5 Duo Maut di Dunia Sepak Bola: Masih Ingat Duet Mematikan Yorke dan Cole di MU?

oleh Suharno diperbarui 16 Agu 2022, 18:55 WIB
Dwight Yorke dan Andy Cole (manutd.com)

Bola.com, Jakarta - Sepak bola bukanlah permainan individu. Ada sebelas pemain dalam satu tim yang berlaga di lapangan hijau.

Dari 11 pemain ini, mereka memiliki peran masing-masing di lapangan hijau. Di antara sebelas pemain ini, ada dua orang yang saling klop saat bermain bersama.

Advertisement

Mereka seperti memiliki insting dan mengerti kemauan masing-masing. Bahkan tanpa melihat, pemain ini sudah tahu keberadaan rekannya karena sering berlatih hingga bermain bersama.

Pasangan atau yang kerap disebut duo ini bahkan sulit untuk dihentikan lawan-lawannya. Jika yang satu dikalahkan lawan maka satunya lagi bisa memback-up.

Berikut 5 duo terbaik di sepak bola dunia. Mereka tidak hanya berposisi sebagai striker, ada juga yang memperkuat lini pertahanan.

 

2 dari 6 halaman

1. Dwight Yorke dan Andy Cole

"Ketika kami mulai bermain bersama, rasanya seperti bertemu dengan wanita spesial dan jatuh cinta. Semuanya terasa benar. Apa pun yang dia lakukan, saya melakukan yang sebaliknya," ujar Andy Cole mengomentari Dwight Yorke.

Andy Cole dan Dwight Yorke merupakan duet mematikan di Manchester United dan mencetak 53 gol pada musim 1998/1999. Keduanya juga mengantarkan Setan Merah meraih treble winner di musim tersebut.

Keduanya terkenal saling melengkapi dan bergerak secara naluriah seperti memiliki ikatan. Setelah hengkang dari Manchester United, keduanya juga melanjutkan karier di Blackburn Rovers.

 

3 dari 6 halaman

2. Cafu dan Roberto Carlos

6. Cafu - Brazil (AFP)

Cafu dan Roberto Carlos adalah sepasang bek sayap terbaik di dalam sejarah sepak bola dunia. Pada eranya, Brasil menjadi tim yang sulit ditaklukan.

Berkat keduanya, Selecao ke final Piala Dunia 1998 dan jadi juara pada Piala Dunia 2002. Bahkan pada Piala Dunia 2002, Brasil menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan dalam 90 menit.

Kedua pemain ini memiliki stamina dan kecepatan bahkan untuk Cafu yang lebih tua karena menjadi bagian tim Brasil yang juara Piala Dunia 1994. Tidak hanya aktif menyerang, keduanya juga lugas saat bertahan.

 

4 dari 6 halaman

3. Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta

2. Paolo Maldini (AC Milan) - Saat sang legenda memutuskan untuk pensiun, saat itu pula nomor tiga diistirahatkan. Persembahan 26 trofi untuk klub kota Milan itu membuat I Rossoneri layak memberikan penghormatan tinggi untuknya. (AFP/Emilio Andreoli)

Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta merupakan duet terhebat di lini pertahanan bagi AC Milan maupun Timnas Italia. Meskipun terkadang keduanya tidak dipasangkan bersama untuk posisi bek tengah.

Paolo Maldini menghabiskan sebagian besar karier sebagai bek kiri. Tetapi kontribusi Maldini dan Costacurta ke Milan selama beberapa musim sering membuat mereka bermain bersama.

Dua pemain yang berkarier hingga usia 40 tahunan itu mampu meraih lima gelar Liga Champions dan tujuh gelar Serie A. Setelah mereka berdua pensiun, AC Milan selalu gagal mendapatkan duet andalan seperti mereka.

 

5 dari 6 halaman

4. Bebeto dan Romario

Romario (tengah) mengantarkan Timnas Brasil juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. (DANIEL GARCIA / AFP)

"Romario adalah mitra yang hebat. Itu benar-benar Pengalaman hebat untuk bermain bersama dan mencetak begitu banyak gol dan memenangi piala untuk tim nasional," ujar Bebeto terkait Romario.

Striker Brasil di Piala Dunia 1994, Bebeto dan Romario, membentuk duo yang hebat di awal 90-an. Duet ini tidak hanya jadi yang terbaik tetapi juga ditakuti lawan-lawannya hingga jadi juara Piala Dunia 1994.

Bahkan sekarang, setelah lama pensiun, keduanya secara kebetulan berjalan di lingkaran yang sama, yakni di dunia politik. Akan tetapi, untuk dunia politik, keduanya saling berseberangan.

 

6 dari 6 halaman

5. Thierry Henry dan David Trezeguet

Kegembiraan pelatih Prancis, Raymond Domenech (kiri) dan Thierry Henry seusai laga melawan Republik Irlandia di play-off PD 2010 yang digelar di Stade de France in Saint-Denis, 18 November 2009. AFP PHOTO/BERTRAND GUAY

Thierry Henry dan David Trezeguet sama-sama besar di AS Monaco. Setelah itu, keduanya berpisah meski hampir bersama di Juventus.

Henry lebih memilih berkarier di Liga Inggris bersama Arsenal, sedangkan Trezeguet di Juventus. Meski berbeda klub, keduanya tetap kompak bersama Timnas Prancis.

Trezeguet lebih bertipikal targetman dan Henry condong untuk ke pemain yang mengobrak-abrik lini pertahanan lawan. Keduanya membawa Prancis menjadi juara Euro 2000.

Sumber: Bleacherreport 

Berita Terkait