Bola.com, Jakarta - Persib Bandung dibantai PSM Makassar di Stadion B.J Habibie, Parepare, Senin (29/8/2022) malam WIB.
PSM menjebol gawang Persib Bandung yang dikawal I Made Wirawan lima kali oleh Yakob Sayuri (2' dan 51'), Ramadhan Sananta (19, 45+1), dan Wiljan Pluim (65'). Sementara satu gol Persib dicetak oleh Marc Klok pada menit ke-32.
Ini menjadi catatan buruk bagi Persib di awal musim ini. Kekalahan di Parepare menjadi yang keempat dalam tujuh pertandingan awal musim ini.
Akibat kekalahan ini, Persib Bandung pun masih stuck di papan bawah. Tim Maung Bandung di posisi ke-14 dengan nilai tujuh.
Sering Banget Kalah Telak
Persib tidak hanya sedang terpuruk mendekati zona rawan degradasi. Namun tim pujaan Bobotoh juga sering menelan kekalahan dengan skor mencolok dan menambah derita.
Persib pernah dilibas Madura United 1-3, kemudian kalah telak 4-1 di kandang Borneo FC, dan terbaru adalah kalah telak 1-5 di markas PSM.
Kira-kira apa yang menjadi faktor Persib terpuruk di BRI Liga 1 musim ini. Yuk simak ulasannya versi Bola.com berikut ini.
1. Lini Belakang Lemah
Pertahanan Persib sedang menjadi sorotan dalam tujuh pertandingan awal musim ini. Bagaimana tidak? 18 gol sudah bersarang ke gawang tim Maung Bandung.
Sebuah catatan negatif bagi tim berstatus runner-up musim lalu. Persib saat ini menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak di BRI Liga 1.
Musim lalu, Persib banyak mengandalkan kuartet Henhen Herdiana, Nick Kuipers, Victor Igbonefo, dan Zalnando tampil cukup apik. Berbeda dengan musim ini meski masuk beberapa pemain baru seperti Disuke Sato dan Rachmat Irianto.
"Terutama saat kehilangan bola dalam bertahan, ini akan kami perbaiki. Dalam attacking juga akan kami perbaiki," ujar asisten pelatih Persib, Budiman setelah laga kontra Bali United di pekan ke-6.
2. Permainan Mudah Terbaca
Persib melakukan perombakan cukup mencolok di musim ini, terutama deretan pemain baru yang bergabung. Selain Ciro Alves dan Daisuke Sato, ada duo Timnas Indonesia ikut merapat.
Keduanya adalah Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya. Namun adaptasi mereka masih belum berjalan maksimal. Berbeda dengan musim lalu saat Persib tampil dengan penuh kreativitas.
Permainan di musim ini justru lebih mudah terbaca lawan. Bahkan keteteran setiap menghadapi lawan yang menerapkan permainan pressing tinggi.
Dalam beberapa laga, Persib sering mudah terkena serangan balik yang berujung pada gol lawan. Sementara saat membangun serangan, terlihat monoton dan dapat diantisipasi lawan.
3. Duet Penyerang Belum Kompak
Persib sebenarnya tim bertabur bintang di musim ini, terutama untuk pos di lini depan. Dua pemain asing mereka sarat pengalaman dan teruji di pentas BRI Liga 1.
David da Silva dan Ciro Alves bukanlah striker sembarangan. Keduanya dikenal sebagai mesin gol jika melihat track record-nya.
David da Silva pernah menjadi pencetak gol terbanyak di Persebaya Surabaya di musim 2019. Ciro Alves menduduki pencetak gol terbanyak kedua BRI Liga 1 musim lalu dengan 20 gol.
Namun hal itu belum cukup. Chemistry antara David da Silva dan Ciro Alves belum tampak. David da Silva sudah mengoleksi enam gol, sedangkan Ciro Alves belum pecah telur dari lima laga yang ia lakoni.