Bola.com, Jakarta - PSSI Sempat memiliki agenda rutin setiap memasuki momen perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu pada bulan Agustus. Mereka sempat rutin menggelar ajang Piala Kemerdekaan.
Ajang non-resmi ini digelar untuk memeriahkan momen peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia. Biasanya ajang ini diikuti oleh Timnas Indonesia dengan mengundang beberapa negara lain untuk ikut serta.
Turnamen ini pertama kali digelar pada 1985. Sepanjang sejarah, turnamen ini digelar sebanyak delapan kali. Setelah pertama kali digelar pada 1985, turnamen Piala Kemerdekaan sempat konsisten digelar setiap tahunnya.
Piala Kemerdekaan awalnya dibentuk meniru konsep dari Djakarta Anniversary Football Tournament (DAFT). Ajang itu juga sempat digelar tiap tahun dari 1970 hingga 1981.
Kontestan Piala Kemerdekaan ini pun tidak main-main, terutama pada dekade 1980-an, di mana sempat ada Chile, Aljazair, China, dan Australia yang turut ambil bagian.
Mulai Macet pada Periode 1990-an
Setelah rutin digelar pada setiap tahunnya pada dekade 1980-an, ajang ini mulai macet ketika sudah memasuki dekade 1990-an. Sepanjang itu, ajang ini hanya digelar tiga kali, yakni pada 1990, 1992, dan 1994.
Setelah itu, Piala Kemerdekaan hanya sempat digelar dua kali, yaitu pada 2000 dan 2008. Timnas Indonesia memegang rekor sebagai peraih gelar juara terbanyak di Piala Kemerdekaan.
Timnas Indonesia memiliki koleksi tiga gelar, yaitu pada 1987, 2000, dan 2008. Enam gelar juara lain dimenangkan oleh enam tim berbeda, yaitu Chile (1985), Aljazair (1986), China (1988), Australia (1990), Malaysia (1992), dan Thailand (1994).
Kontroversi 2008
Ajang terakhir Piala Kemerdekaan pada 2008 menimbulkan kontroversi. Saat itu Timnas Indonesia bermain melawan Libya pada laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno.
Saat itu, Libya sebenarnya mampu unggul 1-0 atas tim Garuda pada babak pertama. Keunggulan itu mampu dipertahankan hingga babak pertama usai.
Namun, di lorong menuju ruang ganti, sempat terjadi insiden pemukulan yang dilakukan pelatih kiper Timnas Indonesia saat itu, Sudarno, terhadap kiper Libya, Gamal Adeen Abu Nowara. Hal itu diakui oleh penyerang Timnas Indonesia kala itu, Budi Sudarsono.
"Ceritanya Om Darno ada perselisihan dengan tim sana, sama pelatihnya, tiba-tiba pelatihnya dipukul," ungkap Budi Sudarsono di kanal Youtube JEBREEEETmedia TV belum lama ini.
Daftar Juara Piala Kemerdekaan
- 1985 - Chile, menang 1-0 atas Korea U-23 di final
- 1986 - Aljazair, menang 1-0 atas Indonesia di final
- 1987 - Indonesia, menang 2-1 atas Aljazair di final
- 1988 - China, menang 1-0 atas Australia U-20 di final
- 1990 - Australia, menang 3-0 atas Indonesia di final
- 1992 - Malaysia, menang 2-1 atas Korea U-19 di final
- 1994 - Thailand
- 2000 - Indonesia, menang 3-0 atas Irak di final
- 2008 - Indonesia, menang 3-1 atas Lybia U-23