5 Pahlawan yang Jadi Pecundang di Piala Dunia Gara-gara Blunder Fatal

oleh Suharno diperbarui 22 Agu 2022, 19:35 WIB
Kekecewaan Roberto Baggio setelah gagal sebagai eksekutor terakhir Italia saat melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Negara-negara di Benua Eropa hingga Amerika khususnya bagian Selatan memiliki tradisi sepak bola yang kuat. Tim dari dua belahan Bumi itu silih berganti meraih gelar Piala Dunia.

Permainan indah, rapi, disiplin dan elegan ditampilkan kesebelasan dari dua bagian dunia itu di ajang Piala Dunia. Tak heran jika dua benua ini selalu menjadi contoh di dunia sepak bola.

Advertisement

Meski memiliki tradisi sepak bola yang hebat, tidak jarang negara kuat dari Eropa dan Amerika Latin ini membuat kesalahan atau blunder di Piala Dunia. Blunder tersebut pastinya juga akan menjadi sorotan dunia.

Blunder fatal ini, yang membuat tim mereka akhirnya tersingkir dari ajang Piala Dunia. Bahkan kesalahan tersebut bisa jadi dikenang hingga saat ini.

Berikut lima blunder fatal yang terjadi di Piala Dunia. Mereka bisa diibaratkan from hero to zero.

 

2 dari 6 halaman

5. Kiper Rene Higuita Lupa Areanya

4. Rene Higuita (41 gol) - Penjaga gawang yang terkenal dengan scorpion kick ini total telah mencetak 41 gol sepanjang kariernya. Rene Higuita juga berhasil mencetak tiga gol saat bermain untuk timnas Kolobia. (AFP/Rafael Urzua)

Rene Higuita seorang penjaga gawang yang tingkahnya mirip dengan seekor katak. Dia bisa berkeliaran di dua alam yakni daerah pertahanannya sendiri serta daerah lawan.

Itu yang dia lakukan pada babak 16 besar Piala Dunia 1990 saat timnya Kolombia tertinggal 0-1 dari Kamerun. Meski berposisi sebagai penjaga gawang, Higuita kerap maju ke daerah pertahanan lawan.

Dia berani menggiring bola hingga akhirnya striker Kamerun Roger Milla merebut bola dari kakinya. Milla kemudian leluasa mencetak gol kedua Kamerun ke gawang Kolombia yang kosong melompong.

 

3 dari 6 halaman

4. Penalti Gagal Roberto Baggio

Roberto Baggio tertunduk lesu setelah tendangan penaltinya melambung di atas mistar gawang Brasil pada final Piala Dunia 1994 di Stadion Rose Bowl, Amerika Serikat. Italia kalah 2-3. (OMAR TORRES / AFP)

Roberto Baggio adalah pemain termahal dunia pada 1990 saat Juventus merekrutnya dari Fiorentina. Ini menjadi alasan jelas Timnas Italia membawanya ke Piala Dunia 1994.

Timnas Italia bahkan tampil perkasa hingga mencapai  final untuk menghadapi Brasil. Laga berlangsung alot hingga harus melalui adu penalti.

Di babak tos-tosan, Baggio serta dua pemain Italia yakni Franco Baresi dan Daniele Massaro gagal menunaikan tugasnya dan membuat gelar juara melayang ke Brasil. Meski ada dua rekannya yang juga gagal, tetapi publik melimpahkan kesalahan kepada Baggio.

 

4 dari 6 halaman

3. Moacir Barbosa Buat Ratusan Ribu Penonton di Maracana Menangis

Sekitar 200 ribu orang hadir di Stadion Maracana, Brasil untuk menyaksikan laga final Piala Dunia 1950 antara tuan rumah melawan Uruguay. Publik Brasil begitu antusias menantikan gelar juara dunia pertama, apalagi lawan yang dihadapi adalah rival berat di Amerika Selatan.

Brasil unggul terlebih dahulu melalui kaki Friaca menit ke-47. Sayangnya dua kesalahan fatal penjaga gawang Brasil Moacir Barbosa, membuat Uruguay berbalik memimpin melalui gol Alberto Schiaffino menit 66 dan Alcides Ghiggia menit ke 79.

Brasil pun menangis termasuk sang penjaga gawang Moacir Barbosa karena publik tidak memaafkannya. "Di Brasil, hukuman maksimum penjara adalah 30 tahun, tetapi saya merasa terpenjara selama 50 tahun," kara Barbosa pada 2000.

 

5 dari 6 halaman

2. Ali Bin Nasser Sahkan Gol Maradona

Wasit asal Tunisia, Ali Bin Nasser, tentu sangat bangga terpilih menjadi pengadil di lapangan pada Piala Dunia 1986. Bahkan dia mendapat kepercayaan memimpin laga perempat final antara Inggris melawan Argentina.

Tetapi ada kesalahan fatal yang dia buat pada laga ini yaitu mengesahkan gol Argentina menit ke-51 yang dicetak Diego Maradona. Pemain bernomor punggung 10 ini meninju bola saat duel udara dengan kiper Inggris Peter Shilton hingga akhirnya bola masuk ke gawang.

Meski sempat mendapat protes keras dari para pemain Inggris, Nasser tetap mengesahkan gol tersebut. Laga berakhir 2-1 untuk kemenangan Argentina, hingga akhirnya Diego Maradona dkk menjadi juara.

 

6 dari 6 halaman

1. Gol Bunuh Diri Andres Escobar

Mengenang Andres Escobar (AFP/Mike Nelson)

Blunder paling fatal dilakukan bek Kolombia Andres Escobar pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Akibat kesalahannya, dia menjadi korban pembunuhan.

Escobar mencetak gol bunuh diri saat Kolombia menghadapi tuan rumah Amerika Serikat di babak penyisihan grup. Upayanya menghalau umpan silang John Harkes pada menit ke-35, membuat bola masuk ke gawangnya dan Kolombia kalah 1-2 serta  tersingkir cepat.

Setelah pulang ke Kolombia, keluarganya melarang dia untuk keluar rumah hingga kemarahan publik mereda. Tetapi 10 hari setelah gol bunuh diri ini, Escobar dinyatakan meninggal dunia karena penembakan oleh seorang anggota bandar narkoba.

Sumber: Bleacerreport 

Berita Terkait