Bola.com, Jakarta - Agak menyedihkan melihat performa Chelsea belakangan ini. The Blues mendadak jadi tim ayam sayur. Tanpa bos besar Roman Abramovich, Chelsea mengawali kompetisi musim ini dengan rentetan hasil buruk.
Terakhir, di pentas Liga Champions Chelsea digebuk tim medioker Dinamo Zagreb 0-1. Bermain di Stadion Maksimir, tim tuan rumah menekuk The Blues via gol tunggal Mislav Orsic.
Kekalahan ini mempertegas awan buruk yang sedang menaungi tim asuhan Thomas Tuchel beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, Mason Mount dkk. juga digasak Southampton FC 1-2 pada pertengahan pekan lalu di pentas Premier League.
Di Liga Inggris musim ini, Chelsea yang selama 20 tahun terakhir jadi pelanggan juara bareng Man City kesulitan menapaki papan atas. Mereka sudah menderita dua kekalahan plus sekali hasil imbang dari enam pertandingan.
Chelsea bahkan sempat dibantai klub yang nyaris degradasi musim lalu, Leeds 0-3. Thomas Tuchel sempat menyampaikan pembelaan dengan rentetan hasil kurang memuaskan anak-asuhnya.
Ia menyebut badai cedera membuat Chelsea tak bisa menyajikan penampilan terbaik. Alasan yang sebenarnya setengah tak masuk akal, mengingat kita semua tahu skuat Chelsea amat dalam. Mereka punya banyak pemain top.
Kepergian taipan asal Rusia, Roman Abramovich bersama kroninya membuat strategi transfer Chelsea kacau balau.
Mereka tak hanya gagal memagari sejumlah pemain terbaiknya. Ambil contoh Antonio Rudiger yang pergi ke Real Madrid, atau Andres Cristiansen serta Marcos Alonso ke Barcelona, tapi juga berkali-kali gagal mendapatkan pemain yang diinginkan di bursa transfer.
Tak Mudah Menggaet Pemain Bagus
Pemilik baru klub, Todd Boehly, turun gunung membantu proses negosiasi calon pemain anyar. Tapi entah kenapa kekuatan uang yang dimiliki Chelsea tak membuat mereka mudah menggaet pemain buruan.
Hal yang tak pernah terjadi sebelumnya di era Dinasti Roman. Chelsea di setiap musimnya terlihat mudah mendatangkan bintang-bintang kelas satu.
Agen Antony Ruediger, Saif Rubie mengungkapkan kalau rezim baru Chelsea yang tidak senang dengan rezim lama Chelsea. The Blues terlalu gampang melepas pemain-pemain muda berpotensi khususnya para bek!
"Rezim baru sekarang harus menanggung keputusan dari rezim lama. Para pemain muda seperti Guehi dijual ke Crystal Palace dan Tomori ke AC Milan, malah dilepas dengan harga murah malah," cetusnya dilansir dari The Mail.
"Rezim lama juga tidak ada upaya untuk mempertahankan pemain bagus," lanjutnya yang menyinggung soal Ruediger dan Christensen yang dilepas pada musim panas ini dengan status bebas transfer.
Ratu Transfer
Faktor kepergian kaki tangan Roman, Marina Granovskaia, yang dikenal sebagai Ratu Transfer berperan besar.
Keluarnya Granovskaia ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Perempuan 47 tahun tersebut sebelumnya gabung Chelsea di era Roman Abramovich yang notabene bos besarnya di bidang usaha lainm.
Ia yang bertanggung jawab atas arus keluar masuknya pemain di Stamford Bridge. Sudah ada sejumlah pemain top yang direkrutnya saat masih di Chelsea, seperti N'Golo Kante, Cesc Fabregas, Jorginho, Kai Havertz, hingga Thiago Silva.
Seiring kepergian Abramovich dari Chelsea, Granovskaia mengikuti jejak sang bos.
Harga Pemain Baru Ketinggian
Chelsea tak juga parah-parah amat di bursa transfer musim panas ini. Mereka mendaratkan striker Barcelona, Pierre-Emerick Aubameyang di detik-detik akhir jelang penutupan bursa.
