Bola.com, Jakarta - Arema Indonesia pernah membuat kejutan di Indonesia Super League (ISL) musim 2009/10. Saat itu, Singo Edan mampu menjadi juara.
Arema Indonesia yang saat itu ditukangi Robert Alberts mampu mengalahkan tim lain yang lebih difavoritkan. Sebut saja seperti Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.
Bek kanan andalan Arema Indonesia saat itu, Zulkifli Syukur menyatakan ia pun tak menyangka Singo Edan mampu menjadi juara. Pasalnya tim sendiri tidak dibebani target juara.
Menurut Zulkifli, Robert Alberts hanya menargetkan tim asuhannya untuk tampil lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Diketahui pada ISL 2008/2009, Arema menempati posisi ke-10 klasemen akhir.
"Tidak ada yang menyangka, waktu itu target dari pelatih pun cuma lebih baik dari musim sebelumnya," ungkap Zulkifli di kanal Youtube Sport77 Official.
Bermain Kolektif
Apa yang dikatakan Zulkifli tampaknya memang ada benarnya. Saat itu, skuad Arema Indonesia bisa dikatakan biasa saja.
Hanya ada satu pemain asing yang benar-benar dikatakan sebagai pemain bintang. Pemain asing yang dimaksud adalah Pierre Njanka. Sosok yang pernah bermain di Piala Dunia 1998 bersama Kamerun. Namun, Arema punya senjata lain dalam hal permainan kolektif.
"Kami dulu benar-benar bermain kolektif. Bintangnya Njanka saja, yang lain itu pemain biasa aja. Penyerang kami juga Along (Noh Alam Shah) orang Asia," ujar Zulkifli Syukur.
Faktor Robert Alberts
Zulkifli menyebut adanya peran penting dari sang pelatih, Robert Alberts saat itu. Zul merasa pelatih asal Belanda itu mampu memanfaatkan potensi para pemain yang dimiliki.
"Pelatih juga bisa memanfaatkan potensi pemain-pemain muda," sambungnya.
Jalan Menuju Timnas Indonesia Senior
Setelah menjadi juara di ISL 2009/10 itu, banyak pemain muda Arema Indonesia yang mendapatkan kesempatan bermain di Timnas Indonesia senior.
Sebut saja Zulkifli Syukur, Kurnia Meiga, Beny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Ahmad Bustomi, dan Juan Revi.
"Banyak juga itu pemain muda Arema yang kemudian dipanggil ke Timnas senior," kata Zulkifli.
Namun, hanya beberapa pemain muda Arema Indonesia yang pada akhirnya bisa bermain di Piala AFF 2010. Zulkifli satu di antaranya. Terpilihnya Zulkifli saat itu cukup mengejutkan. Sebab, Indonesia sebenarnya masih memiliki bek kanan hebat yang lain ketika itu.
"Saya juga tidak menyangka bisa terpilih jadi bek kanan nomor satu. Karena saat itu ada Supardi, Ismed Sofyan, dan Muhammad Ridwan juga bisa bermain di posisi itu," tandas Zulkifli Syukur.