5 Kejutan Terbesar pada Fase Grup Liga Champions : Ini Lho yang Terjadi Satu Dekade Silam

oleh Choki Sihotang diperbarui 26 Agu 2022, 17:20 WIB
Bayern Munchen (5 kali juara) - Bayern Munchen tercatat pernah berhasil menjadi juara 3 kali berturut di Liga Champions pada tahun 1974-76. Tahun juara: 1974, 1975, 1976, 2001, 2013. (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Jakarta - Bersiaplah menyambut perhelatan bergengsi Liga Champions 2022/2023. Sebanyak 32 tim yang terbagi dalam delapan grup, bakal bertarung habis-habisan. Berdasarkan jadwal, matchday pertama akan dimulai pada 6 dan 7 September 2022.

Kepastian terkait bergulirnya ajang antarklub paling bergengsi di Eropa setelah induk sepak bola Eropa, UEFA, melakukan drawing di di Istanbul, Turki, Kamis (25/8). Pada musim lalu, raksasa Spanyol, Real Madrid, tampil sebagai jawara. Di final, Los Blancos mengalahkan Liverpool.

Advertisement

 

2 dari 9 halaman

Masa Lalu

Bagimana dengan musim ini? Mampukah Real Madrid mempertahankan gelar? Atau tim lain yang akan memenangkannya? Entahlah. Yang pasti, tak menutup kemungkinan banyak kejutan besar bakal terjadi.

Pada musim 2012/2013 misalnya, Liga Champions diwarnai banyak kejutan. Bahkan sejak di fase grup, berikut lima di antaranya ada di bawah. Simak yuk!

 

3 dari 9 halaman

BATE Borisov Kalahkan Bayern Munchen

Franck Ribery. Pemain sayap Prancis ini meraih trofi pemain terbaik Eropa pada musim 2012/2013 usai membawa Bayern Munchen merebut treble winners. Trofi Ballon d'Or 2013 justru diraih Cristiano Ronaldo yang nir-gelar usai mengungguli Lionel Messi dan dirinya. (AFP/Patrik Stollarz)

Klub Belarusia, BATE Borisov, memang tak bicara banyak di Liga Champions 2012/2013. Mereka tak lolos ke fase gugur lantaran terpuruk di posisi ketiga klasemen Grup F.

Namun, BATE Borisov sempat mendulang pujian setelah sukses mempermalukan raksasa Jerman, Bayern Munchen. Bertanding di depan pendukung setianya, tuan rumah menang 3-1 di Dynama Stadium.

 

4 dari 9 halaman

Tak Kenal

Awalnya, tak banyak yang menjagokan tuan rumah. Soalnya, Bayern punya nama besar di Eropa dan pada musim sebelumnya mereka merupakan finalis Liga Champions.

"Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua orang. Tidak masalah siapa yang mencetak gol dan siapa yang memberikan assist. Ini adalah kemenangan bersama," kata Viktor Goncharenko, sang pelatih.

Kendati sempat menenggak empedu, Bayern Munchen tampil sebagai juara setelah mengalahkan Borussia Dortmund di final.

 

5 dari 9 halaman

PSG Tanpa Masalah

Saat berpindah ke PSG pada bursa transfer tahun 2012, Zlatan Ibrahimovic tetap mempertahankan dan tidak pernah merubah gaya rambut panjangnya yang dikuncir cepol. (AFP/Kenzo Tribouillard)

PSG memulai musim Ligue 1 dengan cara yang kurang mengesankan. Les Parisiens tidak pernah menang dalam tiga laga yang membuat orang-oranga bertanya tentang nasib mereka di Liga Champions 2012/2013.

Pembelian pemain seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ternyata belum menuai hasil positif. Namun, di pentas Liga Champions, PSG oke. Mereka melaju hingga babak perempat final sebelum terhenti di tangan Barcelona.

 

6 dari 9 halaman

Shakhtar Donetsk Terlihat Kuat

Seperti Paris St-Germain, Shakhtar Donetsk adalah tim yang sulit untuk dihancurkan. Mereka kuat dalam serangan balik serta memiliki beberapa pemain muda yang menarik.

Tetapi hanya sedikit yang berharap mereka akan cukup kuat untuk menyingkirkan juara bertahan Chelsea dari Liga Champions. Jika berhasil, mereka bisa memesan tempat mereka di babak 16 besar.

Juara Ukraina itu tidak finis di puncak grup setelah kalah dari Juventus di pekan terakhir. Tetapi, mereka adalah tim yang sangat berbahaya menuju babak sistem gugur turnamen.

Mereka dapat menyerang lawan mereka dari mana saja di lapangan. Satu di antara rekor kandang paling luar biasa di dunia sepakbola juga membantu Shakhtar, yang kalah kurang dari 10 pertandingan kandang dalam lima tahun terakhir kompetisi.

 

7 dari 9 halaman

Zenit St. Petersburg Gagal Total

Hulk (C) UEFA

Aktivitas mereka di bursa transfer musim panas ketika itu sungguh luar biasa. Raksasa Rusia itu rela menggelontorkan dana sebesar 64 juta euro demi mendapatkan Hulk dan Axel Witsel.

Zenit berharap masuk kedua bintang itu bisa membawa berkah. Akan tetapi, Zenit tersingkir dari babak grup Liga Champions dan terlempar ke Liga Europa. Di Grup C, Zenit terkapar di bawah Milan dan Malaga.

 

8 dari 9 halaman

Malaga Tak Terkalahkan

Isco. Pemain asal Spanyol ini meraih trofi Golden Boy edisi 2012 bersama Malaga. Pada musim debutnya di LaLiga pada 2011/2012 Malaga dibawanya lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dan mampu bertahan hingga babak perempatfinal.(AFP/Jorge Guerrero)

Sempat dipandang sebelah mata, Malaga justru memuncaki Grup C tanpa terkalahan dalam tiga laga. Pada laga pembuka mereka menang 3-0 atas wakil Italia, AC Milan.

Selanjutnya, mereka mengalahkan Zenit St. Petersburg 3-0 dan bermain imbang 2-2 kontra Anderlecht. Sayang, sensasi mereka terhenti di babak perempat final usai ditekuk Borussia Dortmund 3-2.

 

9 dari 9 halaman

Man City Tanpa Kemenangan

Sukses memenangkan Liga Inggris pada musim sebelumnya, tak membuat Man City bisa bicara banyak di Liga Champions 2012/2013. Digadang-gadang bakal menjadi salah satu kandidat juara, The Citizens justru terkubuir di dasar klasemen Grup D.

Hasil imbang dalam tiga laga tak mampu menyelamatkan Man City dari jurang keterpurukan. Walhasil, kala itu keluarga besar Manchester Biru berduka mendalam.

Berita Terkait