Bola.com, Jakarta - Pada awal Mei, Suzuki Motor Company (SMC) Jepang mengejutkan seisi skuad Suzuki Ecstar dengan keputusan hengkang dari MotoGP akhir musim ini.
Padahal, musim lalu mereka sudah sempat memperpanjang kontrak dengan Dorna Sports untuk berpartisipasi di MotoGP sampai 2026.
Mirisnya dipastikan tidak ada tim pabrikan baru pengganti Suzuki pada MotoGP 2023. Artinya para pekerja di tim Suzuki MotoGP terancam banyak yang jadi pengangguran musim depan.
Sebagai Manajer Tim Suzuki Ecstar sekaligus salah satu sosok paling berpengalaman di MotoGP, Livio Suppo, saat ini bekerja keras demi membantu anggota timnya menemukan pekerjaan baru pada 2023.
Menurutnya, ini misi tak mudah karena tak semua tim di Kejuaraan Dunia Balap Motor membutuhkan staf tambahan untuk musim depan.
Kelabakan Cari Pekerjaan Baru
Keputusan ini membuat anggota tim kelabakan mencari kepastian soal masa depan mereka, termasuk dua pembalap Suzuki di MotoGP 2022: Joan Mir dan Alex Rins.
Rins sudah dipastikan bakal pindah ke LCR Honda, sementara Mir masih menjalani negosiasi yang alot dengan Repsol Honda. Suppo pun kini lebih fokus membantu anggota Suzuki Ecstar lainnya.
Mustahil Cari Tempat Baru untuk Semua Kru Suzuki
Kepindahan Rins uniknya takkan diikuti sang crew chief, Jose Manuel Cazeaux. Juga tak diketahui apakah Frankie Carchedi akan mengikuti langkah Mir.
Namun, menurut Corsedimoto, Rabu (10/8/2022), Cazeaux akan bergabung dengan kru Maverick Vinales di Aprilia Racing. Cazeaux adalah crew chief Vinales di Suzuki pada 2015-2016.
Soal kru lainnya, Suppo masih pusing mencarikan tempat baru. "Situasi ini berat, apalagi ada tim yang punya kru kurang dari 40 orang," kata Suppo.
Tak mungkin menemukan tempat untuk semua orang di paddock ini. Jika Anda menemukan tempat untuk satu orang, maka orang lain yang ada di tim itu juga jadi kehilangan pekerjaan. Ini tak baik," ujarnya.
Usaha Suppo
Untungnya, Suppo menemukan beberapa tim Grand Prix yang kini sedang bertekad menambah staf untuk musim depan.
Melihat Suzuki Ecstar sebagai tim kompeten dan solid di MotoGP, pria asal Italia ini yakin bahwa kru mereka memang berhak mendapatkan pekerjaan baru yang layak, entah di dunia balap maupun nonbalap.
"Beberapa tim lainnya memperbanyak jumlah staf, jadi tak perlu mendepak siapa pun. Beberapa orang bisa menemukan tempat, tetapi kami juga sedang melihat pekerjaan di luar dunia balap," kata Suppo.
"Entah lebih baik atau buruk, kami punya pengetahuan dan kru kami adalah orang-orang yang layak mendapatkan pekerjaan," lanjutnya.
Menyayangkan Kepergian Suzuki
Pria yang juga eks Manajer Tim Ducati Team dan Repsol Honda ini mengaku masih sangat menyayangkan keputusan Suzuki untuk hengkang.
Pasalnya, meski belum menang lagi musim ini, Suzuki ia nilai sebagai motor yang lebih baik dari Yamaha, yang saat ini hanya mengandalkan Fabio Quartararo ketika tiga ridernya sulit kompetitif.
"Secara paradoks, saat ini motor Jepang yang paling kompetitif adalah motor kami. Sungguh disayangkan kami takkan ada lagi di sini tahun depan," Suppo menerangkan.
"Sudah jelas kini Aprilia dan Ducati bekerja dengan sangat baik. Motor kami lebih tradisional dan tak terlalu modern, terutama dari sisi aerodinamika, tetapi performanya tetap baik," tutup Suppo.
Sumber: Corsedimoto
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, Published 13/08/202)