bahwa MU tidak perlu mencari pemain inti untuk di sayap kanan.
Marcus Rashford
Performa Marcus Rahsford terus mengalami penurunan sejak musim 2019/2020. Pemain berusia 24 tahun itu bahkan hanya bisa mencetak empat gol dari 25 laga Liga Inggris di musim lalu.
Padahal, semenjak debutnya di MU pada musim 2015/2016, para pendukung Setan Merah memberikan harapan banyak pada dirinya untuk jadi pemain andalan MU.
Harapan itu kembali menguat pada pramusim 2022. Rashford begitu menjanjikan dalam empat laga pertamanya bersama Ten Hag.
Sejumlah aspek, seperti pengambilan keputusan, kemampuan giringan, dan akurasi tendangan juga semakin baik. Ia bisa jadi membentuk trisula menyeramkan bersama Martila dan Sancho di musim depan.
David De Gea
Publik sempat mengatakan bahwa David De Gea sudah habis. Bukan hanya karena usianya yang telah menginjak 31 tahun, tetapi karena gaya mainnya dianggap tak layak di sepak bola modern.
De Gea bukan tipe kiper yang jago saat menguasai bola. Kekhawatiran publik sempat muncul lantaran Ten Hag menuntut kipernya untuk bisa nyaman menguasai bola.
De Gea membuktikan bahwa ia bisa belajar dan beradaptasi dengan cepat. Dalam banyak momen bangun serangan, De Gea jadi aktor untuk menentukan arah bangun serangan MU.
Zidane Iqbal
Satu-satunya pemain yang sangat mencolok penampilannya, sejak laga pramusim pertama sampai akhir adalah Zidane Iqbal. Pemain berusia 19 tahun itu sudah memukau Ten Hag selama latihan pramusim.
Sebagai pemain tengah, Iqbal adalah kreator serangan tim. Keunggulannya ada pada atribut giringan bola yang sangat bagus dan resistensinya terhadap tekanan juga bagus untuk pemain di usianya.
Peran Iqbal di lapangan juga sangat berbeda dengan dua gelandang inti MU musim lalu, Scott McTominay dan Fred. Iqbal bisa lebih dinamis dan cenderung ofensif.
Berkat penampilannya itu, kesukaan Ten Hag, dan posisi lowong di tim, Iqbal bisa saja menapaki tim senior dari masa pramusim ini.
Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal, published 25/7/2022)
Baca Juga