Bola.com, Jakarta - Luis Suarez melakukan transfer emosional ke klub masa kecilnya, Nacional. Mantan pemain Liverpool itu seperti kacang yang tidak lupa kulitnya.
Hubungan Luis Suarez dan Nacional memang emosional bagi pemain yang kini berusia 35 tahun tersebut. Tim Uruguay ini adalah klub profesional pertama bagi Suarez.
Setelah penampilan apiknya di Nacional yang membuka kariernya ke Eropa. Dia mampu mencetak 10 gol dalam 27 kali penampilan bersama klub asal Montevideo ini.
Tidak hanya Luis Suarez, sejumlah pemain juga melakukan transfer emosional. Mereka pindah ke klub yang membesarkan namanya hingga akhirnya memutuskan gantung sepatu di klub tersebut.
Berikut 7 pemain yang melakukan transfer emosional ke klub asalnya. Mereka bahkan bisa mempersembahkan gelar meski sudah di pengujung karier.
1. Giovanni van Bronckhorst (Feyenoord)
Sebelum berkelana di berbagai klub besar Eropa, Giovanni van Bronckhorst mengawali kariernya di Feyenoord. Setelah itu, dia sempat mengenakan seragam Rangers, Arsenal hingga Barcelona.
Pemain yang memiliki darah Indonesia juga menjadi salah satu bek kiri terbaik dunia. Hal ini dirasakannya saat empat tahun bersama Barcelona dan memenangkan Liga Champions 2006.
Setahun kemudian bos Feyenoord Bert van Marwijk memintanya kembali Feyenoord dengan status bebas transfer. Dia menghabiskan tiga tahun di De Kuip sebelum pensiun dan memenangkan Piala KNVB tahun 2008.
2. Wayne Rooney (Everton)
Wayne Rooney memutuskan kembali ke Everton setelah kontraknya bersama Manchester United berakhir pada 2017. Everton yang membesarkan namanya hingga Setan Merah tertarik meminangnya.
"Sudah beberapa waktu sejak saya mengatakan bahwa satu-satunya klub Liga Inggris yang akan saya bela selain Manchester United adalah Everton. Jadi saya senang bahwa langkah itu telah terjadi," ujar Rooney.
Sayangnya kembalinya ke Everton, tidak membuat karier Rooney cemerlang. Dia hanya mencetak 10 gol di Premier League hingga akhirnya pindah ke DC United dan Derby Country.
3. Carlos Tevez (Boca Juniors)
Carlos Tevez sempat tiga kali memperkuat Boca Juniors di periode yang berbeda. Klub dari Kota Buenos Aires ini adalah tempatnya menimba ilmu semasa junior dan mengawali karier profesional.
Setelah berkelana di beberapa top Eropa seperti Manchester City, Manchester United dan Juventus, dia sempat kembali ke Boca pada 2015. Namun setelah itu, dia sempat ke klub China, Shanghai Shenhua.
Setelah dari Asia selama setahun, Tevez memutuskan kembali lagi ke Boca Juniors pada 2018. Dia membantu Boca meraih gelar Primera Divisi Argentina tahun 2020, dan pensiun setahun kemudian.
4. Daniel Agger (Brondby)
Jika sejumlah pemain bintang pindah ke klub asalnya di pengujung karier, berbeda dengan Daniel Agger. Bisa dibilang Agger pindah ke Brondby saat berada di puncak kariernya.
Pemain asal Denmark ini baru berusia 29 tahun ketika memutuskan kembali ke klub yang membesarkan namanya. Agger bahkan rela gajinya berkurang banyak saat pindah dari Liverpool serta menolak sejumlah tawaran klub besar.
Hanya dua musim untuk edisi keduanya di Brondby hingga akhirnya memutuskan pensiun di usia ke 31 tahun. Agger selalu menjadi pemain inti meski akhirnya gagal mempersembahkan gelar apapun.
5. Gianluigi Buffon (Parma)
Nama Buffon tidak akan sebesar ini jika Parma tidak mengorbitkannya di usia muda. Mantan kapten timnas Italia itu sudah menjadi pemain inti Parma di usia 18 tahun
Buffon membayar kepercayaan dari Parma dan mengantarkan klub ini jadi juara UEFA Cup 1999. Timnas Italia juga memberikannya tempat meski hanya jadi pelapis di Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Namanya semakin melejit ketika pindah bersama Juventus hingga jadi kiper terbaik dunia di masanya. Buffon kini kembali ke Parma sejak musim lalu meski mereka kini bermain di Serie B.
6. Henrik Larsson (H Portuggaborgs BK)
Henrik Larsson memutuskan pensiun pada 2009, tetapi memutuskan kembali ke sepak bola profesional pada 2013. Dia kembali bermain lagi di klub yang membesarkan namanya Högaborgs Portuggaborgs BK.
Pemain asal Swedia ini sebenarnya telah memutuskan pensiun saat terakhir kali barkarier untuk klub tersebut. Menurut surat kabar Swedia Aftonbladet, Larsson membayar kembali janjinya.
Dia bersumpah kembali ke Hogaborgs selama satu tahun terakhir, sebelum cedera mencegah langkah itu terjadi. Nama Larsson semakin besar saat bersama Celtic, Barcelona, Manchester United.
7. Arjen Robben (Groningen)
Cerita Arjen Robben hampir mirip dengan Henrik Larsson. Kontraknya bersama Bayern Munchen berakhir pada pertengahan 2019 dan memutuskan untuk rehat.
Namun pada musim panas tahun 2020, Robben memutuskan kembali ke lapangan hijau. Dia memilih klub masa kecilnya Groningen untuk mengakhiri karir prosefionalnya.
"Saya berusia 12 tahun ketika saya mulai bermain di akademi muda FC Groningen. Setelah petualangan yang luar biasa selama 18 tahun, saya pulang," ujarnya.
Sumber: Mirror