Bola.com, Malang - Hal tak biasa dilakukan Arema FC.
Setelah ditahan PSS Sleman di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (5/8/2022), pelatih Eduardo Almeida tak memberikan banyak waktu kepada pemainnya untuk istirahat. Mereka baru tengah malam keluar dari Stadion Kanjuruhan ke mess.
Pada Sabtu (6/8/2022) pagi, Ahmad Alfarizi dkk. sudah menjalani latihan di lapangan Universitas Brawijaya, Malang.
Tentu kondisi pemain Arema FC kurang bugar karena minim waktu istirahat. Mengingat pertandingan lawan PSS digelar larut malam pukul 20.30 WIB.
Eduardo Bungkam
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida enggan berkomentar terkait kebijakannya ini. Dia memberikan aturan tidak melayani wawancara dalam sesi latihan. Namun keputusan menggelar latihan pagi usai bertanding malam harinya ada satu tujuan.
Pemain dapat waktu recovery agak lama karena latihan selanjutnya akan digelar pada Senin (8/8/2022). Jadi, setelah latihan pagi tadi, pemain bisa berkumpul sejenak dengan keluarganya.
“Besok libur latihan,” kata gelandang Arema, Jayus Hariono.
Kebiasaan Baru
Biasanya, jika Arema baru menggelar pertandingan larut malam, latihan ringan baru digelar sore harinya.
Pernah juga Singo Edan langsung memberikan libur kepada pemainnya setelah menjalani pertandingan.
Tapi kali ini pengecualian karena laga berikutnya pada 13 Agustus di kandang Bali United, Arema ingin memberika waktu istirahat kepada pemainnya. Karena mereka baru mendapatkan hasil kurang memuaskan. Bermain imbang tanpa gol di Malang lawan PSS.
Main Larut Malam Kurang Ideal
Gelandang Arema, Evan Dimas berpandangan jika kick-off pertandingan yang terlalu malam kurang bagus bagi pemain. Lantaran menganggu waktu istirahat.
“Kalau main terlalu malam, jadi susah tidurnya. Karena adrenalin masih terpacu. Kalau main sore atau petang masih oke,” katanya.
Sejak musim lalu, Liga 1 memainkan laga pukul 20.30 WIB. Padahal sebelumnya pertandingan baru digelar larut malam saat dalam kondisi Ramadhan. Namun kali ini di bulan biasa, klub harus siap main larut malam.