Bola.com, Tokyo - Besar dan megah. Itulah yang dirasakan dua ganda campuran Indonesia ketika masuk ke dalam hall Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang. Tempat inilah yang nantinya akan menjadi tempat bergulirnya Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 pada 22-28 Agustus.
Dua ganda campuran itu adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela. Keduanya menjadi debutan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
"Senang ya melihat hall-nya. Pas pertama kali masuk rasanya “wow" gitu. Kalau untuk suasana lapangan tidak jauh dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Tapi saya rasa ini belum selesai settingnya jadi besok harus coba lagi biar benar-benar tahu kondisinya," cerita Lisa kepada Tim Humas dan Media PP PBSI, Sabtu (20/8).
"Ini perdana saya dan Lisa main di Kejuaraan Dunia. Jadi saya mau main lepas saja. Ingin main maksimal karena kita sudah latihan capek dan bagus juga, sayang kalau tidak keluar permainannya," sambung Rehan.
Tampil Maksimal
Putra dari legenda bulutangkis Indonesia, Tri Kusharjanto itu menambahkan bahwa permainan maksimal akan membawa hasil yang maksimal juga.
"Tidak perlu berpikir menang atau kalah dulu. Kalau sudah bermain maksimal, hasil tidak bakalan bohong," yakin Rehan.
All Out
Senada dengan Rehan/Lisa, Zachariah/Hediana pun ingin bermain maksimal di debutnya.
"Kalau dari kami, persiapan sudah pasti intens. Ini Kejuaraan Dunia, turnamen mayor dan bergengsi. Jadi kami tidak mau setengah-setengah. Kami mau all out dan keluar dulu permaianannya. Excited sekali rasanya," kata Zacha.
Persiapan Akhir
Zachariah/Hediana yang baru menerima undangan berlaga di pekan-pekan terakhir jelang keberangkatan, mengaku sudah menyiapkan diri sebaik mungkin.
"Kami tidak terlalu memikirkan akan main di sini atau tidak. Tapi di latihan, kami terus persiapan sebaik mungkin. Pas akhirnya masuk, alhamdulillah senang tapi harus lebih siap lagi," sahut Hediana yang lebih akrab disapa Bela.
Adaptasi Lapangan
Sementara, sang pelatih Nova Widianto mengatakan bahwa kondisi lapangan belum sesuai dengan karakteristik lapangan di Jepang pada umumnya. Ia berharap uji coba lapangan terakhir Minggu (21/8), setting lapangan telah rampung.
"Hari ini lapangan masih berangin. Padahal selama ini kalau main di Jepang tidak ada angin dan bolanya berat. Dan memang dasar shuttlecock-nya sudah terasa tadi agak berat. Tapi semoga besok saat kita uji coba lagi sudah seperti di pertandingan kondisinya," ujar Nova.
"Anak-anak tidak ada keluhan. Persiapan bagus dan kita sudah antisipasi semua. Di sini juga makannya enak dan cocok. Jadi tidak ada kendala harusnya," jelasnya.