7 Pemain yang Gabut dan Merana di MU, Langsung Bersinar Setelah Hengkang

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 18 Agu 2024, 09:15 WIB
Gerard Pique bergabung ke Manchester United saat berusia 17 tahun dari akademi Barcelona. Performanya sebagai bek tengah sebenarnya baik, namun kalah bersaing dengan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Sempat dipinjamkan, Pique akhirnya memutuskan untuk kembali ke Barcelona. (AFP/Andrew Yates)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) kerap menghabiskan banyak uang di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir. Namun para pemain yang mereka datangkan terkadang gagal bersinar.

Rekrutan besar-besaran MU itu terjadi semenjak era Sir Alex Ferguson maupun setelahnya. Meski berstatus pemain bintang, para pemain rekrutan ini gagal mendulang kesuksesan di Old Trafford.

Advertisement

Mereka bahkan hanya beberapa tahun bertahan bersama MU. Setelah itu, Setan Merah melepasnya meski merugi karena harga jualnya tidak semahal saat membelinya.

Uniknya, sang pemain bisa bersinar lagi dengan klub baru setelah hengkang dari Manchester United. Hal ini tentu saja membuat jengkel para suporter Manchester United.

Berikut 7 pemain yang gabut di MU, tetapi mampu bersinar lagi setelah memutuskan hengkang dari Old Trafford.

 

2 dari 8 halaman

1. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez. Manchester United harus mengeluarkan 34 juta euro atau setara Rp532 miliar ditambah Henrikh Mkhitaryan untuk mendatangkan striker Cile ini dari Arsenal di tengah musim 2017/2018. Hanya bertahan 1,5 musim dan tampil dalam 45 laga dengan torehan 5 gol dan 9 assist, MU lalu meminjamkannya ke Inter Milan pada 2019/2020 yang akhirnya dipermanenkan secara gratis di musim berikutnya. (AFP/Oli Scarff)

Alexis Sanchez begitu bersinar saat berseragam Barcelona hingga Arsenal. Dia memperoleh gelar juara La Liga, Copa Del Rey, hingga FA Cup bersama dua klub ini.

Pelatih MU saat itu, Jose Mourinho, tertarik membawanya ke Old Trafford pada 2018. Namun, pemain timnas Chile itu gagal bersinar dan tidak mendapatkan gelar apa pun di klub ini.

Dia akhirnya hengkang ke Inter Milan di bawah asuhan Antonio Conte. Sanchez kembali bersinar dan mendapatkan trofi Liga Italia Serie A hingga Coppa Italia.

 

3 dari 8 halaman

2. Memphis Depay

Memphis Depay. Akibat ketidaksabaran Manchester United dalam proses adaptasi Memphis Depay yang didatangkan pada awal musim 2015/2016, ia akhirnya dilepas pada Januari 2017 ke Lyon. Ia menjelma menjadi striker tajam dan Barcelona pun kepincut mendatangkannya awal musim 2021/2022. (AFP/Paul Ellis)

Karier Memphis Depay bagaikan roller coaster di level klub. Dia begitu bersinar bersama PSV Eindhoven dengan mencetak 39 gol dari 90 penampilan.

Pelatih Manchester United saat itu Louis van Gaal begitu tertarik membawanya ke Old Trafford pada 2015. Sayangnya, Depay hanya mampu mencetak dua gol dari 33 penampilan.

Depay yang gagal bersinar di Old Trafford memutuskan hijrah ke Olympique Lyon pada 2017 dan mampu mencetak 63 gol dari 139 laganya. Kini dia telah berseragam Barcelona dan telah hasilkan 12 gol dari 28 caps.

 

4 dari 8 halaman

3. Angel Di Maria

Angel Di Maria ditaksir memiliki banderol 50 juta euro kala meninggalkan Manchester United. Ia hengkang dari Old Trafford pada bursa transfer musim panas 2015/2016 dan dipinang PSG dengan mahar sebesar 63 juta euro. Pemain Timnas Argentina tersebut telah tampil sebanyak 32 laga dengan mencatatkan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Sebelum hengkang ke Manchester United, Angel Di Maria merupakan man of the match laga final Liga Champions 2013/2014. Keputusan tersebut ternyata kurang tepat bagi dirinya.

