Apesnya 5 Bintang Ini, Jadi Kambing Hitam Timnya di Piala Dunia

oleh Suharno diperbarui 18 Agu 2022, 13:15 WIB
Kekecewaan Roberto Baggio setelah gagal sebagai eksekutor terakhir Italia saat melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Penjaga Gawang Uni Soviet, Lev Yashin, mendapat cacian ketika timnya tersingkir dari Piala Dunia 1962 setelah kalah 1-2 dari Chile. Cerita itu terekam di film Lev Yashin, The Dream Goalkeeper.

Padahal dua tahun sebelumnya, Si Laba-laba Hitam dipuja seluruh negara karena membawa Uni Soviet jadi juara Euro 1960. Hanya dalam waktu singkat, publik langsung berubah drastis menilainya karena kesalahan yang dia buat.

Advertisement

Publik juga menjadikannya sebagai kambing hitam akibat kegagalan timnya. Perundungan tidak hanya dia terima bahkan juga dialami keluarga Lev Yashin di Soviet.

Tidak hanya Lev Yashin, ada sejumlah pemain lain yang menderita karena dijadikan kambing hitam akibat kegagalan timnya di Piala Dunia. Bahkan ada yang bernasib lebih nahas dibandingkan Lev Yashin.

Berikut lima kambing hitam di ajang Piala Dunia. Nyawa juga menjadi taruhannya karena dianggap sebagai orang yang membuat gagal timnya.

 

2 dari 6 halaman

1. Diego Maradona

Diego Maradona. Gelandang Argentina yang wafat di usia 60 tahun pada 25 November 2020 ini mengoleksi 21 Caps dalam 4 edisi Piala Dunia (1982, 1986, 1990, 1994). Menorehkan 8 gol dan 8 assist, prestasi terbaiknya adalah menjadi juara pada edisi 1986 mengalahkan Jerman 3-2. (AFP/Staff)

Diego Maradona menjadi bintang saat Argentina meraih gelar Piala Dunia 1986. Pada ajang ini, dua golnya ke gawang Inggris bahkan dikenang hingga sekarang.

Gol pertamanya ke gawang Inggris di perempat final ini memang kontroversial. Dia menjebol gawang Peter Shilton menggunakan tangan.

Tetapi wasit tetap menganggap sah gol tersebut. Diego Maradona kemudian jadi kambing hitam akibat kekalahan Inggris di ajang ini.

 

3 dari 6 halaman

2. Roberto Baggio

Roberto Baggio tertunduk lesu setelah tendangan penaltinya melambung di atas mistar gawang Brasil pada final Piala Dunia 1994 di Stadion Rose Bowl, Amerika Serikat. Italia kalah 2-3. (OMAR TORRES / AFP)

Bersama dengan Paolo Maldini, Roberto Baggio adalah alasan utama mengapa Italia mencapai final Piala Dunia 1994. Permainan apik keduanya membuat lawan kebingungan.

Sayangnya keberuntungan tidak berpihak kepada Italia di laga final saat menghadapi Brasil. Selama 120 menit bermain, kedua tim gagal mencetak gol hingga harus berlanjut ke babak adu penalti.

Pada babak tos-tosan, Brasil akhirnya yang jadi pemenang dan merengkuh gelar juara. Roberto Baggio yang jadi penendang terakhir gagal mengeksekusi penaltinya jadi gol.

 

4 dari 6 halaman

3. Zvonimir Boban

Zvonimir Boban saat memperkuat timnas Kroasia (FIFA)

Tahun 1990, sebelum Kroasia jadi negara merdeka karena melepaskan diri dari Yugoslavia, Zvonimir Boban melakukan aksi berasas nasionalisme. Saat itu, terjadi kerusuhan sepak bola Liga Yugoslavia antara Dinamo Zagreb dan Red Star Belgrade.

Saat terjadi kerusuhan, Boban terlihat menendang seorang polisi. Dia menganggap polisi lebih banyak menganiaya para suporter Dinamo Zagreb dibanding suporter lawannya.

Alhasil, dia terkena sanksi hinga dicoret dari skuad Yugoslavia menjelang Piala Dunia 1990 hingga akhirnya negara itu tersingkir di perempat final. Setahun kemudian, negara Kroasia akhirnya lahir hingga membuat kejutan tampil di Piala Dunia 2018.

 

5 dari 6 halaman

2. Inggris

Negara-negara Amerika Selatan tidak ada yang mampu menembus semifinal Piala Dunia 1966. Mereka menyebut Inggris sebagai kambing hitam kekalahan negara-negara Amerika Selatan.

Bahkan Brasil yang ada Pele di skuadnya tersingkir di babak penyisihan grup. Negara-negara Amerika Selatan juga menuduh adanya konspirasi saat laga perempat final antara Inggris kontra Argentina dan Jerman melawan Uruguay.

Wasit Inggris memimpin laga Jerman kontra Uruguay dan wasit Jerman menjadi pengadil di pertandingan Inggris versus Argentina. Alhasil, sejumlah insiden kontroversial dialami tim-tim Amerika Selatan hingga akhirnya tersingkir dan Inggris jadi kampiun setelah mengalahkan Jerman di final.

 

6 dari 6 halaman

1. Andres Escobar

Mengenang Andres Escobar (AFP/Mike Nelson)

Andres Escobar jadi kambing hitam yang paling nahas selepas Piala Dunia. Dia mencetak gol bunuh diri saat timnya Kolombia kalah 1-2 dari tuan rumah Amerika Serikat pada babak penyisihan grup Piala Dunia 1994.

Kekalahan itu membuat Kolombia akhirnya tersingkir cepat. Padahal saat itu, banyak yang memprediksi Kolombia bakal melaju lebih jauh karena mengungguli Brasil maupun Argentina di babak kualifikasi.

Setelah pulang, Escobar tewas karena ditembak oleh seseorang. Polisi menyebut pelaku adalah bandar narkoba yang kecewa karena kalah taruhan.

Sumber: Sportkeeda 

Berita Terkait