Ada Valentino Rossi dan Casey Stoner di Balik Sukses Pecco Bagnaia Menangi MotoGP Inggris

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 08 Agu 2022, 11:30 WIB
Membalap sebagai pole position, Francesco 'Pecco' Bagnaia mampu mencatatkan waktu 40 menit 25,205 detik di MotoGP Belanda, Minggu (26/6/2022). (AP/Peter Dejong)

Bola.com, Jakarta - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, mengakui kemenangannya di Silverstone, Inggris, Minggu (7/8/2022) tak terlepas dari bantuan dua legenda MotoGP, Valentino Rossi dan Casey Stoner.

Ia menyatakan Rossi dan Casey Stoner menghubunginya dari rumah masing-masing untuk memberikan berbagai saran bermanfaat soal ban.

Advertisement

Sepanjang akhir pekan, Bagnaia memang tak terlalu bersinar. Dalam sesi kualifikasi, ia bahkan 'hanya' duduk di posisi 5. Ia bahkan sempat legawa takkan naik podium.

Namun, ia intensif melakukan pembicaraan dengan Valentino Rossi yang ada di Italia, dan mentornya di VR46 Riders Academy itu memberikan berbagai saran soal ban yang harus dipilih.

2 dari 5 halaman

Memahami Situasi

Francesco Bagnaia menjadi salah satu pembalap yang diunggulkan untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2022 usai menjadi runner-up pada musim lalu. Namun, dari tujuh seri yang telah digelar, ia baru mengantongi satu podium di Sirkuit Jerez. Hal itu juga merupakan kemenangan pertamanya pada musim ini. Pembalap dengan sapaan Pecco itu dominan sejak sesi kualifikasi bersama Ducati Desmosedici GP22. (AFP/Jorge Guerrero)

Pecco Bagnaia menuturkan, dirinya sering meminta saran kepada Valentino Rossi mengenai bagaimana menghadapi situasi tertentu.

"Saya ngobrol lebih banyak dengan Vale ketimbang Casey, dan di sini Vale sangat membantu saya memahami situasi lebih baik."

"Saya bermasalah sepanjang akhir pekan, dan bagi Vale tak mudah untuk melihat, karena ia ada di rumah dan nonton lewat layar TV. Namun, ia membantu saya memahami ban dan suhunya," ungkap Bagnaia via Crash.net.

3 dari 5 halaman

Temukan Terobosan di Sesi Pemanasan

Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia disambut sang kekasih usai finis kedua MotoGP Portugal. (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

Selepas start, Bagnaia duduk di posisi 5, lalu naik ke posisi 3 usai Fabio Quartararo melakukan long lap penalty dan Johann Zarco terjatuh. Usai menyalip Jack Miller, ia mengejar Rins dan mengambil alih pimpinan balap pada Lap 12. Pada dua lap terakhir, 'Pecco' terancam oleh Maverick Vinales. Namun, ketenangannya mengantar menuju kemenangan.

"Saya sangat puas atas balapan ini. Saya meletakkannya sebagai salah satu kemenangan terbaik saya, karena saya sangat kesulitan sepanjang akhir pekan. Saya tak kompetitif seperti harapan, dan kemarin saya sudah legawa kalau sekadar finis di posisi lima besar. Saya sudah tahu bakal sulit untuk menang," tutur Bagnaia.

"Namun, pagi ini kami menemukan sesuatu yang lebih baik dengan ban belakang keras. Pakai ban depan medium juga ide bagus, karena pada bagian akhir balapan saya benar-benar tak punya grip ban belakang, sehingga saya mengerem begitu agresif dan itu satu-satunya hal yang bisa melindungi saya," lanjut runner up MotoGP 2021 ini.

 

4 dari 5 halaman

Merasa Beruntung Didukung Rossi dan Stoner

Sementara itu, pemuncak klasemen sementara MotoGP, Fabio Quartararo dua kali terjatuh. Pembalap asal Prancis itu sempat terlihat kesakitan sebelum kembali ke garasi Yamaha. (AP/Peter Dejong)

Bagnaia mengakui, ia tak berkomunikasi secara intensif dengan Stoner, tetapi ia memberanikan diri bertanya soal taktik kemenangannya bersama Repsol Honda pada 2011. Ia menyatakan bahwa saran Stoner ia pakai pada paruh pertama balapan, tetapi ketika ban belakangnya mulai aus, mustahil menjalankan taktik itu.

"Dengan Casey, saya tanya soal masa lalu, apakah ia melakukan sesuatu di trek ini, agar saya lebih kompetitif. Pagi ini ia mengirim pesan dan saya mencobanya. Sarannya bagus, tetapi tak memungkinkan dengan ban yang kami punya sekarang. Bagaimanapun saya beruntung punya Vale dan Casey di sekitar saya," ucapnya.

"Casey sangat andal menemukan traksi saat keluar tikungan dan itulah sarannya hari ini. Jadi, saya mencoba menunggu lebih lama dalam membuka gas dan semua jadi lebih baik. Masalahnya, ketika balapan menyisakan 5-6 lap, saya tak lagi punya grip ban belakang. Jadi, pada bagian inilah saya memakai gaya balap saya sendiri," pungkas Bagnaia.

5 dari 5 halaman

Klasemen Sementara MotoGP 2022

Berkat kemenangan di Silverstone, kini Bagnaia naik ke peringkat ketiga pada klasemen pembalap dengan koleksi 131 poin. Ia tertinggal 49 poin dari pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, yang ada di puncak.

  • Fabio Quartararo - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 180
  • Aleix Espargaro - Aprilia Racing - Aprilia - 158
  • Francesco Bagnaia - Ducati Lenovo Team - Ducati - 131
  • Enea Bastianini - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 118
  • Johann Zarco - Prima Pramac Racing - Ducati - 114
  • Jack Miller - Ducati Lenovo Team - Ducati - 107
  • Brad Binder - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 98
  • Alex Rins - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 84
  • Maverick Viñales - Aprilia Racing - Aprilia - 82
  • Miguel Oliveira - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 81
  • Jorge Martin - Prima Pramac Racing - Ducati - 81
  • Joan Mir - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 77
  • Marco Bezzecchi - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 61
  • Marc Marquez - Repsol Honda Team - Honda - 60
  • Luca Marini - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 56
  • Takaaki Nakagami - LCR Honda IDEMITSU - Honda - 45
  • Pol Espargaro - Repsol Honda Team - Honda - 42
  • Alex Marquez - LCR Honda CASTROL - Honda - 27
  • Franco Morbidelli - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 26
  • Fabio Di Giannantonio - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 18
  • Darryn Binder - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 10
  • Andrea Dovizioso - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 10
  • Remy Gardner - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 9
  • Raul Fernandez - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 5
  • Stefan Bradl - Repsol Honda Team - Honda - 0
  • Michele Pirro - Aruba.it Racing - Ducati - 0
  • Lorenzo Savadori - Aprilia Racing - Aprilia - 0

Sumber: Crashnet

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 8/8/2022)

Berita Terkait