Pekan pertama, Di Maria terlihat seperti seorang bintang karena mampu mencetak gol indah ke gawang Kasper Schmeichel. Namun setelah itu, penampilannya terus menurun hingga konfrontasinya dengan Louis van Gaal.

Pemain berpaspor Argentina ini hanya semusim di Old Trafford dan kemudian hijrah ke Paris Saint Germain pada 2015. Di PSG, gelandang serang ini kembali bersinar dengan 56 gol dari 197 penampilan.

 

5 dari 8 halaman

4. Wilfried Zaha

3. Wilfried Zaha - Saat membela Crystal Palace diprediksi menjadi pemain masa depan Inggris.Tetapi setelah hijrah ke MU dirinya gagal bersinar dan malah sempat bersitegang dengan sang manajer, David Moyes. (AFP/Saeed Khan)

Sir Alex Ferguson begitu tertarik mendatangkan pemain muda berbakat Pantai Gading, Wilfried Zaha, pada 2013. Penampilan apiknya bersama Crystal Palace yang menjadi alasannya.

Namun, karier pemain sayap di Manchester United ini tidak mulus usai David Moyes menggantikan Ferguson. Dia lebih sering jadi pemain pinjaman dan hanya dua kali bermain untuk Manchester United.

Zaha akhirnya dijual kembali ke Crystal Palace. Dia langsung membuktikan merupakan pemain bagus dengan mencetak 60 gol dari 248 penampilannya di Palace hingga kini.

 

6 dari 8 halaman

5. Danny Drinkwater

Gelandang Leicester, Danny Drinkwater, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Liverpool pada laga Premier League di Stadion King Power, Leicester, Senin (27/2/2017). (AFP/Adrian Dennis)

Danny Drinkwater merupakan produk asli binaan akademi Manchester United. Namun saat beranjak ke level senior, Drinkwater tidak pernah memainkan debutnya untuk Setan Merah.

Dia hanya sering dipinjamkan ke sejumlah klub yang berbeda. Hingga akhirnya pada tahun 2012, pemain gelandang ini memutuskan pindah ke Leicester City. 

Di Leicester City, Drinkwater menjelma jadi gelandang terbaik di Liga Inggris. Hingga akhirnya dia mempersembahkan gelar juara Liga Premier Inggris bagi Foxes musim 2015/2016.

 

7 dari 8 halaman

6. Diego Forlan

2. Diego Forlan (Villarreal) - Kesempatan bermain yang jarang didapat membuat Diego Forlan memilih hengkang dari Old Trafford pada 2004 menuju Villareal dan menjadi Topskorer La Liga dengan 25 gol di musim perdananya. (AFP/Paul Barker)

Forlan memiliki karier yang benar-benar luar biasa setelah meninggalkan Old Trafford. Padahal di Manchester United dia hanya mencetak 10 Gol Liga Premier dari 63 penampilan.

Dia menjadi legenda untuk Villarreal dan Atletico Madrid setelah meninggalkan Manchester United pada 2004. Dia kemudian mencetak 128 gol La Liga dalam tujuh musim bersama dua klub ini.

Forlan juga memenangkan gelar Eropa bagi dua klub meski hanya sekadar Piala Intertoto dan Europa League. Bersama Timnas Uruguay, Forlan juga memenangkan Copa America 2011.

 

8 dari 8 halaman

7. Gerard Pique

3. Gerard Pique - Sejak bergabung dengan Barcelona, Gerard Pique menjelma menjadi bek papan atas dunia. Pique hijrah ke Barcelona pada 2008. Ini mungkin jadi salah satu kesalahan terbesar Alex Ferguson. (AFP/Filippo Monteforte)

Bakat Gerard Pique sebenarnya sudah dipantau Manchester United sejak remaja. Namun, kesempatan bermain di level senior tidak Gerard Pique dapatkan di Old Trafford.

Setelah hanya bermain 12 kali di level senior dan dipinjamkan ke Real Zaragoza, Pique kemudian dilepas ke Barcelona pada 2008. Di Barcelona, dia membuktikan dirinya bahwa keputusan Manchester United adalah salah.

Bek ini telah bermain 391 laga bagi Barcelona dan mencetak 29 gol. Pique juga memenangkan 3 kali Liga Champions, La Liga delapan kali dan tujuh kali Copa Del Rey tujuh bersama Barcelona.

Sumber: Planet Football

 

Berita Terkait