Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2010 merupakan satu di antara pesta bola terakbar yang paling asyik untuk dikenang. Bersykurlah jika kalian menjadi saksi hidup saat itu, baik menontonnya secara langsung di stadion atau via layar kaca.
Bagaimana tidak, 12 tahun lalu, di Afrika Selatan, sederet drama atau momen lainnya nyaris tersuguh di sepanjang turnamen. Masih inggat saat Spanyol terjungkal di kaki Swiss, kala keduanya bentrok di laga pembuka Grup H?
Sempat Pede
Saat itu, masuk ke Moses Mabhida Stadium, Durban, dengan langkah tegap dan penuh percaya diri, La Furia Roja malah menenggak pil pahit di ujung laga. Mereka dipermalukan tim underdog dengan skor tips 1-0. Gol kemenangan Swiss pada 16 Juni 2010 itu tercipta via Gelson Fernandes pada menit ke-52.
Pada akhirnya, Spanyol merangsek ke final dan akhirnya tampil sebagai juara setelah menundukkan Belanda 1-0 lewat duel panjang nan melelahkan. Andrés Iniesta menjadi pembeda di babak perpanjang waktu, tepatnya pada menit ke-116.
Berakhir Nikmat
Namun, kekalahan dari Swiss sempat membuat pendukung Spanyol galau karena tim kesayangan mengawali start yang buruk. Lagi pula, itulah kali pertama Spanyol tumbang dalam lima pertemuannya sebelumnya kontra Die Nati.
Hanya itu? Tentu saja tidak. Hal-hal yang baik dan buruk mewarnai Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Kuy, kita kilas balik lagi...
Hal Baik : Suasana Afrika
FIFA memberikan kesempatan emas pertama bagi Afrika untuk mengekspresikan, sebagai sebuah benua, semangat dan dedikasinya terhadap pesta sepak bola terakbar. Suara gemuruh yang memekakkan telinga membahana di stadion-stadion sepak bola Afrika Selatan yang kemudian kita kenal dengan vuvuzela.
Tim Afrika Selatan mendapat sambutan luar biasa setiap kali tampil. Ghana mewakili Afrika di perempat final dan menjadi negara ketiga yang melakukannya setelah Kamerun dan Senegal.
Hal Baik : Viva Spanyol
Spanyol juara. Ini adalah gelar pertama mereka di ajang sepak bola tertinggi. Mereka menang 1-0 atas Belanda di final. Mereka tampil dengan penampilan yang berbeda.
Filosofi yang mereka mainkan menyingkirkan taktik negatif. Selama turenamen, La Furia Roja menggabungkan permainan yang indah dengan efisiensi ala Eropa yang menciptakan kekuatan.
Xavi, Iniesta, dan David Villa secara instrumental adalah roda penggerak permainan generas emas Spanyol.
Hal Baik : Kejutan Underdog
Sebelum Piala Dunia dimulai, tim-tim underdog mampu membuat kejutan. Itulah yang membuat Piala Dunia 2010 menjadi turnamen yang sangat dinikmati.
Selandia Baru membuat kejutan di fase Grup F. Kendati akhirnya tak lolos ke babak 16 besar, namun mereka tak terkalahkan dalam tiga laga.
Setelah bermain imbang 0-0 lawan Slowakia, Selandia Baru juga berbagi angka dengan Italia (1-1), dan Paraguay (0-0). Pada partai lain di Grup F, Korea Utara memberikan perlawanan sengit terhadap tim kuat Brasil, walau akhirnya mereka kalah 1-2.
Di Grup A, Uruguay memuncaki klasemen lalu melaju ke semifinal dan finis di peringkat keempat. La Celeste mengulangi pencapaian mereka di edisi 1970. Begitu pula dengan Meksiko, mereka kembali beraksi di babak 16 besar seperti empat edisi sebelumnya.
Hal Buruk : Jabulani
Ini adalah bola keluaran Adidas yang digunakan di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Jabulani berasal dari bahasa Zulu yang artinya perayaan.
Sayangnya, tak ada keputusan FIFA untuk memberikan sanksi atas penggunaan bola yang membutuhkan waktu berminggu-minggu bagi para pemain untuk memahaminya. Jabulani memang sangat disukai para striker, namun sangat dibenci oleh para kiper karena pergerakannya tidak bisa ditebak dan sangat sulit dikontrol.
Hal Buruk : Bintang Buntung
Seharusnya, Piala Dunia menjadi panggung pembuktian bagi para pemain hebat untuk unjuk kebolehan yang sesungguhnya. Sayangnya, di Piala Dunia 2010, nama-nama beken macam Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan Lionel Messi tak mampu bicara banyak bersama tim nasional masing-masing.
Selain itu, banyak pesepak bola yang sempat berstatus calon bintang, mendadak melempem. Para personel Prancis dan Italia menjadi satu di antara contoh nyata.
Hal Buruk : Wasit oh Wasit
Keputusan kontroversial menodai turnamen akbar ini. Dalam beberapa partai, wasit mengeluarkan keputusan yang justru menimbulkan perdebatan.
Pada partai final misalnya, sedikitnya 13 kartu kuning yang dikeluarkan wasit saat Spanyol versus Belanda. Tujuh kartu untuk Belanda, sisanya untuk Spanyol.
Wasit Howard Webb asal Inggris menuai kecaman karena tak memberikan kartu merah kepada Nigel De Jong, menyusul "tendangan kungfunya" ke dada Xabi Alonso. Howard Webb hanya menghukum De Jong dengan kartu kuning.
Belakangan, Howard Webb mengaku menyesal. "De Jong seharusnya di kartu merah. Laporan itu bersumber dari markas Komite Wasit," kata Howard Webb pada 2020.
Hal Buruk : Debat Vuvuzela
Komentar terkait tradisi Afrika Selatan jauh lebih melelahkan daripada Piala Dunia itu sendiri. Menutupi kebanggaan yang coba ditampilkan para pengikut Bafana Bafana karena itu adalah ekspresi mereka yang unik.
Sementara itu, bagi pelancong asal Eropa, situasi ini merupakan pengalaman baru yang sangat membisingkan. Mereka menganggap Vuvuzela sesuatu yang mengurangi rasa kenyamanan saat menyaksikan laga di stadion serta merusak atmosfer pertandingan.
Nah, itulah plus minus Piala Dunia 2010. Di Piala Dunia 2022 Qatar bakal terjadi apa ya guys? Mudah-mudahan semua berjalan lancar ya. Semoga...