Bola.com, Jakarta - Kalidou Koulibaly belum mencapai permainan terbaiknya bersama Chelsea. Performa mantan bek Napoli itu jadi perhatian eks pelatih Timnas Inggris asal Italia, Fabio Capello. Menurutnya, Koulibaly kesulitan beradaptasi karena Liga Inggris lebih cepat dari Liga Italia.
Dari lima pertandingan yang sudah dijalani, mantan pemain Napoli ini baru sekali membantu Chelsea mencatatkan clean sheet. Momen itu terjadi pada laga pekan pertama Premier League, di mana Chelsea menang 1-0 atas Everton.
Setelah itu, pertahanan Chelsea tampak rapuh. The Blues sudah kebobolan delapan gol selama diperkuat oleh Kalidou Koulibaly.
Pemain berusia 31 tahun itu bahkan mendapatkan kartu merah pertamanya pada pekan ketiga Liga Inggris. Chelsea harus takluk 0-3 dari Leeds United dalam pertandingan tersebut.
Kecepatan yang Berbeda
Menurut Fabio Capello, Kalidou Koulibaly masih perlu beradaptasi dengan gaya permainan di Liga Inggris. Menurutnya, permainan cepat tim-tim di Liga Italia justru masih lebih lambat ketimbang Liga Inggris, sehingga itu membuatnya tampak lebih kukuh.
"Saya ingin bicara soal kesulitan Koulibaly di Chelsea. Saat di Napoli, dia melakukan segalanya sendirian. Masalahnya sekarang adalah tergantung dengan kecepatan yang dimainkan di Inggris," ujarnya kepada Sky Calcio Club.
"Kecepatan itu sama seperti yang digunakan Udinese ketika menghajar AS Roma. Hal itu yang harus diperbaiki oleh pemain-pemain yang main di Liga Italia," lanjutnya.
Cemerlang di Italia
Koulibaly memang cukup lama berada di Liga Italia. Pemain Timnas Senegal ini pertama kali tiba di negeri Pizza pada musim 2014/2015.
Napoli menjadi klub pertama dan satu-satunya yang dibela Koulibaly selama berada di Italia. Total ia menghabiskan delapan tahun membela Partenopei, sebelum pindah ke Chelsea.
Ada dua trofi tim yang berhasil dimenangkannya bersama Napoli, yaitu Piala Super Italia 2014/2015 dan Piala Italia 2019/2020. Koulibaly bahkan pernah dinobatkan Defender of the Year di Serie A pada musim 2018/2019.
3 Bek
Satu hal lain yang kini harus diadaptasi oleh Koulibaly adalah formasi tiga bek. Bermain di bawah komando manajer Thomas Tuchel, Koulibaly harus beradaptasi dengan sistem tiga bek.
Walaupun beberapa kali pernah diterapkan juga di Napoli, namun jumlahnya tidak sebanyak yang bakal dimainkannya di Chelsea. Ini jadi satu masalah tersendiri bagi dirinya.
Koulibaly juga bertemu dengan rekan-rekan yang notabene baru dan belum pernah bermain bersama. Ketika sudah di Chelsea, ia harus bertandem di antara Thiago Silva, Cesar Azpilicueta, Wesley Fofana, ataupun Trevoh Chalobah.
Sumber: Sky Calcio Club
Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal, published 6/9/2022)