Bola.com, Jakarta - Dua tim besar Tanah Air bertemu di pekan ketujuh BRI Liga 1 2022/2023. Yakni Arema FC dengan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (28/08/2022).
Pertemuan kedua tim ini sebenarnya sarat dengan persahabatan. Manajemen dan suporter kedua tim punya hubungan baik. Begitu juga dengan pemain.
Namun saat selama 90 menit di atas lapangan, pemain kedua tim bakal serius berduel. Karena dengan kemenangan kans mereka bersaing ke papan atas terbuka.
Pasalnya saat ini Persija dan Arema berada di papan tengah. Persija punya 11 poin dan menempati posisi ke enam. Sementara Arema punya 10 poin berada diurutan 8.
Pertemuan dua ini juga diprediksi sengit. Karena materi pemain mereka seimbang. Mulai dari kiper hingga striker.
Mereka punya banyak pemain berkualitas dan sempat jadi langganan Timnas Indonesia. Berikut duel antar lini kedua tim.
Kiper
Performa Adilson Maringa awal musim ini masih naik turun. Gawangnya sudah kebobolan 8 gol dari 6 laga. Dia juga tak masuk dalam 5 besar kiper yang banyak melakukan save alias penyelamatan.
Padahal musim lalu dia membuat Arema jadi tim kedua dengan jumlah kemasukan paling sedikit.
Tapi bukan berarti Maringa kehilangan kualitasnya. Dia tetap kiper tangguh. Reflek cepat ditunjang postur ideal masih bisa diandalkan.
Bisa saja Maringa kembali tampil luar biasa di laga ini. Karena setiap pertandingan dia selalu menargetkan cleansheet. Dan Maringa baru tidak kebobolan dalam dua laga.
Sedangkan Andritany Ardhiyasa di kubu Persija sedang tampil apik. Kiper 30 tahun ini membuat Persija baru kemasukan 4 gol.
Jadi tim kedua yang kemasukan paling sedikit sementara ini. Selain itu, Andritany jadi kiper yang paling banyak melakukan save saat ini. Yakni 27 penyelamatan. Jadi, pemain Arema bakal menemui tembok kokoh di laga ini.
Belakang
Arema sempat merotasi kuartet pemain belakang saat melawan Rans Nusantara. Bek kanan Rizky Dwi dicadangkan. Ada kemungkinan dia disimpan untuk pertandingan lawan Persija.
Jadi, Rizky bakal kembali bermain bersama Sergio Silva, Bagas Adi dan Ahmad Alfarizi. Empat pemain belakang ini masih sering kecolongan di awal musim.
Mereka keteteran saat lawan punya pemain cepat yang rajin melakukan serangan balik. Sehingga Arema kebobolan 8 gol dari 6 laga yang sudah dijalani.
Saat ini kuartet pemain belakang Arema masih coba menemukan performa terbaik. Seperti musim lalu. Mereka sulit ditembus dan sering melakukan blok saat lawan hendak melakukan shooting.
Sedangkan Persija, mereka tampaknya lebih solid. Meksipun Macan Kemayoran masih sering berganti pemain di lini belakang.
Nama-nama seperti Frengky Misa, Ondrej Kudela, Hansamu Yama, Muhammad Ferrari, Maman Abdurrahman dan Firza Andika sering dapat kesempatan bermain.
Kedalaman skuat Persija di lini belakang musim ini memang tak bisa dipungkiri. Mereka tak akan khawatir saat ada salah satu pemain belakang yang absen. Karena penggantinya punya kemampuan setara.
Tengah
Arema punya lini tengah yang tangguh musim ini. Selain duet gelandang bertahan Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi, ada Evan Dimas dan Gian Zola yang bertugas jadi kreator permainan.
Kolaborasi mereka belakangan terlihat lebih rapi. Serangan lawan sering diputus di tengah jalan untuk melakukan serangan balik.
Tinggal bagaimana mereka bisa memenangi duel lini tengah dengan Persija dan memainkan temponya. Karena Persija juga punya lini tengah yang bagus.
Mayoritas pemain muda yang punya skill dan masih berstamina bagus ada di sana. Seperti Syahrian Abimanyu, Hanif Sjahbandi, dan beberapa nama lainnya. Bisa dibilang dari segi pengalaman, di lini tengah Persija masih kalah dari Arema.
Depan
Sektor ini Persija lebih menakutkan. Mereka punya duet Michael Krmencik dan Abdulla Yusuf. Jangan lupakan juga second striker Hanno Behrens yang juga subur dalam urusan mencetak gol.
Tiga pemain ini punya teknik di atas rata-rata. Kolaborasi mereka juga menakutkan. Abdulla dan Behrens masing-masing mengoleksi 3 gol.
Sedangkan Kmrencik satu gol. Artinya, lini depan Persija tergolong tajam. Sedangkan Arema masih angin-angingan. Kadang mereka tajam, tapi di pertandingan lain terlihat buntu dan tak bisa membuat peluang emas.
Meskipun target man Arema, Abel Camara mengoleksi 2 gol tapi dalam beberapa laga dia sulit menembus pertahanan lawan karena dapat kawalan ketat.
Dari 6 laga, Arema tak bisa mencetak gol dalam 3 laga. Tapi tiga laga lainnya, Arema total mencetak 8 gol.