Bola.com, Jakarta - Tim-tim papan atas Inggris seperti Liverpool, Chelsea, Manchester United (MU), Manchester City, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur kembali akan bertarung di Premier League 2022/2023. Tinggal hitungan jam, pekan pertama Premier League musim ini akan dimulai dini hari nanti atau Sabtu (6/8/2022).
Tak heran jika kali ini, para Sahabat Bola.com boleh saja mengucapkan CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali, setelah beberapa bulan rehat. Artinya, adrenalin akan terpicu mulai nanti malam.
Daya Tarik
Oleh karena itu, menarik untuk menanti apakah tim-tim unggulan bisa melewati laga pembuka dengan mulus. Atau sebaliknya, mereka akan menuai hasil mengecewakan. Soalnya, di musim-musim sebelumnya, laga perdana tim-tim unggulan tak melulu berujung manis.
Tak percaya? Dilansir squawka, simak yuk infonya di bawah ini.
2012/13: West Brom 3-0 Liverpool
Kekalahan yang sangat menampar Brendan Rodgers. Datang ke Anfiel sebagai pelatih anyar, Rodgers ngenes. Misi tiga angka ke kandang West Brom gagal total. T
he Reds tersungkur tiga gol tanpa balas. Sebiji gol tuan rumah saat itu diceploskan Romelu Lukaku.
2012/13: Newcastle 2-1 Tottenham
Demba Ba dan Hatem Ben Arfa, keduanya pahlawan kemenangan Newcastle. Spurs sempat menyamakan skor 1-1 via Jermain Defoe pada menit ke-75, merespons gol Demba Ba beberapa menit sebelumnya.
Memasuki menit ke-80, Spurs ditimpa malapetaka. Wasit menghukum mereka dengan tendangan penalti. Hatem Ben Arfa yang maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
2012/13: Everton 1-0 Man Utd
David Moyes akan dikenang sebagai pelatih gagal di MU. Menukangi Setan Merah dari 2013 hingga 2014, Moyes tak pernah lepas dari krtikan dan cibiran.
Satu di antaranya terkait kekalahan 0-1 di kandang Everton. Sebenarnya, Moyes tak salah 100 persen. Jika saja tak menerima mandat dari Sir Alex Ferguson, Moyes tentunya tak pergi ke Old Trafford.
2009/10: Everton 1-6 Arsenal
Keren! Ini masuk daftar kemenangan terbesar Arsenal di pentas Liga Inggris. Tak mendapat perlawanan sama sekali, pasukan Arsene Wenger menang mencolok 6-1.
Denilson, Thomas Vermaelen, William Gallas, Cesc Fàbregas (2), dan Eduardo da Silva jadi petaka bagi tuan rumah. Pak profesor tak hent-henti tersenyum di pinggir lapangan.
2008/09: Aston Villa 4-2 Man City
Benar-benar luar biasa. Pada babak pertama, kedua tim bermain imbang 0-0. Di paruh kedua, pertarungan kian sengit.
Villa dan City saling ancam mengancam. Akhirnya, City menyerah, kalah 2-4. Gol Elano pada menit ke-64 serta Corluka pada menit ke-89 tak ada artinya.
Tuan rumah masih terlalu tangguh. Bintang Villa, Gabriel Agbonlahor hat-trick. Satu lesakan lagi atas nama Carew.
2007/08: Sunderland 1-0 Tottenham
Martin Jol menghabiskan banyak uang musim panas itu untuk mengontrak Darren Bent, Younes Kaboul, Gareth Bale, dan Kevin-Prince Boateng. Tapi pemain-pemain itu tak berdaya kala bertandang ke markas Sunderland yang ditukangi Roy Keane.
Spurs kalah 0-1 via gol Michael Chopra. Hasil itu memberi tamparan luar biasa kepada manajemen The Lilywhites.
2003/04: Liverpool 1-2 Chelsea
Saling gertak di awal laga, Liverpool keok. Anfield menggigil. Bagaimana mungkin mereka bisa kalah di kandang keramat?
Tanda-tanda kekalahan sudah terlihat saat Juan Sebastián Verón membawa Chelsea unggul lebih dulu pada menit ke-25. Lalu, Michael Owen menyamakan skor pada menit ke-79.
Namun, Chelsea yang saat itu dibiayai bos besar berkantong tebal asal Rusia, Roman Abramovich, memastikan tiga poin penting lewat Jimmy Floyd Hasselbaink kala duel memasuki menit 87.
2000/01: Sunderland 1-0 Arsenal
Tak hanya kalah, Arsenal juga harus mereguk empedu lainnya setelah bintang mereka, Patrick Vieira mendapat kartu merah pada menit ke-88. Bisa dibilang, The Gunners terlalu anggap enteng yang berujung maut pada menit ke-53 usai Niall Quinn mencatatkan namanya di papan skor.
Itu merupakan gol satu-satunya yang membuat tuan rumah menari-nari di atas penderitaan Arsenal.
1998/99: Coventry City 2-1 Chelsea
Chelsea datang ke hadapan Coventry dengan status pemenang Piala Winners dan Piala Liga. Namun, Coventry bukanlah tim yang gampang digertak.
Terbukti, pasukan Gordon Strachan mampu menggebuk The Blues lewat gol Darren Huckerby dan Dion Dublin.
1996/97: Middlesbrough 3-3 Liverpool
Fans berang. Tim kesayangan menuai hasil tak maksimal kala bertandang ke Middlesbrough. Padahal, kemenangan sudah di depan mata setelah Stig Inge Bjornebye membawa The Reds leading lewat gol kilat pada menit keempat.
Kemudian, John Barnes menggandakan keunggulan beberapa menit berselang. Tuan rumah bangkit dan menyamakan skor jadi 2-2.
Masuk ke menit 65, Liverpool kembali berbalik unggul lewat Robbie Fowler. Middlesbrough yang bermain tanpa kenal lelah memaksa tim tamu berbagi angka usai Fabrizio Ravanelli sukses memaksimalkan peluang pada menit ke-88.
1995/96: Aston Villa 3-1 Man Utd
Pemain Liverpool, Alan Hansen, ikut angkat suara terkait kekalahan. Kepada Alex Ferguson, Hasen berkata,"Anda tidak bisa memenangkan apa pun dengan anak-anak ini".
Kekalahan yang membuat Ferguson bertekad bangkit dan dalam perjalanannya pelatih Skotlandia itu memenangkan banyak gelar bersama Setan Merah.
1993/94: Arsenal 0-3 Coventry City
Sebelum era Wenger, ada zaman George Graham. Menjelang tahun-tahun terakhir masa jabatannya di Highbury, nasip apes menimpanya.
Tak disangka, Arsenal bisa dengan mudahnya dikalahkan. Kampiun European Cup Winners' Cup 1993/94 serta FA Cup 1992/93 dilibas tiga gol tanpa balas.
1992/93: Nottingham Forest 1-0 Liverpool
Ini adalah musim terakhir Brian Clough di ruang ganti Nottingham Forest. Teddy Sheringham mencetak satu-satunya gol.
Itu adalah gol terakhirnya dalam seragam Forest sebelum dijual ke Tottenham.
1992/93: Arsenal 2-4 Norwich
Norwich mendapat prediksi akan kesulitan mengawali musim 1992/93. Ketika mereka tertinggal 0-2 dari Arsenal di babak pertama, itu tak ubahnya neraka.
Namun pasukan Mike Walker bisa bangkit dan mencetak empat gol dalam 14 menit di babak kedua. Ngeri!