Bola.com, Bali - Sungguh luar biasa perjuangan PSM Makassar di Piala AFC 2022. Mereka berhasil melenggang mulus ke final zona Asia Tenggara setelah menundukkan Kedah Darul Aman dengan skor 2-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Ini adalah capaian terbaik wakil Indonesia di Piala AFC setelah format zona diberlakukan sejak Piala AFC 2017. Paling mentok, wakil Indonesia hanya sampai semifinal. Yang pertama adalah Persija Jakarta. Kedua adalah PSM Makassar.
Namun mereka kalah dari wakil Vietnam Becamex Binh Duong FC di Piala AFC 2019. Sukses membawa PSM melenggang ke final zona Asia Tenggara, jelas membuat Bernardo Tavares senang.
"Selamat untuk anak asuh saya yang sudah bekerja luar biasa. Apalagi kami bermain dengan sembilan pemain melawan 11 pemain. Kami menjadi klub pertama Indonesia yang lolos ke final zona Asia Tenggara,” ujarnya.
PSM Tampil Dominan Sejak Awal
Di pertandingan yang berlangsung di Stadion Dipta pada Selasa malam (09/08/2022), PSM tampil dominan sejak babak pertama. Total 20 peluang diciptakan Wiljan Pluim dkk dengan enam peluang mengarah ke gawang Kedah Darul Aman.
"Kami banyak punya peluang mulai dari lemparan ke dalam, set piece, sampai open play. Di babak kedua, kami juga lebih banyak peluang lagi," kata Tavares.
"Akhirnya kami bisa mencetak gol lagi di babak kedua melalui set play corner. Kami sudah berlatih dengan situasi seperti ini,” bebernya.
Bola Fair Play
Yang disayangkan, tentu saja adalah kartu merah kepada Yuran Fernandes yang diberikan wasit. Kartu merah tersebut membuat kepercayaan diri Kedah meningkat.
Namun tetap saja PSM sedikit mendominasi jalannya pertandingan. Yang dia sesalkan tentu saja bola fair Play yang dilakukan PSM, justru dimanfaatkan oleh Kedah Darul Aman untuk menjadi gol.
Gol tersebut tercipta pada menit ke-86 melalui Fayadh Zulkifli. Hal ini yang membuat pelatih berpaspor Portugal tersebut sedikit geram. Menurutnya apa yang dilakukan Kedah Darul Aman, belum pernah dialaminya sama sekali.
Komentar Tavares soal Bola Fair Play Dimanfaatkan Lawan Cetak Gol
"Ini belum pernah terjadi. Mereka menggunakan bola fair play untuk mencetak gol. Kami perlu bertanya, sepak bola apa yang mereka tunjukkan," kata Tavares.
"Apakah ini sepak bola yang mereka minta? Tapi yang saya ingin tekankan juga, pemain punya semangat luar biasa meskipun kami mendapat kartu merah kedua,” jelasnya.
Soal lawan di Final Zona Asia Tenggara
Kartu merah kedua untuk PSM didapatkan oleh Agung Mannan di menit ke-90+8. Sekarang Juku Eja menunggu pemenang antara Viettel FC menghadapi Kuala Lumpur FC yang akan berlangsung pada Rabu malam (10/8/2022).
Terkait hal ini, Bernardo Tavares mengaku sudah mengetahui kekuatan Kuala Lumpur. Sebab, kedua tim sama-sama berada di Grup I.
"Untuk saat ini, kami akan melakukan recovery dulu dan kami akan melakukan persiapan menghadapi Rans (Nusantara FC),” jelasnya.
"Kami sudah mengetahui kemampuan Kuala Lumpur. Namun wakil Vietnam (Viettel FC), kami belum mengetahuinya terlalu banyak,” tutupnya.