Perbedaan Sepak Bola Italia dan Indonesia Menurut Kurnia Sandy, Apa Saja Ya?

oleh Hery Kurniawan diperbarui 06 Sep 2022, 09:00 WIB
Timnas Indonesia - Kurnia Sandy (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Kurnia Sandy pernah beberapa tahun berada di Italia. Ia merupakan kiper andalan PSSI Primavera di era 1990-an.

Selain itu, Kurnia Sandy pun sempat mendapatkan kesempatan bermain di Sampdoria. Meski di klub Serie A itu, Kurnia lebih sering bermain untuk tim Primavera alias tim muda mereka.

Advertisement

Kendati demikian, Kurnia Sandy mendapatkan banyak perbedaan kualitas antara sepak bola Italia dan Indonesia saat itu. Menurut Kurnia Sandy, mentalitas dalam berlatih di Italia saat itu sudah sangat luar biasa.

2 dari 6 halaman

Semangat di Dalam Latihan

Mantan pemain Timnas Primavera, Kurnia Sandy menikmati peran baru sebagai pelatih kiper Persipasi Bandung Raya di Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Di kanal Youtube Sport77 Official, Kurnia Sandy menyebut para pemain di Italia sangat antusias dalam menjalani sesi latihan. Jadwal latihan baru dimulai pukul 09.00, tapi para pemain sudah hadir dua jam sebelumnya.

"Antusiasme dalam latihan, disiplin. Di sana kami latihan misal mulai jam 9, jam 7 sudah ada di sana semua pemain. Ada pemain yang datang jam 8 saja sudah dibilang telat," ungkap Kurnia Sandy.

3 dari 6 halaman

Langsung Pakai Seragam

Pelatih Rahmad Darmawan saat berkoordinasi dengan ketiga asistennya (Kurnia Sandy, Rasiman, dan Satia Bagdja) saat latihan T-Team di Lapangan Gong Badak, Kuala Terengganu, Malaysia, Selasa (26/01/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Pemain memang datang dua jam lebih cepat di setiap sesi latihan. Namun, mereka tidak langsung berlatih. Hanya ngobrol santai saja.

"Di sana, ngobrol atau ngopi dulu tapi sudah pakai seragam latihan," ungkap Kurnia Sandy.

4 dari 6 halaman

Seperti Pertandingan Resmi

Pelatih kiper Timnas Indonesia, Kurnia Sandy, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Minggu (4/11). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Atmosfer di sesi latihan pun dibuat seolah-olah seperti pertandingan. Para pemain memiliki mental tidak mau kalah dan tidak ragu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka di sesi latihan.

"Di latihan rasanya juga sudah seperti pertandingan, tidak mau kalah. Di latihan ada sesi game, bahkan itu ada taruhannya. Yang kalah di sesi game itu bayar, nanti uangnya dibuat makan bareng. Setelah sesi latihan pun kadang pemain ribut, masih bahas apa yang terjadi di sesi latihan itu," jelasnya.

5 dari 6 halaman

Mentalitas Berbeda Jauh

Namun, Cannavaro membalikkan kecenderungan tersebut. Piala Dunia 2006 seolah jadi bukti bahwa bek bisa juga bersinar. (AFP/Nicolas Asfouri)

Kurnia Sandy kemudian menemukan sesuatu yang jauh berbeda saat ia kembali ke Indonesia. Bahkan, ketika ia memperkuat Timnas Indonesia sekalipun.

"Mentalitas latihan itu jauh sekali jika dibandingkan dengan Indonesia," katanya.

6 dari 6 halaman

Bikin Bingung

Pelatih kiper Timnas Indonesia, Kurnia Sandy, saat sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Minggu (4/11). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kurnia Sandy menyebutkan ada satu momen dimana ia disuruh untuk berlatih secara biasa saja ketika menjalani latihan di Timnas Indonesia. Kurnia Sandy mengaku agak bingung dengan hal itu karena sebelumnya ia mengalami sesi latihan yang berat dan keras di Sampdoria.

"Saya ini kan kiper, pernah ketika lari saya lebih dulu dari pemain lain yang lebih senior, saya disuruh mundur," tandasnya.

Sumber: Youtube Sport77 Official