Romario, Bintang Iconic di Piala Dunia 1994: Sabet Gelar Juara dan Pemain Terbaik

oleh Suharno diperbarui 25 Agu 2022, 18:25 WIB
Romario (tengah) mengantarkan Timnas Brasil juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. (DANIEL GARCIA / AFP)

Bola.com, Jakarta - Timnas Brasil dari generasi ke generasi selalu menghasilkan striker hebat di dunia. Mulai dari Pele, Romario hingga sekarang ada Neymar maupun Vinicius Jr.

Ada satu nama striker Brasil yang mengguncang dunia di awal 1990-an. Dia adalah mantan striker Barcelona, Romario.

Advertisement

Pemain bernama lengkap Romario De Souza Faria merupakan striker paling tajam di masanya. Kehebatannya mencetak gol serupa dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Perbedaannya, tentu saja Romario memiliki trofi Piala Dunia namun tidak merasakan gelar Liga Champions. Tetapi untuk ketajamannya jangan diragukan lagi termasuk di Piala Dunia 1994.

Bagaimana kisah Romario di Piala Dunia 1994 yang membuatnya meraih trofi gelar juara sekaligus pencetak gol terbanyak? Langsung saja simak ceritanya.

 

2 dari 5 halaman

Berawal dari PSV Eindhoven

Klub Liga Spanyol, Barcelona, ngebet merekrut Romario dari PSV Eindhoven pada 1993. Di klub Liga Belanda tersebut, Romario mengukir 165 gol dalam 167 pertandingan.

Romario juga berhasil mempersembahkan tiga gelar Liga Belanda dan dua Piala Belanda. Rekam jejak mengilap ini yang membuat Barcelona rela merogoh kocek 4,5 juta dolar Amerika Serikat.

"Pemain terbaik yang pernah saya latih? Itu Romario," kata pelatih PSV Eindhoven, Johan Cruyff. "Dia adalah pemain yang luar biasa, dengan teknik yang luar biasa," sambungnya.

 

 

3 dari 5 halaman

Semakin Hebat Bersama Barcelona

Romario. Striker Brasil yang kini berusia 56 tahun dan pensiun bersama America RJ Januari 2010 ini pernah berseragam Barcelona selama 2 musim, 1993/1994 dan 1994/1995. Dalam laga El Clasico 9 Januari 1994 ia membuat hattrick dan membawa Barcelona menang 5-0. (sport.es)

Romario berada di puncak karier saat merumput di Barcelona. Dia mencetak hattrick pada El Clasico pertamanya dan membantu Barcelona melumat Real Madrid 5-0.

Romario mengakhiri musim sebagai pencetak gol terbanyak La Liga dengan 30 gol. Dia juga membantu Barcelona menjadi juara dan mengalahkan rekan senegaranya yakni Bebeto yang bermain untuk Deportivo La Coruna.

Kehebatannya itu tentu saja membuat pelatih Brasil Carlos Alberto Parreira memanggilnya. Skuad Brasil bersama Romario meraih sejumlah gelar bergengsi.

 

4 dari 5 halaman

Tajam di Timnas Brasil

Romario gagal memenangkan gelar juara Liga Champions meski menjadi top skor di turnamen tersebut sebanyak dua kali, yaitu bersama PSV dan Barcelona. Padahal, prestasinya di klub dan Timnas Brasil tak pernah diragukan lagi. Ia juga pernah dianugerahi Ballon d'Or 1994. (AFP/Bob Daemrich)

Romario tidak hanya tajam bersama klub, tetapi juga di Timnas Brasil. Dia memenangi dua gelar Copa America pada 1989 dan 1997.

Selain itu, Romario juga membawa Brasil meraih gelar Piala Dunia 1994. Dia menyumbangkan lima gol dan didapuk menjadi pemain terbaik Piala Dunia 2022. 

Gelar Piala Dunia ini tentu saja terasa istimewa karena menjadi trofi pertama Brasil setelah merebutnya di era Pele. 

Romario mencatatkan 70 laga bersama Brasil dan mengoleksi 55 gol untuk Selecao. Namun, usianya di timnas Brasil tidak lama karena sifatnya.

 

5 dari 5 halaman

Sifat Emosional

Romario sangat garang di lapangan hijau, namun dia sangat emosional di luar lapangan. Dia tidak segan mengkritik pelatihnya di Timnas Brasil, Carlos Alberto Perreira.

Pada Piala Dunia 1994, bahkan kapten Brasil Carlos Dunga harus menenangkannya saat berbicara empat mata. Dunga bahkan meminta Romario supaya menjadi pemain yang hebat di lapangan maupun di luar lapangan.

Sumber: Goal