Sebelumnya The Blues juga memboyong tiga bek: Wesley Fofana (Leicester City), Kalidou Koulibaly (Napoli), Marc Cucurella (Brighton & Hove Albion). Klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu juga mendatangkan gelandang bertahan asal Juventus, Denis Zakaria, dengan status peminjaman.
Cukup banyak pemain yang mereka datangkan. Akan tetapi kalau mau jujur mayoritas di antara mereka opsi utama untuk direkrut. Banyak pengamat mengkritik keputusan Chelsea membeli Wesley Fofana dengan harga begitu mahal (75 juta pounds).
Stoper asal Prancis berusia 21 tahun itu dinilai pemain dengan kualitas biasa-biasa saja. Ada kesan Chelsea panik dengan kebocoran lini belakangnya. Sehingga mau melakukan apapun yang penting dapat pemain anyar.
Negosiasi Bertele-tele
Aubameyang pun demikian. Ia memang bukan pemain jelek, tapi pola negosiasinya amat bertele-tele. Mustinya untuk kelas pemain seperti dia, ia bisa didatangkan sejak awal. Ya, seperti ketika Chelsea bisa mengamankan transfer Raheem Sterling dari Man City.
Namun, realitanya petinggi Chelsea seperti kehilangan ketajiannya buat bernegosiasi. Profile pemilihan pemain terkesan grasa-grusu. Yang penting mereka datang, urusan kualitas nomor dua. Ambil contoh Marc Cucurella.
Pembelian sang pemain terasa mubazir karena Chelsea punya bek kiri mahal, Ben Chilwell. Benar memang The Blues butuh pelapisnya, karena Alonso memutuskan hengkang ke Barcelona. Akan tetapi dengan dana taktis besar Chelsea bisa menggaet bek kiri dengan kualitas lebih baik lagi.
Sudah rata-rata pemain baru datang terlambat, kualitas mereka bisa dibilang tak bagus-bagus amat. Jadilah performa Chelsea amburadul. Mungkin hanya seorang Raheem Sterling, pemain baru tepat sasaran Chelsea musim panas ini.
Eksodus
Chelsea masih dibayangi gelombang eksodus pemain. Kiper andalan mereka, Edouard Mendy, menolak perpanjangan kontrak karena nilai gaji barunya di bawah penjaga gawang cadangan, Kepa Arrizabalaga.
Gelandang jangkar, roh lini tengah Chelsea, N'Golo Kante, kontraknya tinggal semusim lagi. Klub kaya PSG konon sudah melakukan pendekatan diam-diam ke sang pemain.
Belum lagi para penyerang macam Christian Pulisic dan Hakim Ziyech yang mulai tak kerasan karena terlalu sering dicadangkan Thomas Tuchel.
Patut diingat Chelsea sudah kehilangan dua striker, Timo Werner dan Rumelu Lukaku.
Berapa Lama Tuchel Bisa Bertahan?
Melihat kondisi klubnya, fans Chelsea menggelorakan kerinduan mereka terhadap sosok Roman. Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur. Sang pengusaha kalau diminta balikan ke Chelsea pasti juga tidak akan mau. Ia sudah telanjur kecewa pada Pemerintah Inggris yang memperlakukannya bak sampah hanya karena dirinya bersahabat dengan Presiden Rusia yang negaranya sedang berperang dengan Ukraina.
Pastinya, orang yang sedang pusin tujuh keliling di Chelsea saat ini adalah sosok Thomas Tuchel. Ia sadar, Todd Boehly tak mungkin terus bersabar dengan performa Chelsea yang tak stabil.
"Tugas saya untuk menemukan solusi. Jelas bahwa kami bermain buruk secara individu. Saya tidak benar-benar tahu dari mana asal performa hari ini. Bagi saya itu adalah kurangnya rasa lapar, kurangnya intensitas dan kurangnya tekad untuk memenangkan duel dan melakukan hal-hal di level tertinggi dan level terberat," ucap Tuchel usai kekalahan melawan Dinamo Zagreb seperti dikutip dari situs klub.
Sejarah mencatat, hanya sedikit pelatih bisa bertahan menukangi Chelsea lebih dari dua musim. Jose Mourinho, Antonio Conte, Carlo Ancelotti, sudah merasakan kejamnya jabatan melatih Chelsea. Akankah Tuchel akan bernasib sama?
Sumber: Berbagai sumber