Pembagian Wilayah Liga 2 Diharapkan Adil Berdasarkan Geografis

oleh Aditya Wany diperbarui 18 Agu 2022, 16:15 WIB
Pemain muda Arema FC, Bramntio Ramadhan (kanan), saat tampil dalam laga uji coba pramusim melawan Deltras Sidoarjo di Malang. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta - PSSI telah membuat keputusan bahwa Liga 2 2022/2023 bakal digelar dengan format pembagian wilayah. Dari hasil manager meeting, sebanyak 28 klub kontestan akan dibagi ke dalam tiga grup wilayah.

Sebagai klub baru di Liga 2, Deltras FC masih menunggu hasil pembagian grup tersebut. Manajemen klub berharap keputusan pembagian grup itu bisa dilakukan secara adil agar tidak membebani klub.

Advertisement

“Sempat ada opsi dua wilayah atau tiga wilayah. Semua tim diminta untuk memberikan masukan. Bagaimana dengan Deltras? Kami menyatakan tidak masalah dengan opsi dua atau tiga wilayah,” kata Miftakhul Fahamsyah, asisten manajer Deltras FC.

“Harus adil. Kalau bisa, disesuaikan dengan geografis wilayah masing-masing karena kami tetap harus melakukan laga home dan away,” imbuh pria asli Lamongan tersebut.

 

 

2 dari 5 halaman

Jarak Jadi Pertimbangan

Rendi Irwan saat diperkenalkan sebagai pemain baru Deltras FC untuk Liga 2 2022 di Stadion Delta Sidoarjo, Selasa (26/4/2022). (Bola.com/Aditya Wany)

Keputusan pembagian tiga wilayah ini memang ditujukan untuk memudahkan klub-klub kontestan Liga 2. Maklum saja, ada beberapa klub yang memiliki jarak cukup jauh untuk melakoni pertandingan mengingat format musim ini kembali ke kompetisi penuh.

Sebut saja Persiraja Banda Aceh yang terletak di ujung barat Indonesia, sedangkan Persipura Jayapura berada di ujung timur. Jika tidak dibagi grup, mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk melakoni laga tandang.

Berbagai macam pertimbangan dan format tiga wilayah menjadi pilihan paling akomodatif untuk semua klub. Keputusan ini yang terbaik dalam rangka efisiensi klub dan efektivitas jadwal kompetisi.

 

3 dari 5 halaman

Wilayah Tengah Paling Ideal buat Deltras FC

Rendi Irwan saat penandatanganan kontrak bersama Deltras FC untuk Liga 2 2022. (Bola.com/Aditya Wany)

Deltras yang berada di Jawa Timur kemungkinan bisa masuk wilayah tengah atau timur. Mereka juga bisa menghemat biaya laga tandang karena ada beberapa klub Liga 2 lain yang juga berbasis di Jawa.

Miftakhul Fahamsyah mengakui bahwa pembagian wilayah ini akan menguntungkan klub agar tidak melakukan pengeluaran yang terlalu besar. Sebab, ada kemungkinan klub-klub harus melakoni laga tandang lewat jalur udara.

“Menurut saya, wilayah tengah nanti yang paling ideal. Sebab, mereka cukup away ke kandang musuh lewat jalur darat,” ujar pria yang akrab disapa Fim tersebut.

“Kalau dua wilayah lainnya, pasti akan ada away yang hanya bisa ditempuh dengan jalur udara,” jelas Fim. Jadi, pembagian wilayah ini juga berpengaruh pada finansial klub,” tambahnya.

4 dari 5 halaman

Persipura Sepakat

Pelatih Borneo FC, Ricky Nelson, melakukan protes saat melawan Persija pada laga Liga 1 di Stadion Patriot Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/7/2017). Persija menang 1-0 atas Borneo FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Di tempat terpisah, Persipura Jayapura, melalui pelatih Ricky Nelson, menyatakan lebih memilih format tiga wilayah seperti yang sudah diputuskan. Pertimbangan utamanya adalah ekonomi.

Ricky menegaskan, tidak ada masalah jika Liga 2 digelar dua wilayah, hanya memang format tiga wilayah memberikan lebih banyak keuntungan.

"Kami tidak masalah jika format dua atau tiga wilayah namun jika ditanya sekarang saya lebih memilih tiga wilayah karena jujur kami bisa lebih hemat biaya," kata Ricky.

5 dari 5 halaman

Kasihan Tim Lain

Ricky melanjutkan, beban finansial jika Liga 2 digelar dua wilayah tak cuma akan berdampak pada Persipura saja. Tim luar Papua yang hendak bertandang pun juga bisa kena imbas,

"Jadi kami pikir realistis untuk tim dari Papua itu sebaiknya tiga wilayah saja karena cuma ada 16 kali bertanding di antaranya 7 kali kandang dan 7 kali tandang karena Persewar Waropen juga bermain di sini juga," ujarnya.

"Jadi bukan kami saja pasti ada tim lain yang pusing memikirkan itu karena harga tiket memang mahal dan itu kenyataan yang tidak bisa dihindari," katanya lagi.

Berita Terkait