Bola.com, Jakarta - Pemusatan latihan di luar negeri kerap dipilih oleh Timnas Indonesia di berbagai level usia. Pada tahun 2006, Timnas Indonesia U-23 pernah menjalani pemusatan latihan di Belanda.
Pemusatan latihan itu dilakukan sebagai persiapan Timnas Indonesia untuk menghadapi Asian Games 2006 yang saat itu berlangsung di Doha, Qatar. Sosok Zulkifli Syukur ikut masuk dalam skuad tim Merah-putih saat itu.
Kepada kanal Youtube Sport77 Official, Zulkifli Syukur menceritakan pengalamannya dalam mengikuti pemusatan latihan itu. Pemusatan latihan itu menurut Zulkifli dimulai dengan proses seleksi.
Saat proses seleksi dilakukan, Zulkifli saat itu masih memperkuat PKT Bontang. Klub itu adalah klub kedua Zulkifli di level senior.
"Dari PKT Bontang terus dipanggil seleksi sama Om Banur (Bambang Nurdiansyah), seleksinya di Malang. Tak lama dari situ langsung berangkat ke Belanda," ungkapnya.
Jenuh
Pemusatan latihan itu berlangsung selama berbulan-bulan. Setelah menjalani tiga bulan pertama di Belanda, banyak pemain mulai bosan dan kangen kampung halaman, termasuk Zulkifli Syukur.
"Di luar negeri kan jauh, selama tiga bulan di sana saya sudah mulai jenuh, banyak pemain juga merasa seperti itu," kata Zulkifli.
Drama Ibu Sakit
Kemudian, ide gila muncul dari kepala Zulkifli Syukur. Ia meminta sang ibu untuk pura-pura sakit agar bisa memiliki alasan untuk pulang ke kampungnya di Makassar.
"Saya punya ide saya dan menyuruh ibu saya pura-pura sakit. Saya memang menangis waktu itu saya rindu sama orang tua," ujarnya.
Diizinkan Pulang
Drama yang disutradarai sendiri oleh Zulkifli Syukur ini berjalan mulus. Ia mendapatkan kesempatan pulang ke Makassar selama satu bulan.
Namun, ketika sudah di Makassar, Zulkifli enggan kembali ke Belanda. Pelatih Timnas Indonesia saat itu Foppe De Haan pun kerap menelponnya untuk memintanya kembali ke Belanda.
"Akhirnya saya bisa pulang, saya dikasih libur sebulan. Saya tidak mau balik lagi waktu itu, dicari, disuruh balik saya ke Belanda," kata Zulkifli.
Ancaman Sanksi
Zulkifli Syukur sempat enggan kembali ke Belanda. Namun, legenda Arema Indonesia itu mendapatkan ancaman sanksi yang sangat berat dari PSSI.
"Saat itu keluar ancaman, akan ada sanksi larangan berkain berapa tahun itu, terus disuruh kembalikan semua bonus dan bayaran yang saya terima selama ikut pemusatan latihan itu. Saya terus balik lagi ke Belanda," tandasnya.
Sumber: Youtube Sport77 Official
Baca Juga
Budi Sudarsono Berharap Hokky Caraka dan Ramadhan Sananta Bisa Berkembang demi Timnas Indonesia: Potensinya Ada, Cuma Butuh Jam Terbang!
Bukan Lagi Salaman tapi Menunjuk, Erick Thohir Fix Proses Naturalisasi Ole Romeny untuk Timnas Indonesia
Erick Thohir Isyaratkan Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Piala Dunia 2026: 5 Laga Lagi, 3 di Kandang, Tidak Ada yang Mustahil