Bola.com, Denpasar - PSM Makassar menyelamatkan wajah Indonesia di Piala AFC 2022 setelah melenggang ke final zona Asia Tenggara. Di final, PSM akan menghadapi partai ulangan menghadapi Kuala Lumpur FC yang menumbangkan wakil Vietnam Viettel FC lewat drama adu penalti.
PSM Makassar sempat menghadapi Kuala Lumpur FC di fase grup I Piala AFC 2022. Saat itu, keduanya bermain imbang 0-0. Final zona Asia Tenggara sendiri akan berlangsung pada 24 Agustus 2022.
Pemenang final zona Asia Tenggara akan bertemu dengan juara zona Asia Selatan asal India ATK Mohun Bagan di semifinal inter-zone.
Jika mulus hingga final inter-zone dan memenangkannya, Pasukan Ramang akan menghadapi pemenang dari zona barat di final Piala AFC 2022.
Bali United Ikut Senang
Berhasil melenggang mulus ke final Piala AFC 2022 zona Asia Tenggara tentunya bisa membuat koefisiensi Indonesia di AFC terkerek.
Lolosnya PSM ke final, juga direspons oleh Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco.
“Selamat buat PSM. Bisa buat bangga Indonesia,” terang pelatih berpaspor Brasil tersebut.
Masih Penasaran, Teco?
Kesuksesan PSM ini pun ingin ditiru oleh Teco. Dia mengaku jika ada keinginan besar untuk bisa membawa sebuah klub berprestasi seperti PSM. Terlebih dia sudah cukup lama berada di Indonesia.
Prestasi terbaiknya di Piala AFC adalah bersama Persija Jakarta. Di Piala AFC 2018, dia berhasil membawa Macan Kemayoran melenggang ke semifinal zona Asia Tenggara.
Di semifinal saat itu, Persija tumbang dua kali oleh wakil Singapura Lion City Sailors. Di Piala AFC 2018, semifinal masih berlangsung dua leg.
“Pastinya buat saya yang kerja di Indonesia lumayan lama, ingin juga punya prestasi bagus di level internasional,” beber mantan arsitek klub Thai League 1, Chiangrai United itu.
Lebih Siap Musim Depan
Di Piala AFC 2022, Bali United yang menjadi tuan rumah grup G kebetulan gagal melenggang ke semifinal setelah hanya bertengger di peringkat ketiga klasemen akhir. Banyak yang mengkritik performa Bali United saat itu.
Apalagi ada keuntungan Serdadu Tridatu sebagai tuan rumah dan justru tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Tapi Teco kembali memberikan alasannya mengapa Bali United kalah.
“Waktu main tiga pertandingan dan jaraknya cukup dekat (setiap dua hari harus bermain), tidak mudah untuk pemain. Nanti kami bisa lebih siap di kompetisi musim depan,” tutupnya.