Bola.com, Jakarta - Erik ten Hag mengawali kariernya sebagai manajer Manchester United dengan dua kekalahan beruntun di Premier League. Jika MU kembali menelan hasil minor, Ten Hag pun terancam dipecat.
Tim Setan Merah baru saja menderita kekalahan memalukan 0-4 dari Brentford di Gtech Community Stadium, Sabtu (13/8/2022) malam WIB. Mereka kebobolan empat gol dalam kurun waktu 35 menit.
Ini merupakan kekalahan kedua Manchester United di Premier League musim ini. Pada laga pertama, MU dipaksa menyerah 1-2 dari Brighton and Hove Albion di Old Trafford.
Kekalahan dari Brentford membuat MU belum meraih poin di Premier League musim ini. Cristiano Ronaldo dkk. terpuruk di posisi juru kunci klasemen dengan nol poin.
Hasil buruk tersebut memunculkan spekulasi baru terkait posisi Erik ten Hag di Old Trafford. Paddy Power, dilansir The Sun, memprediksi Ten Hag bakal menjadi manajer pertama yang dipecat di Premier League musim ini.
Jika hal itu terjadi, Erik ten Hag akan meneruskan jejak pelatih Belanda yang dipecat klub Premier League. Sebelumnya, sudah ada beberapa pelatih Belanda yang gagal dan dipecat klub Premier League.
Frank de Boer
Frank de Boer datang ke Crystal Palace pada musim panas 2017. Dia menggantikan Sam Allardyce yang pergi setelah membantu Palace terhindar dari degradasi pada musim sebelumnya.
Namun, De Boer gagal mengangkat performa timnya. The Eagles menelan empat kekalahan beruntun di Premier League dan tidak bisa mencetak gol.
De Boer akhirnya diberhentikan meski baru bekerja 77 hari di Selhurst Park. Dia dianggap menjadi satu di antara pelatih terburuk pada era Premier League.
Martin Jol
Martin Jol pertama kali berkarier di Premier League bersama Tottenham Hotspur. Dia total membuat 148 pertandingan bersama Spurs.
Setelah menangani Hamburger SV dan Ajax, Jol kembali ke Premier League dengan Fulham pada 2011. Namun, kariernya di Craven Cottage tidak berlangsung lama.
Jol dipecat pada Desember 2013 setelah Fulham menerima serangkaian hasil buruk. Kekalahan 0-3 dari West Ham menjadi laga terakhirnya bersama Fulham.
Rene Meulensteen
Rene Meulensteen pernah bekerja sama dengan Sir Alex Ferguson di Manchester United. Dia kemudian diangkat menjadi manajer Fulham pada 2013.
Meulensteen datang ke Craven Cottage untuk menggantikan Martin Jol yang dipecat. Tetapi, Meulensteen hanya sanggup meraup 10 poin dari 13 pertandingan di Premier League.
Hal itu membuat Meulensteen digantikan Felix Magath setelah 75 hari. Pada akhir musim, Fulham harus terdegradasi setelah menempati posisi ke-19 di Premier League.
Dick Advocaat
Dick Advocaat pernah mengantarkan PSV Eindhoven, Rangers, dan Zenit St Petersburg meraih sejumlah gelar. Meski begitu, kariernya di Premier League bersama Sunderland tak terbilang bagus.
Advocaat melatih Sunderland pada 17 Maret 2014 menggantikan Gustavo Poyet yang dipecat. Dia berhasil menyelamatkan The Black Cats dari degradasi pada akhir musim.
Musim berikutnya, Advocaat justru dipecat setelah Sunderland terpuruk di zona degradasi. Mereka hanya meraih tiga poin dari delapan pertandingan.
Louis van Gaal
Manchester United merekrut Louis van Gaal setelah menangani Timnas Belanda di Piala Dunia 2014. Dia menggantikan David Moyes yang dinilai gagal meneruskan kejayaan Sir Alex Ferguson di Old Trafford.
Kedatangan Van Gaal membawa harapan baru. Namun, performa Manchester United di bawah asuhan meneer berusia 71 tahun tersebut dianggap kurang memuaskan.
Louis van Gaal akhirnya dipecat pada 2016 setelah mengantarkan Tim Setan Merah meraih gelar Piala FA. Itu merupakan satu-satunya trofi yang berhasil dipersembahkan Van Gaal untuk MU.
Ruud Gullit
Rudd Gullit menjadi manajer Chelsea pada 1996. Dia dipilih untuk menggantikan Glenn Hoddle yang menangani Timnas Inggris.
Tahun pertama, Gullit mampu meraih kesuksesan secara instan. Dia berhasil mempersembahkan Piala FA untuk klub pada 1997 dan finis di tempat keenam di Premier League.
Memasuki musim kedua, hubungan Gullit dengan manajemen klub merenggang. Pada Februari 1998, dia akhirnya dipecat dan digantikan Gianluca Vialli.
Ronald Koeman
Ronald Koeman mengawali karier kepelatihannya di Premier League dengan menangani Southampton pada 2014. Di bawah asuhannya, The Saints mampu finis di peringkat keenam sekaligus memastikan satu tiket ke Liga Europa.
Koeman kemudian dipercaya untuk membesut Everton pada 2016. Namun, dia gagal mengangkat performa tim asal Merseyside tersebut pada musim keduanya.
Alhasil, Koeman harus angkat kaki dari Goodison Park pada Oktober 2017. Ketika Koeman dipecat, The Toffees tengah berada di zona degradasi.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Aga Deta/Published: 15/08/2022)