Bola.com, Bandung - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar menyayangkan adanya kekacauan dalam pendistribusian tiket pertandingan saat Persib kontra RANS Nusantara, Minggu (4/9/2022).
Sempat ada kericuhan di tempat penukaran tiket yang terletak di kawasan lapangan Progresif, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung menjelang duel lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Persib Bandung menjamu RANS Nusantara.
Umuh Muchtar menilai hal itu tidak perlu terjadi lagi, sebab pihak panpel Persib sudah berupaya sebaik mungkin bagi para suporter untuk menyaksikan laga Persib sesuai aturan dari pemerintah. Terutama wajib divaksin booster.
"Sangat disayangkan ya. Persib sudah bagus sekarang menang tapi ada lagi insiden. Saya tidak tahu dimana letak kesalahannya karena saya baru dengar," ujar Umuh Muchtar.
Lebih Tertib
Umuh Muchtar berharap ke depan bisa lebih tertib dan lebih baik lagi, terlebih kata Umuh pihak Panpel Persib sudah memberikan kemudahan-kemudahan agar tidak terjadi lagi insiden yang merugikan semua pihak.
"Mudah-mudahan saja lebih tertib dan lebih baik lagi," cetus pendiri PT PBB ini.
Ricuh
Seperti diketahui, penukaran tiket pertandingan Persib Bandung melawan Rans Nusantara FC di Lapangan Progresif, Kota Bandung, Minggu (4/09/2022) sempat ricuh.
Bahkan kabarnya petugas penukaran tiket sempat disandera oleh oknum Bobotoh. Beruntung hal itu tidak berlangsung lama. Penyebab kericuhan diduga karena suporter Persib yang biasa disebut Bobotoh memaksa ingin mendapatkan tiket fisik, tapi tanpa ada transaksi pembelian.
Permintaan Maaf
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, manajemen memutuskan untuk menutup penukaran tiket lebih awal. Karena penutupan itu, manajemen pun menyampaikan permintaan maaf.
"Sebelumnya kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh Bobotoh. Karena lokasi penukaran e-ticket yang berlokasi di Progresif Gedebage, terpaksa kami tutup lebih awal,"ujar Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono, kemarin.
Bikin Kecewa
Teddy mengaku kecewa dengan ulah oknum Bobotoh yang ingin mendapat tiket fisik atau gelang tanpa ada transaksi pembelian.
"Kami sangat kecewa, karena banyak sekali oknum dari kelompok supporter yang memaksa untuk mendapatkan tiket gelang penanda tanpa adanya transaksi pembelian tiket sebelumnya," tuturnya.
"Untuk menghindari kondisi yang semakin tidak kondusif tersebut, sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf, karena dengan terpaksa lokasi penukaran e-ticket di progresif tersebut kami tutup lebih awal," tambahnya.