Bola.com, Solo - Empati ditunjukkan Persis Solo kepada publik PSS Sleman, yang masih dalam suasana duka setelah meninggalnya seorang suporter, Aditya Eka Putranda.
Kesempatan itu dihadirkan dalam laga antara Persis Solo melawan PSIS Semarang dalam lanjutan pekan ke-8 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Manahan, Sabtu (3/9/2022) sore.
Suporter Persis Solo membentangkan spanduk yang berisi empati atau dukungan kepada publik PSS atas tragedi pengeroyokan di Sleman. Sebelumnya, PSS juga kehilangan suporter bernama Tri Fajar Firmansyah yang menjadi korban pengeroyokan.
Sepak bola hadir untuk berbagi kebahagiaan dan layak dinikmati oleh siapapun dengan perasaan aman. Tidak ada hal yang pantas dibandingkan dengan nyawa manusia,” tulis Persis Solo dalam akun Instagram mereka.
Dukung dengan Nobar
Persis Solo dijadwalkan melakoni laga berikutnya atau pekan ke-9 dengan melawat ke markas PSS Sleman, Sabtu (9/9/2022). Presiden DPP Pasoepati, Maryadi Suryadharma mengaku telah menampung aspirasi dari anggotanya bahwa banyak yang menginginkan untuk tidak datang ke Stadion Maguwoharjo.
“Beberapa teman memberi masukan untuk laga di Sleman, bahwa tidak perlu berangkat. Tapi akan kami rapatkan dulu dengan korwil-korwil. Kalau ada yang mau berangkat secara pribadi ya monggo. Tapi kami berkeinginan untuk menghormati kawan-kawan suporter Sleman, kami akan mendukung dengan cara nobar saja,” terangnya.
Tahan Dulu
Begitu juga dari manajemen klub Persis Solo melalui media officer, Bryan Barcelona. Pihaknya berharap dan yakin bahwa suporter Persis dapat mendukung perjuangan para penggawa Laskar Sambernyawa tidak harus langsung di stadion demi kebaikan bersama.
Akan lebih baik ditahan dulu untuk teman-teman suporter yang mau berangkat ke Sleman. Kami rasa suporter sepakat dengan untuk tidak berangkat dulu,” jelasnya.
Tarik Diri
Kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS) menarik diri selama satu bulan ke depan dari Stadion Maguwoharjo maupun di stadion lain. Penghuni tribune selatan Stadion Maguwoharjo itu tidak akan menghadiri laga PSS selama bulan September setelah dua anggota mereka menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia.
"Dalam sebulan lalu kami kehilangan dua keluarga yang selalu setia berdiri di sini. Banyak sekali hal yang ada di benak pikiran kami. Terutama memberi waktu dan penghormatan bagi keduanya," tulis BCS.
"Izinkan kami meresapi jauh lebih dalam pasca rentetan peristiwa yang tak terhindarkan.”