Bola.com, Jakarta - Real Madrid dan Frankfurt akan bertarung untuk gelar Piala Super Eropa 2022 di Stadion Olimpiade Helsinki pada Kamis (11/08/22) dinihari WIB. Trofi ini mempertemukan juara Liga Champion dan Liga Europa musim 2021/2022.
Eintracht Frankfurt berpeluang menjadi batu sandungan bagi Real Madrid di ajang Piala Super Eropa 2022. Sebab, mereka mempunyai pemain bintang andalan yang siap mengejutkan Los Blancos.
Jelang laga itu, Oliver Glasner mengakui jika Real Madrid memang bukan lawan yang mudah untuk dihadapi. Apalagi dengan sejumlah prestasi mentereng yang dimiliki oleh tim berjuluk Los Blancos tersebut.
"Kami semua menantikan untuk melawan mereka. Saya tak melihatnya sebagai melawan Carlo Ancelotti, melainkan Real Madrid. Mereka adalah salah satu klub terhebat dalam sejarah sepak bola," kata Oliver Glasner di laman resmi UEFA.
Namun Real Madrid tak boleh meremehkan Eintracht Frankfurt, sebab tim ini punya kans membuat kejutan. Terutama melalui sederet pemain andalan mereka.
Kevin Trapp
Berperan sebagai kiper utama Eintracht Frankfurt, Kevin Trapp sangat layak masuk sebagai salah satu pemain kunci. Kontribusinya yang paling diingat adalah ketika menahan sepakan penalti Aaron Ramsey pada babak final Liga Europa musim lalu.
Trapp adalah sosok yang tak tergantikan di sektor penjaga gawang Frankfurt. Kiper Jerman ini menjadi pemain dengan menit terbanyak untuk Frankfurt di semua ajang musim 2021/22.
Pemain berusia 32 tahun ini membukukkan 4.110 menit dalam 45 kali penampilan. Dalam catatan tersebut, ia sukses mengoleksi 7 clean sheet dan kebobolan 61 gol. Meskipun rataan kebobolannya lumayan tinggi 1,44 per 90 menit menurut FBref, Trapp memiliki poin plus jam terbang dan kualitas sebagai kiper penuh pengalaman di Eropa.
Evan Ndicka
Lini pertahanan Die Adler hampir pasti diisi oleh Evan Ndicka. Pemain berusia 22 tahun tersebut memiliki atribut handal menjaga zona marking, tangguh dalam duel udara, serta lugas dalam bertahan.
Puncak dari penampilan Evan Ndicka adalah musim lalu terjadi ketika ia memainkan peranan kunci di balik kesuksesan Frankfurt merengkuh trofi Liga Europa. Di kompetisi kelas dua di Benua Biru tersebut pemain berkaki kidal ini dipercaya tampil sebanyak 11 kali.
Dengan kata lain, nama Evan Ndicka nyaris tak pernah absen dalam starting XI Eintracht Frankfurt. Pemain yang sudah membela Die Adler dari musim 2018 ini total sudah mengemas 4 gol serta 4 assist dalam 43 kali starter di musim lalu.
Djibril Sow
Djibril Sow adalah seorang metronom andalan dalam skuad asuhan Oliver Glasner. Bersama dengan Sebastian Rode, mereka berdua merupakan penggerak lini tengah Frankfurt.
Sow tercatat mengemas tiga gol dan lima assist dalam 43 kali starter pada musim lalu. Dalam skema 3-4-2-1 racikan Giasner, pemain asal Swiss ini diberi leluasa untuk mengatur tempo permainan Die Adler.
Pemain berusia 25 tahun tersebut juga tercatat memiliki tingkat keberhasilan operan sebesar 86,95 persen. Tak ayal, dalam pertandingan melawan Real Madrid dini hari nanti, Casemiro dan kolega harus mewaspadai umpan-umpan berbahaya yang dihasilkan oleh Sow.
Mario Gotze
Mario Gotze diprediksi menjadi sosok sentral permainan di Frankfurt . Ia adalah mantan bintang Bayern Munchen dan juga timnas Jerman.
Die Adler merupakan klub barunya, setelah ditebus dari PSV Eindhoven di bursa transfer musim panas 2022. Gotze jelas akan menjadi tumpuan pelatih Oliver Glasner di sektor penyerangan.
Gotze sudah mencatat debut di pertandingan pertama Bundesliga melawan Bayern Munchen kemarin sayang, Frankfurt kalah telak 1-6.
Rafael Borre
Didatangkan secara gratis dari River Plate pada awal musim 2021/2022, Rafael Santos Borre membuktikan jika dirinya merupakan seorang penyerang hebat. Borre ditugaskan menjadi penyerang utama Frankfurt setelah Andre Silva hengkang ke RB Liepzig.
Pemain asal Kolombia ini akan menjadi ancaman bagi lini pertahanan Real Madrid. Pasalnya, Borre adalah mesin gol utama bagi Die Adler, tercatat ia mengemas 11 gol dan 8 assist di semua kompetisi dari 44 pertandingan musim lalu.
Meski terkesan minim, ancaman dari pemain berusia 26 tahun itu bukan datang dari golnya saja, melainkan kreativitas dan agresivitasnya sebagai pemain.
Disadur: Bola.net (Yoga Radyan/Asad Arifin, published 10/8/2022)