Bola.com, Malang - Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang penuh sesak Minggu (28/8/2022) malam WIB. Lantaran tuan rumah Arema FC menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023.
Seperti sudah menjadi tradisi. Karena suporter kedua tim punya hubungan baik. Sehingga 43 ribu tiket yang dicetak panpel terjual habis.
Suporter Persija Jakarta, Jakmania juga dapat kuota 7.500 lembar tiket. Sisanya untuk suporter tuan rumah Aremania. Melihat animo suporter yang tinggi, panpel Arema menerapkan pengamanan yang lebih ketat.
Pintu masuk suporter dibuat berbeda dari biasanya. Pintu utama ditutup dengan pagar besi atau barikade. Ditambah dengan beberapa personil kepolisian yang berjaga.
Sehingga suporter harus masuk lewat pintu samping. Puluhan bus yang membawa Jakmania terlihat rapi di area parkiran utama.
Penjagaan Ketat
Tak hanya itu, barekade juga dipasang mengelilingi area dalam Stadion Kanjuruhan. Tujuannya untuk mempermudah pemeriksaan barang bawaan suporter.
Baik Aremania maupun Jakmania. Sebab, manajemen Arema sudah dijatuhi total sanksi 270 juta Rupiah karena pelanggaran yang dilakukan suporter. Mulai dari menyalakan flare hingga pelemparan saat pertandingan lawan PSS Sleman dan Bali United.
“Kami melakukan antisipasi dengan menambah barikade dan personil keamanan. Pemeriksaan juga lebih ketat. Selain itu, kami berkomunikasi dengan para suporter agar tidak melakukan pelanggaran,” kata Kedua Panpel Arema, Abdul Haris.
Umbar Keakraban
Karena barikade dipasang mengelilingi area Stadion Kanjuruhan, suporter memilih berkumpul lebih dulu di area parkir. Jakmania yang datang sejak sehari sebelumnya memanfaatkan momentum ini untuk foto bersama.
Tak jarang yang mengabadikan momen away dengan befoto menggunakan background Stadion Kanjuruhan.
“Kami tiba sejak kemarin. Tapi ke tempat Aremania dulu. Setelah itu hari ini baru ke Kanjuruhan. Ini sudah jadi rutinintas setiap away ke Malang. Karena sudah seperti rumah kedua,” kata Abdi, salah satu Jakmania yang away ke Malang.
Nyala Flare dan Kembang Api Sebelum Laga
Karena pemeriksaan di pintu masuk lebih ketat, sejumlah suporter yang membawa kembang api berfikir dua kali untuk membawanya masuk.
Agar tidak terbuang sia-sia, cukup banyak yang memilih menyalahkannya sekitar dua jam sebelum kick off. Tepatnya saat mereka masih berada di area luar Stadion Kanjuruhan.
Sejak dijatuhi denda 270 juta Rupiah, manajemen Arema sudah pro aktif menggelar pertemuan dengan Aremania.
Mereka melakukan sosialisasi agar suporter sadar dan tidak membawa barang terlarang itu ke dalam stadion. Karena jika menyalakan flare, kembang api atau melemparkan botol ke lapangan, sanksi lebih berat akan dijatuhkan untuk Arema.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1