Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris menjadi satu di antara magnet besar di perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar. Kiprah empat tahun silam di Rusia, plus performa pada Euro 2020, menjadi kabar gembira bagi para fan.
Saat ini, Timnas Inggris memiliki sederet pasukan yang berada di zona bagus. Banyak pihak menyebut, pasukan Gareth Southgate sedang berada di area generasi emas. Benarkah?
Langkah Kejutan
Tatkala Inggris melangkah ke semifinal dan finis di posisi keempat Piala Dunia 2018, tak sedikit yang bertanya apakah itu sebuah kesuksesan?. Sebelum membahasnya lebih jauh, ada baiknya kita menoleh sebentar ke belakang.
Timnas Inggris ikut Piala Dunia sejak 1950. Hingga edisi 1962, Tiga Singa tak pernah tampil sebagai juara. Mereka baru memenangkannya empat tahun berselang dalam kapasitas sebagai tuan rumah Piala Dunia 1966.
Pada final yang mentas di Stadion Wembley, Inggris meremukkan tim kuat Jerman Barat 4-2. Setelah itu, Inggris tak pernah lagi naik podium kehormatan. Negeri Ratu Elizabeth II ini tak lolos dalam dua edisi beruntun, yakni 1974 dan 1978, pasca gagal mempertahankan gelar juara pada Piala Dunia 1970.
Selalu Dinanti
Kembali beraksi di Piala Dunia 1982, pencapaian terbaik The Three Lions hanya sampai peringkat empat di Piala Dunia 1990. Sejak saat itu, Inggris meringis.
Kehadiran mereka memang selalu dinanti, namun nasib baik masih enggan berpihak. Alih-alih kembali menjadi yang terbaik, menyentuh semifinal saja sangat sulit. Padahal, Inggris tak pernah kehabisan stok pemain bintang.
Sebelum perhelatan Piala Dunia 2018, nasib Timnas Inggris diprediksi tak bakal berubah. Apalagi, di edisi 2014, Inggris babak belur di Brasil. Mereka terpuruk di fase grup.
Tepis Ragu
Tapi Inggris bisa menepis keraguan. Di bawah asuhan Gareth Southgate yang juga minim pengalaman, Inggris tampil trengginas di sepanjang turnamen. Harry Kane dkk melangkah jauh ke semifinal dan bersua kuda hitam Kroasia. Sayang, mereka kalah 1-2.
Dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018, pasukan Southgate juga tumbang 0-2 dari Belgia. Kane, yang berstatus top skorer, menegaskan apa yang mereka pahat di Rusia merupakan sebuah kesuksesan.
Tekad Bagus
Soalnya, menurut bomber kepunyaan Tottenham Hotspur itu, semua pemain bertekad tampil sebaik mungkin untuk memberikan hasil terbaik bagi negara. "Kami selalu merasa percaya diri dan harus terus melaju. Kami hanya ingin membuat negara bangga," kata Kane, dilansir FIFA.
Marcus Rashford, kolega Kane, ikut angkat suara. Pemain Manchester United itu membocorkan rahasia kenapa Inggris tampil tak seperti biasanya. "Bagi kami, segala sesuatu bisa terjadi. Jadi kami datang ke sana (Rusia) dengan ekspektasi yang paling tinggi," kata Rashford.
Modal Qatar
Dua tahun usai sensasi di Negeru Beruang Merah, Inggris kembali menghentak di Euro 2020. Merangsek ke final, Inggris yang sempat lebih dijagokan memenangkan duel pada akhirnya harus puas merengkuh status runner up menyusul kekalahan 2-3 di adu penalti.
Jadi clear ya. Apa yang ditoreh Inggris di Piala Dunia 2018 jelas merupakan sebuah kesuksesan. Bagaimana dengan di Piala Dunia 2022 Qatar? Mari kita nantikan bersama kiprah mereka, apakah lebih baik atau menurun.