Davor Suker, Si Penyihir Timnas Kroasia yang Mengguncang Piala Dunia 1998

oleh Suharno diperbarui 05 Sep 2022, 16:45 WIB
Gol kedua Davor Suker di Piala Dunia 1998 dicetak saat Kroasia menang tipis 1-0 atas Jepang di matchday kedua fase Grup H (20/6/1998). Gol dicetak lewat sepakan keras kaki kiri yang menjadi spesialisasinya di meit ke-77. Kemenangan 1-0 atas Jepang memastikan Kroasia lolos ke babak 16 besar karena telah mengantongi dua kali kemenangan dan di matchday ketiga harus berjibaku dengan Argentina untuk memeperebutkan posisi juara Grup H. (AFP/Jacques Demarthon)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 kurang dari 100 hari lagi bakal berlangsung. Di setiap penyelenggaran Piala Dunia, selalu ada momen spesial yang tersaji.

Momen istimewa dan tidak terlupakan pernah diirasakan Timnas Kroasia pada Piala Dunia 1998. Negara yang baru merdeka pada akhir 1990 tersebut, melakukan debut pada Piala Dunia 1998.

Advertisement

Mereka tampil meledak berkat satu pemain berbahaya. Pemain tersebut yakni Davor Suker yang mengguncang Piala Dunia di Prancis tersebut.

Mantan pemain berpengalaman Timnas Yugoslavia itu membuat Kroasia mengukir dongeng di Piala Dunia. Aksinya ini yang mungkin saja menginspirasi Kroasia yang mampu menembus final Piala Dunia 2018.

Bagaimana cerita Si Penyihir, julukan Davor Suker, yang menjadi pemain iconic Timnas Kroasia di Piala Dunia? Langsung saja simak langsung ceritanya.

 

2 dari 5 halaman

3 Piala Dunia, 2 Negara

Di matchday ketiga saat jumpa Argentina (26/6/1998), Kroasia kalah 0-1 lewat gol tunggal Mauricio Pineda pada menit ke-36. Di laga inilah satu-satunya kegagalan Davor Suker mencetak gol untuk Kroasia di Piala Dunia 1998. Lolos sebagai runner-up Grup H, Kroasia lolos ke 16 besar dan akan menantang Rumania sebagai juara Grup G. (AFP/Derrick Ceyrac)

Davor Suker telah menjalani tiga perhelatan Piala Dunia yakni pada 1990, 1998 dan 2002. Tetapi untuk Piala Dunia 1990, Davor Suker tidak memperkuat Kroasia, tetapi Yugoslavia.

Sementara untuk dua edisi Piala Dunia yang lain yakni 1998 dan 2002, Suker membela Kroasia. Dia mampu membawa Kroasia hingga mencapai semifinal di debut pertama mereka di Piala Dunia.

 

3 dari 5 halaman

Jadi Top Scorer

Piala Dunia 1998 tak ayal menjadi arena kejutan bagi Kroasia, salah satu negara pecahan Yugoslavia yang baru pertama kali mencicipi atmosfir pesta sepak bola sejagat empat tahunan yang digelar di Prancis. Bintang Vatreni, julukan Kroasia, saat itu tak lain adalah Davor Suker yang mampu menyihir publik sepak bola dunia dengan 6 golnya yang berujung penghargaan sepatu emas sebagai top skor di Piala Dunia 1998. Raihan golnya tersebut juga membawa Kroasia finis di posisi ketiga di akhir turnamen. (AFP/Gerard Cerles)

Tidak hanya mengantar Kroasia ke semifinal Piala Dunia 1998, Davor Suker juga menjadi top scorer. Dia mencetak enam gol bagi Kroasia di ajang empat tahunan ini.

Uniknya, Suker mencetak satu gol di tiap laga yang Kroasia jalani dari babak penyisihan grup hingga perebutan tempat ketiga. Hanya saat Kroasia kalah 0-1 dari Argentina dia tidak mencetak gol.

 

4 dari 5 halaman

Sukses di Level Klub

Tidak hanya sukses mengantar Kroasia finis di peringkat ketiga di Piala Dunia, Davor Suker juga mendulang keberhasilan di level klub. Bersama Real Madrid dia merebut gelar juara La Liga hingga trofi Liga Champions.

Total bersama Real Madrid selama tiga musim Suker membukukkan 49 gol di segala kompetisi. Setelah itu, Suker yang sudah berkepala tiga memutuskan hijrah ke Inggris bersama Arsenal hingga Aston Villa.

 

5 dari 5 halaman

Jadi Ketua Federasi

Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic bersama legenda timnas Kroasia, Davor Suker dan Presiden FIFA, Gianni Infantino menyaksikan perempat final piala Dunia 2018 antara negaranya melawan Rusia di Fisht Stadium, Sabtu (7/7). (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV)

Tidak hanya garang di lapangan, Suker juga cerdas di luar lapangan. Dia terpilih jadi ketua Federasi Sepak Bola Kroasia atau HSN pada 5 Juli 2012.

Suker terpilih lagi untuk menjalani periode keduanya pada 2017. Pada Piala Dunia 2018, Kroasia juga mampu menembus Final Piala Dunia di Rusia.

Sumber: berbagai sumber