Bola.com, Parepare - Bernardo Tavares mengamuk dalam konferensi pers seusai PSM Makassar bertanding melawan Persija Jakarta. Arsitek asal Portugal itu menggebrak meja berulang kali hingga mengecam wasit Iwan Sukoco.
PSM hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Persija Jakarta dalam pekan ketiga BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, Jumat (5/8/2022).
PSM sebenarnya mampu unggul lebih dulu melalui Kenzo Nambu pada menit ke-75. Sepakan kerasnya dari dalam kotak penalti berhasil membobol gawang Persija yang dijaga Andritany Ardhiyasa.
Namun, keunggulan PSM hanya bertahan tiga menit. Persija Jakarta mampu menyamakan kedudukan lewat sundulan Hanno Behrens seusai menerima umpan sepak pojok Syahrian Abimanyu.
Komentar Bernardo Tavares
Bernardo Tavares selaku pelatih PSM kecewa berat dengan kinerja Iwan Sukoco. Dia menganggap wasit asal Malang, Jawa Timur itu banyak merugikan Wiljan Pluim dkk.
"Kalian bisa lihat berapa banyak pelanggaran yang Persija Jakarta lakukan dan yang wasit berikan kepada mereka. Lalu, berapa banyak kartu kuning yang kami dapat," ujar Bernardo Tavares.
Iwan Sukoco mengganjar empat kartu kuning kepada pemain PSM, masing-masing untuk Rasyid Bakri, Yuran Fernandes, Akbar Tanjung, dan Agung Mannan.
Sementara, Iwan Sukoco memberikan sebiji kartu kuning untuk pemain Persija, yaitu Abdulla Yusuf Helal pada menit ke-55.
Bernardo Tavares Kecewa
"Jujur, saya takut. Takut artinya ini bisa mencederai pemain. Kami melawan Bali United menang dan menghadapi Persija seri. Tapi, kami nyaris kalah gara-gara lelucon wasit yang buat di pertandingan," jelas Bernardo Tavares.
"Lihat berapa banyak kartu kuning yang kami dapat. Contoh pelanggaran-pelanggaran yang dibuat kepada Wiljan Pluim, kepada Yakob Sayuri."
"Yakob sudah masuk ke kotak penalti dan menerima tekel keras. Seharusnya ini berbuah kartu kuning. Jika kami membuat pelanggaran yang sangat halus, misalnya dari Rasyid, langsung kartu kuning," paparnya.
Geram
Bernardo Tavares geram dan menuduh Iwan Sukoco tidak profesional sebagai pengadil pertandingan lantaran dinilai kerap membuat keputusan yang salah.
"Saya sangat kecewa dan kesal dengan kinerja wasit," ujar pelatih kelahiran 2 Mei, 1980 itu.
"Ini lelucon kepada pemain karena kami bekerja keras dalam seminggu untuk menang. Ini sangat-sangat tidak profesional," imbuhnya.